Hari ini begitu panas terik, saking panas nya kaki ice sampai melepuh karena berjalan tanpa alas kaki. Ice bahkan harus meminum semua air sungai yg diambil nya tadi pagi.
"hah...haaa...kok bisa sepanas ini yah...?" ucap ice sambil mengipasi badan nya dgn sobekan kardus. Dan tanpa dia sadari muncul seseorng disamping nya sambil menyodorkan sebuah ice cream.
"Pasti panas kan...? Nah ambil saja aku tadi membeli nya untuk kawan ku tpi dia pulang duluan dan aku gak suka rasa ini" ucap pemuda itu tanpa melihat ke ice dan ice hanya bisa terdiam karena selama ini tidak ada yg pernah baik kepadany kecuali teman masa kecil nya. Terlebih lagi Es cream itu adalah rasa favorite ice vanila blue.
"hmm...? Kau tidak mau yah..??" tanya pemuda itu sambil menatap ice. "Tenang saja es ini bagus kok aku barus aja membelinya" ucap pemuda itu sambil tersenyum, ice bahkan terpesona untuk sesaat melihat pemuda itu. Ia memiliki mata biru sama seperti nya namun lebih gelap. Ice yg tersadar pun langsung mengambil nya dan memakan es cream itu.
"Te...Terima kasih banyak... Kau sangat baik tuan" ucap ice langsung berterima kasih, namun dihentikan oleh pemuda itu.
"Ahahah tenang saja, santai kawan dan jangan sebut aku tuan...! Kita seumur sepertinya. Panggil saja aku Taufan atau upan" ucap pemuda itu sambil terus tersenyum "Aku dan keluarga ku baru pindah ke sini hari ini dan saat aku sedang bermain dgn teman ku ah ku rasa lebih cocok ku panggil dia sepupu ku. Dia malah menghilang dan aku melihat mu yg sepertinya kepanasan" jelasnya panjang lebar tak lupa senyuman nya yg seperti tak mempunya masalah. Sangat berbeda dgn ice yg tatapan nya memancarkan kesedihan dan keterpurukan.
"A...Ah anak baru yah...? Oh iya perkenalkan na..nama ku Ice...." balas ice sambil menjulurkan tangan nya. Namun buru buru dia tarik kembali karena mengigat diri nya yg kotor " Ma..maaf aku tidak bisa ehehe...a..aku kotor nanti kau malah ikut kotor" ucap ice malu malu.
"Ahahaha santai saja ice...! Kalau kotor kan bisa di cuci. Lagian kau satu satu nya anak di sini yg aku temui jadi...." taufan sengaja menggantungkan ucapan nya "Jadi kau harus menjadi teman ku sekarang.." lanjut taufan dengan senyum nya dan langsung menjabat tangan ice.
-----
Semenjak kedatangaj taufan, ice jadi sedikit terhibur, setiap hari ice akan menyempatkan diri nya untuk menemui taufan dan bercerita semua yg dia alami. Awalnya ice ragu namun taufan terus memaksanya, bahkan taufan sampai menyogok ice dgn makanan yg tentu ice dengan senang hati menceritakan semuanya.
" oh jadi begitu...? Tapi aku rasa mereka itu keterlaluan tahu.... Kan bukan kemauan mu lahir disana." Taufan terus berkomentar dimana kometae taufan itu membuat ice sedikit....hanya sedikit mempercayai taufan dan di suatu moment terkadang ice tersenyum kecil karena kekonyolan taufan.
"ice...." ucap taufan menatap ice dengan serius. "apapun yg terjadi aku tidak akan seperti orng orng itu mengerti...? Karena kita adalah sahabat," lanjut nya sambil mengelus rambut ice dengan senyuman nya yg sangat tulus. Namun sedetik kemudian senyuman itu luntur dan taufan langsung menatap ice serius yg sukses membuat ice takut dan merinding seketika.
"Ice...... Kapan terakhir kali kau mandi...?" tanya taufan menatap tangan nya yg kotor dan jangan lupakan ada beberapa kutu yg ikut di tangan nya. Taufan pun langsung membersihkan tangan nya dan menatap ice.
"U...Ummm...tu...tujuh...?" ucap ice ragu
"tujuh apa...? Tujuh hari Atau Tujuh bulan..?" tanya taufan serius dan alangkah terkejutnya taufan saat mengetahui bahwa maksudnya ice ada 7 tahun. Taufan pun langsung berdiri dan menggenggam tangan ice dan menarik nya ke arah rumah nya.
"Kau ikut aku sekarang....! Kau harus mandi..! Pantas saja beberaa hari ini aku mencium bau aneh. Awalnya aku kira itu bau sampah namun ternyata bau badan mu." ucap taufan yg terus mengomel sambil membawa ice kerumah nya, namun aksi taufan terhenti saat ice menepis tangan taufan. Ice takut orng tu Cyrus tidak akan menyukai nya sama seperti warga disini. Namun semua itu sirnah saat kedua orng tua taufan keluar dan menyambut ice dengan ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Loveless (BlaIce)
Fantasycinta...? kasih sayang...? kehangatan keluarga...? semua itu hanyalah mitos di mata seorang anak yang memilik mata bermanik biru aquamarine Yang selalu dia rasakan hanyalah siksaan dan makian serta kesendirian didalam hidup nya. Warning 🍋 -yaoi ...