PROLOG

528 25 2
                                    

Penting!!!!
Ini cerita GxG, yang berarti di dalamnya akan menceritakan tentang relationship sesama jenis, lebih tepatnya cerita ini akan menceritakan percintaan wanita dan wanita, di harapkan yang homophobic menjauh dari sini.

Isabel Regy Devaana, gadis berambut hitam lebat, dengan parasnya yang begitu cantik berdiri tegak di tengah lapangan, matanya tidak lepas dari sosok gadis tomboy yang tengah di semangati pelatih untuk mencetak gols, Isabel menatapnya penuh kekesalan. Isabel mendengus sebal melihatnya, dan segera menepi dari lapangan, ia malas ikut latihan.

Gadis tomboy itu bernama Defian Indriyaa Jeevi, orang yang paling Isabel benci di sekolahnya, karena Defian sudah merebut ketiga sahabatnya, yang kini malah menjauhinya, bahkan Defian terkesan masuk ke dalam grup orang yang mengasingkan Isabel, padahal sebelum Defian masuk ke kelasnya semuanya baik baik saja.

Namun permusuhan yang sangat panas itu berakhir ketika Defian tiba tiba meminta maaf pada Isabel, bahkan seketika hubungan keduanya beruban 180°, mereka dekat bahkan melebihi dari kata dekat.

Kini keduanya tengah bersama."Isabel, Fian mau permenya." Kata Defian, saat ia kepedesan setelah memakan cemilan pedas

"Ini ambil aja." Isabel malam memberikan permen yang sudah ada di mulutnya, dan meminta Fian mengambilnya

"Emangnya enggak ada yang baru." Fian merengut, karena ia merasa lidahnya masih terasa pedas

"Enggak ada, permenya cuma tinggal satu," balas Isabel

Defian mendekat ke arah Isabel, sepontan membuat Isabel memundurkan wajahnya, tapi Dafian tetap mendekat, sampai membuat bibir keduanya benar benar menempel. Untuk pertama kalinya Isabel merasakan hal yang begitu dekat dengan Defian, setelah mendapat permen Fian kembali ke tempat.

"Rasa permenya jadi aneh, karena bekas Abel." kata Fian, setelah merasakan permen yang Isabel beri dari mulutnya

"Lebih maniskan," balas Isabel dengan senyum lebar yang penuh makna

Dafian mendekatkan wajahnya ke arah Isabel, menatapnya sejenak sebelum ia menempelkan bibirnya pada bibir Isabel, mengembalikan permen yang tadi di ambilnya."Menurut Abel, apa lebih manis?" tanya Fian, membuat Abel menatapnya

Abel tidak menggubris, matanya menjadi salah fokus pada bibir Fian yang beberapa menit lalu baru saja menyentuh bibirnya dengan lancangnya. Itu di sengaja, dua kali dengan berani bibir Fian menempel di bibirnya, walau hanya sebatas berbagi permen. Abel penasaran rasanya, dengan berani ia mencium bibir Fian lancarng.

Tidak ada penolakan, sampai beberapa menit bibir keduanya hanya menempel, tanpa pergerakan, sampai Abel melihat Fian memejamkan matanya, yang membuat Abel berani untuk melumat bibir Fian lembut, sangat lembut untuk pertama kalinya.

Cecklet

"Abell..." kedua orang itu begitu terkejut mendengar panggilan itu, Abel langsung bangkit dari tempatnya, dan menemui orang yang memanggilnya di ambang pintu rumahnya

"Ada apa yah Tante?" tanya Abel, ternyata Tante Uma, Tante sekaligus tetangga Abel

"Mama kamu kerja enggak bawa mobil?" pertanyaan Abel malah di balas pertanyaan oleh Tante Uma, saat melihat mobil terparkir di depan rumahnya

"Enggak Tante, tadinya Abel mau pake mobilnya, tapi Abel jemput Mama kok nanti jam empat," jawab Abel

"Ini udah jam empat Abel, berangkat jemput Mama mu sana." kata Tante Uma, membuat Abel terkejut

Abel lupa waktu, karena terlalu asik bersama Fian, bahkan ia hampir saja telat menjemput Mamanya. Setelah Tante Uma pergi, Abel segera bersiap untuk menjemput Mamanya. Abel mengecek Dafian yang masih asik di ruang santai.

"Udah sore. mau pulang, biar sekalian bareng jalannya." kata Abel

"Iya udah sore, bisa kena Omel My Mommy di rumah kalau pulang ke sorean," balas Fian, dengan kata kata lebaynya

"Baiklah, ayo berangkat sekarang, Fian."Ajak Abel

Keduanya berangkat dengan kendaraan masing masing, kebetulan kantor Mama Abel satu arah dengan rumah Fian, walau rumah Fian lebih jauh. Keduanya berpisah di pertingaan jalan, Abel tersenyum sambil melambaikan tangan.

Hari itu menjadi awal dari kedetakan mereka di luar batasan, hal itu tidak di inginkan. Namun terjadi begitu saja mengikuti naluri yang ada dalam kepala mereka, hubungan mereka tidak akan berubah, tapi kedekatan mereka akan sangat jauh berbeda, walau tanpa relationship yang jelas.

....

Sudah siap menikmati cerita percintaan tanpa setatus?
Abel sudah siap dengan segalanya walau sakit dan sulit menuntut apapun, tapi Abel bertahan dalam relationship rumit itu.

Penasaran tunggu kelanjutannya yah, mungkin kah, keduanya bersama?

Stay Here My Defian {GxG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang