Kini sudah jalan 2 tahun pernikahan Galang dengan Savana. Namun mereka belum dikaruniain seorang anak, jangankan anak Galang saja belum sepeserpun menyentuh tubuh milik istri sahnya.
Pagi ini Galang duduk disofa ruang tamu, dia pun memandang Savana yang sudah rapih dengan pakaian milik nya. Galang tak menanyakan dia akan kemana.
"Sayang aku keluar dulu ya," ucap Savana lalu pergi begitu saja
Galang tak menanggapi ucapan Savana. Dia lebih memilih fokus dengan game di ponselnya. Beberapa menit kemudian, Galang memutuskan kerumah orang tuanya. Dia pun berjalan kekamar Nidya dan mengajak nya untuk kesana.
Beberapa menit kemudian, mereka berdua pun sampai dirumah orang tuanya. Galang memandang ke arah ruang tamu, dimana bunda nya sedang berbicara oleh seorang wanita. Galang pun berjalan menuju kamarnya, yang harus melewati ruang tamu.
"Galang," panggil bunda saat melihat anak nya
Galang menoleh ke arah bunda, "Kenapa bun?" tanya Galang. Dia pun beralih ke wanita, yang ternyata itu adalah Kirana.
"Istri mu mana?" tanya bunda
"Sibuk," ketus Galang
"Sini duduk dulu, bunda mau ngomong sesuatu sama kalian berdua." ucap bunda ke Galang dan Kirana
Galang pun berjalan ke arah sofa dan duduk disamping Kirana. Terlihat bunda menghela nafasnya berat, membuat Galang menatap bundanya dengan serius.
"Gal, bunda sudah capek dengan semua sandiwara ini. Bunda butuh cucu nak, udah dua tahun bunda menunggu kedatangannya. Namun istri mu sama sekali tidak mengharapkan itu," ucap bunda dengan menatap Galang dalam
"Terus Galang harus gimana bunda, Savana selalu pulang saat Galang sudah tidur. Bahkan dihari libur aja dia masih sibuk dengan karir nya," saut Galang
"Coba kamu ngomong perlahan," tutur bunda
"Udah semua aku omongin bunda," kata galang
"Gini aja, bunda mau kalian berdua menikah." ucap bunda sambil menatap Galang dan beralih ke Kirana
"Maksud tante?" tanya Kirana tidak mengerti dengan ucapan bunda Galang
"Kiran, apa kamu bersedia menjadi istri kedua? Kamu gak usah takut tentang istri pertamanya, dan kamu gak akan tinggal disana tapi kamu tinggal disini." jelas bunda Galang
"Tapi tante, aku harus bekerja untuk biaya pengobatan mama aku." saut kirana
"Tidak usah dipikirkan, bunda akan membayar semua nya jika kamu bersedia untuk menikah dengan putra saya. Bagaimana?"
"Saya akan meminta ijin ke istri pertamanya dulu boleh gak?" tanya Kirana
"Biar Galang yang berbicara dengan wanita itu, bunda minta alamat rumah sakit serta nama mama kamu." kata bunda
Kirana pun memberikan yang diminta oleh bunda Galang. Lalu dia menoleh sekilas ke arah Galang yang terdiam.
"Gimana Galang, apa kamu setuju?" tanya Bunda
Galang pun berfikir
"Jika tidak mau, Arkana yang akan menikah dengannya." lanjut bunda
"Baik bunda, aku menerima nya menjadi istri kedua." ucap Galang
"Syukur deh, acara pernikahan kalian mau dilaksanakan kapan?" tanya bunda
"Ngikut mas Galang aja tante," kata Kirana
"Dua bulan lagi gimana bun," saut Galang
Bunda menganggukkan kepalanya, "Sekarang temui istri mu." titah bunda
Galang pun mengambil ponselnya dan menelpon Savana.
Telpon
"Halo," sapa Savana
"Dimana?" tanya Galang
"Di agensi," saut Savana
Galang mendengar ada suara pria yang tidak asing.
"Kerumah bunda, ada yang mau dibicarakan." ucap Galang
"Jika tidak penting aku tidak datang,"
"Kesinilah dulu." titah Galang
"Oke, aku kesana." saut Savana lalu mematikan telponnya
Galang pun menatap bundanya, "Savana akan kesini." ucap Galang
Bunda menganggukkan kepalanya
**
Beberapa menit kemudian, Savana pun sampai di kediaman orang tua Galang. Dia langsung disambut oleh beberapa asisten disana.
Savana berjalan menghampiri Galang di ruang tamu. Sesampai diruang tamu, terlihat bunda Galang serta wanita yang tidak Savana kenal. Dia pun menatap rendah ke arah wanita itu lalu duduk disamping Galang.
"Ada apa?" tanya Savana ke Galang
Galang pun menghela nafasnya, "Aku akan menikah lagi."
Savana tertawa mendengarkan ucapan Galang, "Berani ada yang gantiin posisi aku?" tanya Savana
"Bunda dan mama butuh cucu Savana, apa kamu tidak bisa mengabulkan permintaannya?" tanya Galang
"Tidak, aku masih ingin menjadi model." saut Savana
"Yaudah, ijinkan aku untuk menikah lagi." ucap Galang
Mendengar ucapan Galang, Savana pun bangkit dari duduk nya dan pergi dari ruang tamu. Dia tak menghiraukan tatapan dari mertuanya.
Kirana pun membuka suara, "Jika dia tidak mengijinkan mending tidak usah." saut nya
"Tidak, aku akan tetap menikahin mu." putus Galang lalu dia pun beranjak menuju kamar
Sesampai dikamar, Galang menatap dirinya di cermin. Maaf Sava saya gagal jadi suami yang baik buatmu, saya gak bermaksud untuk menikah. Tapi bunda dan mama butuh cucu, aku gak bisa nolak permintaan bunda ku sendiri. . . Untuk mama, kamu jangan khawatir. Aku yang akan berbicara itu semua, dan kamu bisa fokus dengan karir mu itu tanpa memikirkan anak.-ucap Galang
Tiba-tiba ponselnya bergetar, menandakan adan pesan masuk
Savana
|Jika ingin menikah pergilah
Galang terdiam saat membaca pesan yang didapat dari Savana.
Baiklah jika kamu sudah mengijinkan, urusan orang tua mu akan aku yang jelasin|
|Terserah kau saja
Galang pun mematikan ponselnya, dia berjalan ke luar kamar. Saat Galang menoleh ke arah ruang tamu, ternyata masih ada bunda dan Kirana.
"Bun aku kerumah mama dulu," pamit Galang sambil mencium kening bundanya
"Kamu hati-hati," saut bunda
Galang pun mengangguk dan berjalan ke arah mobilnya. Dia pun mengendarai mobil nya menuju kediaman orang tua Savana. Perjalanan menuju rumah nya pun lumayan memakan waktu. 30 menit kemudian, Galang pun sampai.
Saat sampai diparkiran, terlihat ayah nya yang baru keluar dari mobil. Tanpa basa-basi, Galang langsung menghampirinya.
"Ayah," panggil Galang ke Ayahnya Savana
Pria itu pun menoleh ke arah Galang,"Loh Galang, ada apa nak?" tanya ayah Savana
"Galang mau bicara sama kalian," ucap Galang
"Baik, mari masuk kedalam." saut ayah Savana
___________________________________________
Hai gaes jangan lupa baca cerita selanjutnya ya
Tinggalin jejak kaliann
Vote, komen sebanyaknya dan share keteman-teman kalian ♥♥♥
KAMU SEDANG MEMBACA
GalRan || Istri kedua
General FictionGalang Kagendra, anak dari pemilik perusahaan ternama se Asia. Dirinya memiliki sifat periang, suka membantu, dermawan dan ramah kesemua orang, sehingga dirinya banyak yang menyukainya terutama siswi-siswi. Namun dari mereka semua tidak ada yang ber...