BAB 1
Bel istirahat adalah hal yang paling dinantikan oleh warga sekolah. Tak terkecuali Linka. Siswi dengan rambut yang dikuncir kuda itu tengah membawa segelas minuman dingin menuju kelasnya. Namun, belum sampai kakinya menginjak lantai kelas, kesialan malah menimpanya ketika ia hendak berbelok ke koridor tempat kelasnya berada. Ia tertabrak oleh seorang siswa yang tengah bermain kejar-kejaran.
"Hei, kalo jalan lihat-lihat!" teriak Linka kesal, seraya meratapi es cokelatnya yang berceceran di lantai. Ada saja kejadian yang menimpanya hari ini, saying sekali ia hanya sempat mencicipi sedikit minuman tadi.
Beruntung, ia sempat menghindar hingga minuman itu hanya tumpah ke lantai. Linka menatap pasrah pada pelaku penyenggolannya yang mulai hilang dari pandangan, tanpa ada itikad untuk meminta maaf. Ia mengembuskan napas sebelum akhirnya mengambil pel yang tergeletak di pojok koridor. Linka tak mungkin membiarkan es cokelatnya terus mengotori lantai, cairan itu akan terinjak-injak oleh siswa lain dan berujung kemana-mana, bisa-bisa jika guru mengetahui bahwa dirinyalah yang menjadi penyebab, ia yang malah terkena masalah. Ujungnya dirinya juga yang akan mendapat masalah.
Dengan cepat, ia membersihkan tumpahan minuman itu. Senyum puas tercetak di wajahnya kala melihat lantai yang sudah bersih seperti sedia kala. Linka segera mengembalikan alat kebersihan ke tempat semula. Ia meletakkan alat tersebut, lalu mebawa embernya menuju taman. Ia berniat menggunakan air bekas pel itu untuk menyirami pohon yang ada di sana.
Setibanya di taman, ia melihat banyak murid di sana. Namun, Linka tak peduli, ia membawa kakinya menuju pohon pucuk merah yang terletak paling dekat dengannya. Tanpa berpikir panjang, disiramkannya air yang ada di ember ke pohon, sepersekian detik berlalu terdengar geraman kekesalan dari balik pohon.
Mata Linka seketika melotot saat menyadari apa yang terjadi. Air yang harusnya terkena pohon, kini membasahi seragam seorang siswa. Namun, hal yang membuatnya tambah syok adalah siapa cowok itu.
"Maaf, aku gak sengaja."
Linka segera mengambil sapu tangan dari dalam sakunya, ia mulai membersihkan area seragam basah cowok itu. Ia bertanya-tanya, bagaimana air itu bisa salah sasaran, padahal Linka yakin batang pohon pucuk merah di depannyalah yang akan basah. Namun nahas, air pel tersebut turut membasahi seragam cowok yang kini senantiasa memelototinya, menatap tajam seperti ingin melubangi tubuh Linka. Entah bagaimana cowok itu muncul dari balik pohon. Komplit sudah kesialan Linka hari ini.
Cowok itu masih saja bergeming, sementara jantung Linka bergemuruh hebat. Jemarinya bergetar, keringat dingin membasahi kulitnya, ia masih mencoba membersihkan seragam tersebut, tetapi tetap saja sia-sia. Noda kecokelatan seperti enggan berpisah dari seragamnya.
Tangannya tiba-tiba ditahan. Membuat Linka memberanikan diri mendongakkan kepala. Tubuhnya kian bergetar kala melihat tatapan menghunus dari pemuda di depannya itu, ia merasakan kemarahan dari pemuda itu.
"Lo ngerusak mood gue aja. Apa dengan minta maaf baju gue bisa balik bersih?" tanyanya dengan sinis.
"Maaf, aku bakal ganti seragam kamu." Linka berusaha berbicara dengan lanjar, sesekali menelan ludahnya kasar.
"Lihat gue! Apa gue terlihat kekurangan uang? Bahkan gue bisa beli harga diri lo."
Cowok itu menyeringai, diangkatnya dagu gadis di depannya tersebut. Senyum sinis terpatri di paras tampannya kala melihat wajah si gadis yang sudah pucat pasi. Wajah arogannya semakin bangga karna sudah berhasil mengintimidasi sosok siswi didepannya.
Linka dan cowok itu menjadi pusat perhatian dari siswa-siswi yang berada di taman. Bisikan saling bersahutan mulai terdengar di telinga keduanya. Mereka sangat tertarik untuk menonton keduanya, merasa penasatran juga akan kelanjutannpertunjukkan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Naraka's (Revisi)
Short StoryBagaimana jika Linka cewe lemah bertemu dengan Naraka manusia yang berhati iblis? 21+ mature content Jangan report cerita orang Minggir jika tak suka Plagiat minggir Start : 5 march 2022 End : 29 agustus 2022 #1 in oneshoot 29/5/2022 #1 in bad 2/6/2...