file :three (dream)

12 0 0
                                    

Its next chapter --lll

***

''Khe...khe....khe...''

''Suara siapa itu? '' mikage melihat sekelilingnya, berkabut. Ia di suatu tempat yang tidak ia tahu, tampak angker dan mengerikan.

Ia terus berlari di iringi suara iblis sampai akhirnya sampai di sekolah.

''Hhehehe.....~'' tiba-tiba suara iblis itu makin terdengar jelas.

''Arisu!! Tolong aku!!''

Mikage memegang bahu arisu, kemudian ia berbalik menatap mikage, wajahnya berubah menjadi mengerikan.

''Gyahh!!'' mikage terjatuh, kemudian ia melihat sekelilingnya banyak orang-orang mengerikan mengelilinginya.

''Giliranmu mikage, apa permintaan.... Terakhirmu?'' ucap iblis arisu.

Kemudian semua iblis itu mengikat tangannya, menyeretnya ke sebuah alat pemenggal kepala yang entah muncul darimana.

''T-tidak!! Aku tidak mau mati!!!''teriak mikage.

''Heehhh......~''

Iblis arisu menutup kepalanya dengan karung hitam, lalu mendorong kepalanya.

GReeekkkk!!!!

''Gyaaaa!!! Huhhh....huhhh.....hhhhh......''

Mikage berteriak histeris saat sou-chan membukakan gorden jendela hingga cahaya masuk ruangan.

''Mimpi buruk lagi, mikage senpai?''tanya sou-chan

''Hhhh....hhhh.....mimpi?''

''Ya, senpai terlihat seperti bermimpi ummm.... Hantu? Ya,kan?''

Mikage menganggukan kepala.

''Nih,minumlah dulu''ucap sou-chan sambil menyodorkan botol air mineral.

''Kenapa kau di rumahku?''tanya mikage setelah menengguk habis segelas air.

''Aku hanya ingin berangkat sekolah dengan senpai, selain itu.....''

''Selain itu?''

''Sepertinya rumahku sudah tidak aman lagi..''

''Apa maksudmu? Orangtuamu memarahimu karena kau berbuat salah?''tebak mikage namun sou-chan menggeleng.

''Orangtuaku baru saja meninggal kemarin, saat aku pulang dari club basket... Dan dia meninggalkan kertas ini'' sou-chan mengambil tasnya dan merogoh resleting depan untuk mendapatkan kertas yang di maksud, lalu ia berikan pada mikage.

''Warisan untuk sou''

''Warisan?'' tanya mikage.

''Ya, keluargaku bibi dan saudaraku yang lainnya termaksuk orangtuaku mendapatkan warisan yang sama dari mendiang kakekku, tapi aku rasa orangtuaku menginginkan semuanya dan memikirkan segala cara mereka bilang 'ini untuk masa depanmu sou-chan! Kita tidak boleh hanya dapat segini setelah kerja keras yang di lakukan ayahmu!', lalu entah kenapa orangtuaku meninggal..katanya mereka bunuh diri... Tapi arisu mengatakan 'itu bayaran untuk keinginan mereka','' jelas sou-chan.

''Oh, kau... Sendirian?''

''B-bukan, bukan karena aku takut sendirian di rumah, tapi setelah orangtuaku mati kemarin, aku mendapati ibuku di pagi hari sedang memasak sarapan'' ucap sou-chan dengan ekspresi takut.

''Itu sebabnya aku langsung ke sini''lanjut sou-chan.

''Sudah aku duga banyak hal aneh sejak adanya red apple, arisukawa juga...''

''Apanya aku yang aneh?'' tiba-tiba sebuah suara pintu terbuka dari depan. Itu arisu

''A-arisu-san?''

''Huhhh.... Apa kalian menyesal masuk red apple? Biar ku jelaskan, sebenarnya red apple bukan eskul yang terdaftar di sekolah...dan orang yang akan meninggal akan lebih banyak lagi, maka dari situ aku mendirikan red apple''ucap arisu.

''Hah?''

''Kota ini sudah di telan iblis... Ibu yang kau lihat tadi pagi itu, iblis..mereka mempengaruhi orang-orang untuk memberikan rohnya demi secarik kertas permintaan''jelas arisu.

''Cih, mitos konyol itu lagi huh?''

''Ini bukan mitos, senpai... Nenekmu, murid-murid dan orangtua sou-chan. Jika kalian berdua ingin menolong mereka dan sayang nyawa sendiri ikutlah bekerja di red apple denganku, memburu iblis itu....''

''.......''

Suasana hening untuk beberapa menit, hanya ada detikan jam dinding.

''Aku ikut, beritahu aku apa yang harus aku lakukan, arisu-senpai''ucap sou-chan memecah keheningan.

''Mikage-kun?''arisu menatap mikage.

''Aku tidak percaya, keluar dari rumahku..''jawab mikage dingin.

''Hehhh.... Baiklah, ayo sou-chan''

****
''......''

''Mikage? Miikaageee!!'' di sampingnya lily memanggil-manggilnya.
''H-huh?apa?ada apa?'' ucap mikage tersadar dari lamunannya.

''Kau melamun daritadi, apa yang kau pikirkan?''tanya lily.

''T-tidak ada.... Ah, lily....apa kau benar-benar lily?''

''Apa maksudmu? Tentu saja, aku lily!''jawab lily sambil tersenyum lebar.
''Oh, ya... Benar... Maaf aku bertanya yang aneh-aneh''

''.....tidak apa-apa kok.....ah, mikage-kun, aku permisi sebentar''

Lily kemudian meninggalkan mikage, menuju toilet.

''Lily......~''

''Ya tuan?''

''Aku ingin mendengar laporanmu mengenai red apple...~''

Lily tersenyum pada sosok bayangan hitam lalu berkata.
''Sepertinya red apple akan kehilangan satu kaki, tuan...bukankah ini saat yang tepat untuk membunuh arisukawa?''

''Khe....khe.....khe.......''

Tbc~

RED APPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang