Sesosok pemuda bersurai merah muda dengan kedua sudut bibir terdapat luka, berlari dengan tergesa dikegelapan malam tanpa memedulikan sekitarnya yang semula hutan menjadi jalan raya. Ia juga sesekali menoleh kebelakang apakah orang yang sedang mengejarnya sudah menjauh."Ugh... Hah... Hah". Berhenti sejenak karena orang yang mengejar dirinya sudah tak terlihat." Bangsat!". Umpatnya setelah menstabilkan pernafasannya.
"Kenapa mereka ingin sekali menangkap ku". Lalu menoleh ke kiri dan ke kanan tak ada satupun mobil yang lewat." Aku sudah bilang kan tak ingin terlibat. Aku harus segera pergi menjauh dari negara ini".
Lalu kembali berjalan menyusuri jalan raya. Dan berharap orang yang mengejarnya tadi benar-benar sudah menjauh.
"Sial! Apakah memang sesepi ini". Dirinya sedikit putus asa. Lalu bersimpuh ditengah jalan raya. Ia butuh istirahat jika beruntung pasti akan ada kendaraan yang lewat.
Dan memang keberuntungan memihak padanya. Dari kejauhan sebuah sinar dari lampu mobil terlihat dengan cepat pemuda itu berdiri dan mencoba menghadang.
Tak memperdulikan dirinya akan terluka atau tidak." Aku hanya ingin menjauh dari orang-orang ini". Gumamnya lalu merentangkan kedua tangan tidak lupa menutup kedua matanya.
Mobil audi berwarna hitam itu refleks berhenti. Diiringi decitan ban yang berhenti mendadak karena si pengemudi yang kaget.
"Astaga!". Ucapnya lalu keluar bersama dengan bocah yang masih tertidur digendongan, lalu mendekat pada pemuda yang masih memejamkan matanya.
"Hei kau tak apa?".
Pemuda yang mendengar seseorang berbicara dengan nada khawatir. Langsung membuka kedua matanya ahh... Dirinya selamat batinnya senang.
"Aku tak apa".
"Syukurlah kalau begitu. Ini larut malam kenapa pemuda seperti mu bisa ada disini sendirian?".
"Ceritanya panjang tuan. Bisa aku ikut dengan mu". Pintanya apalagi saat dia melihat bocah yang tertidur digendongan orang didepannya ini.
Ia sempat kaget tapi beruntung. Keterkejutannya dihalangi oleh gelapnya malam."Aku hanya ingin keluar dari negara ini. Jika boleh aku akan menjadi anggota mu".
"Apa maksudmu?".
Tanpa menjawab ia langsung masuk begitu saja. Meskipun sang pemilik mobil belum memberikan persetujuan.
"Sial! Semoga saja Mikey dan yang lain tidak marah jika aku membawa orang asing lagi". Doa nya Lalu masuk kedalam mobilnya.
"Nama mu?".
"Sanzu... Hanya Sanzu".
"Baiklah Sanzu. Aku Sano Shinichiro". Ucapnya yang tak lain adalah Shinichiro dengan menyalakan mesin mobilnya lalu melajukannya dia tak ingin berlama-lama.
Dirinya ingin sesegera mungkin sampai di Jepang.
"Lalu siapa yang ada digendong mu tuan". Pemuda bernama Sanzu bertanya.
"Ah ini anakku".
"Oh...". Jawabnya singkat tapi sudut bibirnya menyeringai.
"Omong-omong jangan panggil aku tuan. Panggil aku aniki dan semoga saja adik-adik ku menerimamu sebagai anggota".
.
.
.
"Nee—umfh". Sebelum Takemichi berteriak orang didepannya sudah menutup mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] My Little Baby
Randomapapun yang terjadi Shinichiro sebagai ayah akan selalu melindungi sang anak. Meskipun dirinya seorang pemimpin mafia sekalipun. apalagi dirinya harus membuat sang anak berjalan kembali dengan kedua kakinya. akibat dari kecelakaan. Dan tak lupa deng...