[COMPLETED]✓
"hei kau masih percaya dengan mahkluk itu? -tanya gun
"ntah lah yang pasti aku yakin bahwa vampir itu ada, percaya lah" gerutu ku
mereka saling mengobrol dan tertawa, tetapi mereka tidak menyadari bahwa ada yang mengawasi mereka berdua...
Mew memukul meja sampai new terkejut "Apa astaga bikin kaget aja" ucap new "Lu kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Mew "Lah gak tuh"ucap new yang membuat semua menggelengkan kepala
"Mikirin Tay ya?" Tanya Gulf sambil tersenyum jahil kepada new "Ti-tidak tuh" ucap new sambil mengambil roti selai
.
Mew dan Gulf pergi untuk mengecek kandungan Gulf
Mew sangat tak sabar apakah anak mereka berdua laki-laki atau perempuan Saat Gulf di panggil untuk masuk ke ruangan
"Tuan Gulf.. silahkan masuk" ucap dokter itu Mew dan Gulf masuk keruangan "Silahkan tiduran tuan.." dokter menyuruh Gulf untuk berbaring di ranjang tempat tidur
"Sebelum nya tuan maaf saya angkat baju nya sedikit" sopan dokter itu dan Gulf menjawabnya dengan senyuman tapi tidak dengan mew
Mew menatap tajam ke arah dokter itu sehingga membuat nya bergetar
"Shhutt..Daddy dia hanya ingin mengecek kandungan Gulf.. Daddy ga boleh begitu" ucap Gulf sambil memegang tangan Mew
"Tapi dia mau menyentuh tubuh mu" bisik mew
"Astaga Daddy" ucap Gulf pasrah karna Mew benar-benar agresif saat ada yang menyentuh bahkan membuka baju Gulf
"Biarkan dia, lanjutkan saja dok" ucap Gulf dan dokter itu tersenyum "Sebelum nya tuan Gulf menginginkan anak laki-laki atau perempuan?" Tanya dokter "Perempuan" "Laki-laki" ucap Mew dan Gulf bersamaan Gulf menginginkan anak perempuan sedangkan Mew menginginkan anak laki-laki
Mew dan Gulf saling menatap "Daddy!! Anak perempuan aja dia cantik" ucap gulf "Tidak sayang.. anak laki-laki Itu kuat dan pemberani bisa nanti ku ajarkan dia berperang" ucap Mew
Mew dan Gulf berdebat satu sama lain tapi tak kekerasan hanya memilih anak laki-laki atau perempuan namun di perdebatan Mew dan Gulf di sana dokter yang kebingungan dan menahan tawa nya
Baru pertama kali nya dia melihat pasien nya berdebat hanya karna seorang anak "Baiklah permisi.. bisa saya lanjutkan pemeriksaan nya?" Tanya dokter sambil senyum