Chapter 2

118 17 0
                                    

"Zhan."

"..."

"Zhan."

"..."

"Zhan."

"Hah, ada apa?."

"Ada apa dengan mu, kau tidak terlihat baik-baik saja."

"Aku? Tidak apa-apa aku baik-baik saja, sungguh."

"Zhan... Berapa lama kita berteman?"

"Em... 9 tahun mungkin."

"Apa itu waktu yg singkat?"

"Tentu saja tidak."

"Jadi...?"

"Jadi apa?"

"Teruslah berbohong."

Untuk beberapa saat Xiao zhan hanya diam tanpa mengatakan apapun.

"Aku tau kau tidak pernah menganggap pertemanan kita." Ujar seseorang yg sedari tadi menunggu jawaban Xiao zhan, tapi yg di tunggu malah diam.

Xiao zhan menarik nafas dan menghembuskan nya pelan, ia benar-benar tidak terlihat baik-baik saja. Xiao zhan hanya menatap seseorang yg ada dihadapannya saat ini, seolah olah tatapannya sudah bisa menjelaskan bahwa ia sedang sangat lelah, raga dan pikirannya.

Saat ini mereka sedang berada di ruang kerja Xiao zhan. Jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah 12 siang, tapi tak ada satupun perkejaan yg telah ia selesaikan.

1 tahun yg lalu berkat kecerdasannya, Xiao zhan mampu menyelesaikan gelar S1 nya hanya dalam jangka waktu 2 tahun. Begitupun dengan teman dekatnya yg juga menyelesaikan gelar S1 nya dalam waktu 2 tahun. Dan setelah di wisuda, mereka memulai usaha bersama dengan mendirikan sebuah butik.

"Reba... Aku lelah, benar-benar lelah." Xiao zhan meletakkan kepalanya di atas tumpukan kertas sketsa yg tengah ia kerjakan.

Dilraba dilmurat atau biasa Xiao zhan memanggilnya Reba, seorang gadis berparas cantik yg ia kenal sejak ia memasuki sekolah menengah pertamanya, yg hingga saat ini selalu ada disamping Xiao zhan dan selalu memahami nya lebih dari siapapun.

"Apa kau bertengkar lagi dengan ibu dan saudara tirimu?"

Selama 9 tahun mereka berteman, tidak pernah sekalipun dilraba bertemu dengan keluarga Xiao zhan. Tapi dilraba tidak pernah mempermasalahkan nya, karna ia tau bagaimana posisi Xiao zhan di dalam keluarga itu. Mendengar Xiao zhan menceritakan semua masalah dalam keluarganya, itu sudah cukup bagi dilraba, ia hanya perlu memahami dan mengerti teman dekatnya ini. Jika Xiao zhan tidak ingin ia bertemu dengan keluarganya maka ia tidak akan memaksa.

"Kali ini lebih parah."

Dilraba memindahkan kursi yg tengah ia duduki, yg semula di depan Xiao zhan dan terhalang meja kerja sekarang beralih ke sampingnya.
Xiao zhan menoleh ke arah dilraba dengan posisi kepala masih ia letakkan di atas tumpukan kertas sketsa.

"Reba, apa yg harus ku lakukan? Beri aku saran."

"Memangnya saran apa yg bisa ku berikan pada mu, kau belum mengatakan apa-apa padaku tapi kau sudah meminta saran."

Xiao zhan mengangkat kepalanya dan mengubah posisi duduknya menjadi menghadap dilraba, lalu ia memegang kedua bahu dilraba.

"kau pasti tidak lupa aku pernah menceritakan padamu tentang perusahaan milik papa yg hampir gulung tikar."

"Aku ingat."

"Papa mempunyai teman yg bernama tuan Wang, ia akan membantu agar perusahaan papa tidak gulung tikar."

YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang