Part 06

28 11 0
                                    

Hai para Readers nya Dellysa,apa kabar?

Sorry ya aku up nya lama,soalny kmrn lagi PAS

Ini kalau rame aku mau double up

Jngn lupa jejak nya ya

Happy reading guyss

"Udah lah Vel,Lo gak usah nangis terus. Ngapain coba Lo nangisin cowok bajingan itu." Ucap Zea seraya menenangkan sahabat nya itu.

Selama perjalanan pulang,Vely terus menangis. Zea dan Widya sudah berusaha menenangkan nya,tapi agaknya perkataan Varrel di cafe tadi terlalu menusuk hati Vely.

Kalau di pikir-pikir sih,cewek mana yang gak sakit hati di katain cewek murahan di depan banyak orang.

"Gak,gue gak nangisin tuh cowok. Gue cuma sakit hati aja sama omongan nya tadi." Ujar Vely. "Tapi gue senang kok, akhirnya gue bisa lepas dari cowok bajingan kayak dia." Tambah Vely.

              ....

Langit malam kali ini benar-benar indah. Dipenuhi oleh ribuan bintang,dan disinari oleh sinar bulan yang terang benderang.

Vely dengan secangkir coklat panas kesukaannya sedang menikmati indahnya langit malam di balkon kamar Vely.

"Hmm Adrian lagi apa ya?" Gumam Vely. "Gue chat aja kali ya." Tambah Vely.

Lalu dengan segera Ia mengambil handphone nya yang terletak di salah satu kursi yang ada di balkon kamarnya.

Setelah mendapatkan handphone nya,Vely segera membuka Aplikasi WhatsApp nya. Ia pun membuka roomchat nya dengan Adrian.

Adrian rl
Hai Yan,ini gue Letta

Tidak terlalu lama menunggu, akhirnya pesan yang dikirimkan Vely barusan mendapatkan balasan.

+62801010276
Oh Lo Let,kirain tadi siapa
Ini no rl Lo ya?

Adrian rl
Iy,oh iy btw nm gue Vellysa
Klau Lo?

+6281010276
Oh ok
Nama gue Devano,Devano Regantara

Adrian rl
Nm yg bgs,gue suka

Vellysa
Nama Lo juga cantik,psti orangny cantik juga

"Sialan, bisa-bisa nya gue salting. Padahal cuma dibilang cantik doang." Gumam Vely di dalam hati,wajah nya memerah seperti tomat.

Devano
Bisa aj Lo
Eh btw Lo lg ngapain?

Vellysa
Gak ngapa²in sih

Devano
Vc yok

Seketika mata Vely membulat melihat pesan terakhir yang baru di kirimkan oleh Devan. Tiba-tiba handphone Vely berdering menandakan ada panggilan masuk.

Dan ternyata,benar saja,Devan menelepon Vely. Seketika Vely panik,dia bingung harus ngapain. Dengan segera Vely merapikan rambut nya,lalu menekan tombol berwarna hijau,untuk mengangkat telepon dari Devan.

Canggung menyelimuti mereka berdua. Vely yang bingung harus ngapain,dan Devan yang sedari tadi asik memandangi wajah Vely di layar handphone nya.

"Dev,Lo kenapa liatin gue Mulu." Tutur Vely memberanikan diri untuk memulai pembicaraan.

"Habisnya Lo cantik sih." Devan menjawab dengan cengengesan.

"Haiss apaan sih,Udah malam nih,tidur gih." Suruh Vely,tapi yang di suruh malah menggeleng kan kepala.

DELYSA |REVISI|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang