3. Berlin, Jerman

2.4K 587 223
                                    

Haiii ... Selamat malam. Apa kabar kalian? Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta. Semangat sehat ya ... Gembira terus ... bahagia terus ... 🥰🥰🥰

Ada pembaca yang nanya begini, "Kenapa Mami suka banget bikin cerita yang jalan-jalan?" Alasannya adalah, "Mami suka jalan-jalan dan kami sekeluarga bermimpi suatu hari nanti kami akan mendatangi semua tempat yang ada di cerita Mami. Jadi kalo mau halu, halu yang bagus sekalian supaya jadi doa dan dijawab Tuhan. Amin." 😍

Nah sekarang jalan-jalannya ke Berlin dulu ya ....

Happy reading ...

🌲🌲🌲

"Pria-pria yang takut berkomitmen tapi butuh wanita untuk memenuhi 'kebutuhan'nya."

🌲🌲🌲

Giraya Elisheba Mosha: McKenzie Foy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Giraya Elisheba Mosha: McKenzie Foy

Kami menjadi tim pertama yang akan terbang ke Berlin di jam 3 pagi waktu Brasil.

Euphoria kemenangan semalam masih terasa dan rasanya aku masih berada di awang-awang. Aku bahkan tidak merasa kecewa saat mendapati tempat tidur di hotel kami hanya satu. Aku juga sudah siap tidur di sofa tapi sepertinya rasa kemanusiaan Jeremiah mulai terasah.

Dia bilang, "Pilih, Gi. Tidur di sebelah kanan atau kiri?"

Lah ... kukira dia bakalan ngalah tidur di sofa, ternyata ... Ya sudahlah, kami toh hanya akan tidur dan mengumpulkan tenaga untuk penerbangan besoknya. Menurut yang kubaca penerbangan dari Brasil ke Berlin itu hampir 13 jam dan kami akan connecting di Frankfurt.

Hadiah uang itu masih terngiang-ngiang di kepalaku. 10 ribu dolar bagi 2 jadi 5 ribu dolar untukku. Darimana dapetin uang sebanyak itu coba? Bukannya Papa nggak pernah ngasih, tiap bulan transferan uang jajanku masuk terus ke rekeningku tapi jarang kupakai karena Mama sudah menyediakan semua fasilitas dan uang saku 50 ribu sehari jadi aku nggak pernah kepikiran untuk belanja-belanja.

Uang dari Papa itu kan pemberian Papa sedangkan uang 5 ribu dolar ini adalah hasil kerja kerasku selama hampir 24 jam jadi wajar kalau aku tuh girang banget. Wajahku berseri-seri selama berada di hotel hingga kurasa ... Jeremiah sering melirik padaku.

Mungkin dia pikir, aku sudah gila atau apa karena senyum-senyum sendiri tanpa henti. Tapi aku mana peduli sih. Dalam perjalanan menuju hotel, aku mengajak Jeremiah untuk menikmati street food karena sumpah, aku lapar banget. Kurasa Jeremiah juga sama laparnya soalnya dia menghabiskan 4 Empadas semacam pastelnya Indonesia sekali makan.

Sebenarnya aku pengen banget makan di restoran tapi uang dari perjalanan pertama kemarin sisanya nggak banyak dan kami tidak boleh menggunakan uang pribadi. Jadi pilihan satu-satunya hanya street food. Nggak apa-apalah yang penting kenyang, pikirku.

Love Around The World - Giraya & Jeremiah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang