The King and His Consort || JoongHwa ft. OT8 (ATEEZ) [On Going]

4 (Part 1)

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian 🙏

°

°

°

°

~The King and His Consort~

°

°

°

°

“Jadi apa yang mengganggu pikiranmu, Seonghwa?”

“Jujur aku bingung harus bagaimana menceritakannya padamu.”

“Apakah kau benar-benar tidak mempercayaiku?”

“Bukan seperti itu, aku hanya bingung harus memulainya dari mana.”

“Kau bisa bercerita perlahan. Jika di pertengahan kau merasa tidak sanggup lagi, maka kau bisa berhenti.”

Seonghwa menatap mata sang raja, mencoba meyakinkan dirinya sendiri untuk menceritakan masa lalunya. Hongjoong melangkah mendekati ranjang, memposisikan diri di tepi ranjang. Tangan sang raja terulur ke depan, membenahi jubah tidur Seonghwa yang sedikit tersingkap. Hongjoong tersenyum simpul mencoba meyakinkan suaminya untuk menceritakan kisah hidupnya.

“Maukah kau berjanji sekali lagi, sebelum aku menceritakan semuanya? Berjanjilah padaku, agar kau tidak bertindak tanpa sepengetahuanku.”

“Aku tidak tahu apa yang akan kau ceritakan nantinya, tapi aku berjanji tidak akan bertindak tanpa memberitahu dirimu terlebih dahulu.”

Hongjoong menggenggam kedua tangan Seonghwa, sekali lagi meyakinkan sang pendamping hidup. Seonghwa menghirup udara dalam-dalam, kemudian ia menghembuskannya perlahan. Setelah melakukannya beberapa kali, pria bermata indah itu menatap kembali sang raja dengan pandangan serius.

“Kau tahu bukan, aku tidak berasal dari klan ini?”

“Tentunya aku sudah mengetahui hal itu, bahkan sebelum kita menjalin hubungan.”

“Kau tahu aku berasal dari klan Turquoise?”

“Aku juga tahu akan hal tersebut.”

“Lalu mengapa kau tidak pernah bertanya kepadaku, mengapa aku pergi ke tempat ini?”

“Aku mau dirimu sendiri yang menceritakannya padaku. Kau pasti akan  merasa terpaksa menceritakannya jika aku yang memintamu dan aku tidak menginginkan hal seperti itu. Namun akhir-akhir ini kau terlihat berbeda, seolah-olah kau sedang memikul hal berat. Aku tidak tahan melihatmu seperti itu, maka dari itu aku memintamu untuk bercerita padaku.”

Seonghwa terenyuh mendengar perkataan suaminya. Bahkan Hongjoong sudah dengan sabar menunggunya untuk bercerita, bertahun-tahun ia menunggu sang pendamping hidup berkata jujur padanya. Seonghwa merasa dirinya begitu bodoh dengan membangun tembok tinggi, sehingga ia tidak dapat melihat ketulusan sang raja.

“Aku tidak tahu harus mulai bercerita dari mana. Sebenarnya... aku pergi dari klan Turquoise bukan karena keinginan diriku atau ibuku... aku... sebenarnya...”

Lagi dan lagi Seonghwa menatap obsidian gelap sang raja. Tatapan teduh dari Hongjoong seolah menguatkan Seonghwa untuk melanjutkan kembali ceritanya yang terputus. Tangan sang raja masih menggenggam kedua tangan Seonghwa.