Hai semua apa kabar? Aku up lagi nih,siapa yang penasaran? Silahkan mampir
Jangan lupa follow sebelum baca
Happy reading guyss
....
"Huhh,huhhh,huhhh," deru nafas seorang gadis tersebut terdengar sangat tidak beraturan. Ia dan seorang teman laki-laki nya baru saja dihukum oleh seorang guru terkiller di sekolahnya.
Masih 3 putaran,dia aja sudah hampir pingsan, padahal tadi guru tersebut menyuruhnya untuk mengelilingi lapangan sebanyak 25 kali, berarti ia harus mengelilingi lapangan sebanyak 22 kali lagi.
Dengan sisa tenaga yang ada,ia berusaha untuk melanjutkan hukuman nya. Baru sekitar 5 menit dia memulai putaran keempat nya, tiba-tiba kepala nya sangat pusing. Tapi,ia masih berusaha untuk melanjutkan hukumannya.
Satria yang melihat Widya berlari sambil terus memegangi kepalanya,merasa ada yang tidak beres,dan ia segera menghampiri Widya.
"Wid,Lo gapapa kan?" Tanya Satria cemas sambil memandangi wajah pucat gadis itu.
Tapi,belum sempat menjawab pertanyaan Satria, tiba-tiba saja penglihatan Widya seketika buram,lalu setelah nya dia tak sadarkan diri.
Satria yang posisinya saat itu berada tepat di samping Widya,dengan sigap ia menangkap tubuh Widya, dan segera menggendong nya ala bridal style.
Dengan langkah cepat,Satria membawa Widya ke UKS. Sesampainya di UKS, Satria langsung membaringkan Widya di salah satu brankar.
Satria mencari-cari minyak kayu putih di UKS,dan ketemu. Ia kemudian mengoleskan minyak tersebut di kepala dan hidung Widya, berharap dia segera sadar.
"Wid, bangun," ujar Satria sambil mengelus lembut tangan Widya.
"Ngeuhh,gue dimana?" Tanya Widi yang baru saja sadar dari pingsan nya.
"Wid,Lo udah sadar?"
Widya hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Satria,ia memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing.
"Kepala Lo pusing ya?" Tanya Satria melihat Widya yang sedari tadi memegangi kepalanya sambil meringis pelan.
"Lo tunggu disini dulu ya,gue mau beli teh hangat dulu ke kantin," ucap Satria lalu pergi meninggalkan Widya seorang diri di UKS.
Kurang lebih 15 menit Widya menunggu, akhirnya Satria datang juga dengan secangkir teh hangat di tangannya.
"Wid,Lo minum dulu nih teh nya biar mendingan," ucap Satria sambil membantu Widya untuk bangun.
Widya meneguk teh hangat yang dibelikan oleh Satria hingga habis.
"Sat,kita lanjutin hukumannya yok,gue takut dimarahin sama pak buncit," ajak Widi.
"Ha? Ngelanjutin hukuman? Gilak lo? Lo sadar gak sih Wid,kalau Lo tadi pingsan,masa iya mau ngelanjutin hukumannya lagi. Gak, gak ada Lo gak boleh lanjutin hukumannya," ujar Satria melarang keras Widi untuk melanjutkan hukuman yang diberikan oleh pak buncit tadi.
"Kalau pak buncit marah gimana ntar?"
"Soal pak buncit biar gue yang ngurusin,sekarang Lo istirahat aja," ujar Satria.
Sebenarnya Widya masih takut, gimana nanti kalau pak buncit malah menambah hukumannya,bisa mampus dia. Tapi, karena ucapan Satria tadi,ia merasa sedikit tenang.
Akhirnya,ia memutuskan untuk istirahat saja di UKS.....
Brak,pintu UKS terbuka kasar menunjukkan dua insan yang sedang tertidur lelap. Widya yang berbaring di brankar,dan Satria yang tertidur di kursi dan menumpukan kepala nya di atas brankar tempat Widya tidur. Dan jangan lupa,tangan Satria yang sedari tadi menggenggam tangan Widya erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELYSA |REVISI|
Roman pour AdolescentsPlagiat? Jauh' sana "Kita gak bakalan bisa bersama Dev,kita berbeda,iman kita gak sama. Kita juga hanya sebatas virtual Dev,Lo harus sadar." Devano Regantara dan Vellysa Axthania adalah 2 orang yang dipertemukan di dunia virtual. Cinta gak ada yang...