Air masih setia jatuh dari langit, walaupun tidak sederas malam tadi. Jarum pendek menunjuk pada angka tujuh begitu pula dengan jarum panjang. Dan ini akhir pekan.
Seperti halnya pasutri ketika pagi hari, yang asik bergelung dengan selimut serta memeluk erat tubuh pasangan. Sunwoo dan Eric pun berlaku begitu, entah sadar atau tidak tetapi keduanya merasakan kenyamanan. Dan jangan bilang pada Eric, kalau Sunwoo sudah terbangun dari setengah jam yang lalu. Memanfaatkan moment dengan sang pujaan, sengaja mengeratkan pelukannya dan sesekali mengecup dahi ataupun pipi gembil Eric.
Kuharap ini akan menjadi rutinitas'ku dimasa mendatang
Sinar kehidupan perlahan masuk dari sela jendela dan mengusik Eric, Sohn kecil itu terlalu malas untuk bangun. Ia malah mengeratkan pelukannya, mendusal dada di hadapannya. Bisakah Sunwoo menggigit Sohn kecil ini? Ia sungguh gemas.
Biarkan mereka bersama kenyamanannya.
Tapi tak lama, Sunwoo menepuk pelan pipi gembil Eric. Takutnya Sohn kecil itu ada urusan di pagi hari, meski sedikit tak rela.
Eric menggeliat, perlahan menyesuaikan netranya dengan cahaya yang masuk. Dan ia membuka matanya lebar, seperti dugaan Sunwoo Eric pasti akan terkejut. Malah dugaannya ia akan berteriak, tapi ternyata tidak.
Eric reflek melepas pelukan si Kim dan menjauh, pagi ini terlalu mengejutkan. Berada di pelukan orang asing yang memandangnya seperti ingin menerkam, bukankah itu sedikit menyeramkan?
"Maafkan aku, sudah lancang memelukmu"
Sunwoo terduduk dan memandang Eric penuh puja.
"Tak apa, malah aku menikmatinya" Eric menggaruk tengkuknya.
"Sekali lagi, aku minta maaf dan terimakasih sudah menolongku"
Sunwoo berdiri meregangkan otot tubuh dan berjalan keluar kamar, dan semua itu tak luput dari pandangan Eric. Sedikit terkagum dengan pemuda Kim itu karena bentuk badannya yang bagus. ”keluarlah, aku akan menyiapkan sarapan"
Eric yang patuh pun segera keluar menyusul Sunwoo.
◖⚆ᴥ⚆◗
Hanya denting sendok makan yang memenuhi dapur Sunwoo, tak ada obrolan. Akhir pekan yang cukup sunyi, sampai mereka selesai dengan sarapannya.
"Eric, bisa kita bicara?" Anggukan kecil yang Sunwoo dapati.
"Kau ada urusan pagi ini?" Eric berpikir sejenak sebelum menggelengkan kepala."Kurasa tidak, ini akhir pekan"
"Ada apa?"
"Anu... Maukah kau–umm disini lebih lama lagi?" Sebenarnya tak salah dengan permintaan si Kim itu, tetapi mereka baru kenal tadi malam. Apakah itu tak apa?
"Kenapa?"
"Kurasa kau butuh waktu untuk bertemu kekasihmu itu?" Sepertinya Eric mengetahui maksud terselubung si Kim, gelagatnya mencurigakan.
Dan Sunwoo menyadari ketidaknyamanan dari Sohn kecil, menghela nafas kecil dan berpikir. Apakah ini waktu yang tepat untuk mengungkapkan semuanya?
"Jika kau berkenan, aku.... Ingin kau mendengar kisahku" gugup melanda dirinya, ia seperti membuka aibnya sendiri. "Aku akan mempersingkatnya"
Eric mengangguk mengerti, tak salah juga mendengar Sunwoo bercerita tentang dirinya.
"Aku broken home, ayah–entahlah masih pantas disebut ayah atau tidak, tetapi lelaki itu menduakan ibuku"
Sunwoo menarik nafas panjang, masa lalunya begitu kelam. Hanya bercerita masa kelamnya ia seperti kembali pada masa-masa itu. Eric yang menyadari itu mencoba menguatkannya dengan menggenggam tangan kekar Sunwoo, mengelus pelan punggung tangannya.
Mulut Eric terbuka untuk mengucap sepatah kata, tetapi urung kala Sunwoo melanjutkan ceritanya.
"Hak asuhku jatuh pada lelaki itu, dan ibu membawa kakak pergi." Sunwoo malu untuk mengatakan hal selanjutnya. "Dan aku sudah menyukaimu sejak lama, maaf jika ini terlalu mendadak. Tapi ini kali pertama kita bertemu setelah penantianku sekian lama"
Eric menarik tangannya dari atas tangan pemuda Kim, ia terkejut mendengarnya. Bahkan ia baru mengenal Sunwoo tadi malam, dan apa ini? Ia mendapat pernyataan suka di pagi harinya. Eric tidak tahu harus berbuat dan berkata apa, maka ia memutuskan diam.
Tidakkah kau melihat Sunwoo, Eric? Pikiran Sunwoo terpenuhi dengan hal-hal yang tidak baik saat ini. Sunwoo menduga pasti Sohn kecil itu menolaknya, ia pasti akan pergi darinya(lagi).
Mungkin Dewi Fortuna berpihak pada pemuda Kim.
/╲/\╭(•‿•)╮/\╱\
Apakah kalian akan percaya? Jika saat ini Sohn kecil berada di pangkuan si Kim? Dengan tangan Sunwoo yang berada di pinggang ramping si mungil begitu pula dengan tangan Sohn kecil yang bertengger di pundak kokoh Sunwoo. Mereka sudah berpindah ke sofa–sofa tempat Sunwoo mengobatinya.
Terlalu cepat mungkin, tapi apa pedulinya. Si Kim sangat bahagia saat ini, Sohn Eric yang menerimanya walaupun Sunwoo tahu mungkin dia hanya dijadikan pelarian, tapi tak apa. Yang terpenting Sohn kecil jatuh ke pelukannya.
Dan sedari tadi Eric diam mendengarkan Sunwoo bercerita, ia sangat suka ketika si Kim itu bercerita padanya. Ketika bibir tebal itu bergerak, membuka dan menutup mengeluarkan suara khas seorang Kim Sunwoo. Pandangannya tak teralihkan sedari tadi, si Kim sebenarnya tahu tapi ia membiarkan.
"Sunwoo..." Atensi Kim tertuju pada Sohn Eric sepenuhnya."Dunia ini tidak adil, kau tahu?—
Sunwoo terkejut ketika tangan Sohn kecil itu beranjak dari tempatnya, menuju tempat yang menarik perhatiannya sedari tadi. Mengusap pelan ranum tebalnya, sedikit menekan ke dalam dan terus berulang.
—mengapa aku tak mengenalmu sejak dulu? Kenapa baru sekarang? Padahal aku baru tahu kamu kemarin, tapi aku sudah berlaku tidak wajar seperti ini. Kau tahu? bibir ini menarik perhatianku sedari kau bercerita, dia– terlihat menggoda"
Memegang tangan Sohn yang masih bermain dengan bibirnya, ia mengecup pelan tangan mungil itu. "Laluㅡkau tergoda dengan bibirku?"
Sunwoo tersenyum lebar kala Eric mengangguk lucu.
Keduanya menyatukan ranum masing-masing untuk bertemu, menyalurkan rasa hangat dan manis secara bersamaan. Tangan mungil Sohn berpindah mengalung ke leher Sunwoo, terlihat seperti memeluk erat.
Larut dalam cumbuan, mereka tak peduli waktu terus berjalan. Karena sungguh bibir ini sangat candu, meskipun pasokan udara menipis.
Pemuda Kim melepas sebentar cumbuan mereka, memandang lekat Sohn kecil yang begitu menggoda sekarang. Lalu kembali meraup ranum si mungil diiringi dengan nafsu di ujung tanduk, tak ada tolakan dari Sohn kecil artinya ia juga menikmati perlakuan Sunwoo padanya.
Eric merasa ada yang janggal. Iya, pusat gairah Sunwoo bangun dari tidurnya. Sebagai lelaki ia harus tanggung jawab apa yang ia perbuat bukan?
.
⁄(⁄ ⁄•⁄-⁄•⁄ ⁄)⁄
Si bontot kena covid 19 ༼;´༎ຶ ༎ຶ༽
Jujur saya kaget BANGET, member lain juga nunggu hasil tes
Semoga mereka baik-baik saja 🤍
[Cry]Panas dingin diriku menulis bagian ini
Next chap NC, maybe?
KAMU SEDANG MEMBACA
Rainbow || sunric
RomanceKim Sunwoo, pemuda dengan paras menawan yang memiliki hidup kelam. Eric Sohn yang datang sebagai pelangi di kehidupan Sunwoo . Bukankah sudah lengkap? Sayangnya tidak semudah itu ... Kim Sunwoo Eric Sohn BXB HOMO! Romance 18+ angst(?) tbz Semi baku