Happy reading
Kini bel pulang sekolah telah berbunyi, yang artinya KBM sudah selesai. Para murid pun berhamburan keluar kelas, tak terkecuali 4 manusia ini.
"Mau langsung pulang apa gimana?" Tanya Aresha.
"Pulang aja deh, capek gue pengen rebahan," Jawab Aca dan di angguki oleh Fifah dan Rina.
"Yaudah, kalo gitu yuk kedepan. Si Vano udah chat gue, bawel bener," Ajak Aresha.
Di parkiran Naufal sedang mendumel sendiri, di karena kan sang kakak tercintahh nya belum sampai juga.
"Ck, ini ka Nichole kemana sih?! Gatau apa panas gini. Sia sia dong skincare gue," Gerutu Naufal dalam hati.
(fyi : Nichole itu panggilan khusus dari Naufal untuk Aresha ya, dan Vano itu panggilan khusus dari Naufal untuk Aresha.)
Tak lama kemudian, Ia menoleh ke belakang ketika bahu nya di tepuk oleh seseorang.
"Sett ngapain lo nge dumel bro? Biasanya juga diem diem bae kek patung," Tanya sahabat nya yang bernama Arka Saputra biasa di panggil Arka.
"Et dah, berubah lagi nih jadi patung," Cibir salah satu sahabat nya yang bernama Leo Abraham biasa di panggil Leo.
"Kek gatau aja lo berdua, si Naufal kan memang begitu. Dingin di sekolah manja ma kakak nya, sama kek yang onoh," Celetuk seseorang yang tak lain adalah Kenzo Alexandra.
Naufal hanya menatap tajam mereka bertiga. Sementara satu orang lagi yang di sangkut pautkan yang tak lain tak bukan adalah Nathan Albian, si es balok berjalan dan si bucin nya Aresha.
Yang di tatap hanya cengengesan dan membuang muka melihat ke arah lain, menghindari tatapan menghunus dari dua kutub antarteko itu.
Saat Arka ingin berucap, terdengar teriakan seseorang.. Ya si Aca, dia kan cempreng.
"BEBEB LEOO," Teriak Aca dari belakang, membuat mereka menoleh.
"BEBEB ACAAA," Teriak Leo sama alay nya.
"Ck, berisik banget sih lo berdua. Alay tau ga?!" Decak Rina sambil menatap sinis mereka.
"Halah, bilang aja lo iri. Ya kan beb?" Ledek Aca dan di angguki bangga oleh Leo.
Rina pun hanya memandang mereka sinis "Dah lah. Fah, yuk pulang," Ajak Rina pada Fifah dan di balas anggukan oleh sang empu. Tak berlama lama, mereka pun pergi ke kendaraan mereka.
"Lah, ngambek," Cengo Aca.
"Biarin aja beb, mereka pasti iri sama kita," Nyinyir Leo.
"Iya juga ya, ckckck kasian mereka. Untung kita jadian ya beb. Yang panas pasti makin panas karena kita uwu," Aca terkikik geli, begitupun dengan Leo. Naufal, Nathan, Aresha, Arka, dan Kenzo hanya memandang miris mereka. Memang pasangan sableng.
"Ck, dahlah gue juga mau pulang. Yok Ken," Pamit Arka lalu bertos ala lelaki diikuti Kenzo.
"Yaudah kita juga pamit deh, mau pacaran di oyo. Ehh," Pamit Leo di hadiahi cubitan di pinggangnya oleh Aca dan tatapan maut dari Aresha.
"Gausah ngadi ngadi deh lo oncom, gue sentil ginjal lo, mampus," Ucap Aresha sinis pada Leo.
"Hehe, iya iya ampun, bercanda gue," Lalu mereka berdua pun pulang.
Kini di parkiran hanya tersisa tiga orang. Ya siapa lagi kalo bukan sisanya.
"Van, kayaknya lo duluan aja deh. Gue mau jalan ma Nathan soalnya," Ucap Aresha pada Naufal.
"Kok lo gitu sih? Kenapa ga bilang dari tadi coba. Kalo gitu kan gue bisa langsung pulang dan gausa panas panas an disini. Gue juga bisa rebahan, makan, main game. Kok lo tega sih sama gue?" Omel Naufal panjang kali lebar.
"Ya sorry, salahin tuh Nathan. Dia kasih tau mendadak tadi pas sebelum bel. Gue mana bisa chat lo," Bantah Aresha nyolot.
"Ish kok aku sih yang," Cemberut Nathan.
"Ya terus? Aku gitu yang salah? Ish kesel aku. Dahlah, aku mau pulang aja, aku ma ngambek ma kamu. Ayo Van," Kesal Aresha dan berlalu naik mobil tanpa pamit pada Nathan. Sebenarnya sih, dia itu lagi ngantuk banget, jadi dia pura pura merajuk, karena kalau dia nolak ntar si bayi besar bakalan nangis.
Nathan pun gelagapan dan langsung berusaha membujuk, tapi tak berbuah apa apa. Menoleh pada Naufal, tapi hanya di beri tatapan mengejek dan senyum kemenangan. Sialan, si Naufal itu memang menyebalkan sekali.
Naufal pun masuk ke dalam mobil dan langsung melaju menuju rumah mereka. Sementara Nathan? Ia hanya tersenyum miris. Tapi tak lama kemudian dia pun pulang ke rumah. Ia akan bersiap, lalu menuju rumah Aresha dan membujuk kekasih nya itu.
ok trims selalu ada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aresha's story
Short StoryHanya kisah klasik, seorang gadis remaja dan teman teman nya. Usahain konfliknya gaada, terimakasih Happy reading bestie