"Kurokawa-san target menuju kearah mu". Ucap seseorang yang terhubung dengan earpiece ditelinga pemuda bernama Kurokawa. Karena ia menunggu buruannya dari atas gedung.
"Baiklah ini saatnya. Aku menghajar tikus yang ingin mengusik kehidupan Takemichi". Mata beriris ungu muda itu menatap tajam buruan nya yang sedang berlari dari kejauhan, tak lupa senapan berlaras panjang juga siap untuk menembak.
"Ok ketuannya kami serahkan padamu. Sedangkan aku dan adikku akan membereskan sisanya. Ingat jangan sampai mati karena-".
"Diam! Aku sudah tau. Aniki ingin mereka hidup walau sekarat". Kurokawa Izana dengan seringai nya. Sedangkan pemuda yang disela hanya bisa memaki.
.
.
.
"A-ano...". Cicit Takemichi saat merasakan hawa diruang kerja sang daddy tiba-tiba terasa berat baginya dan itu membuatnya ingin sekali menangis." Dad-".
Sebelum Takemichi meneruskan perkataannya sang Daddy dengan cepat mengambil alih sang anak. Lalu kembali duduk dikursi kebesarannya dengan Takemichi dipangkuan." Sweetie apa-apaan itu". Dengan mengelap bibir merah Takemichi memakai tissue basah bayi.
Sedangkan Draken yang masih terpaku kembali terkejut saat merasakan Takemichi sudah tak berada digendongan nya melainkan pada Daddy nya. Hanya bisa menghela nafas.
"Daddy Michi ha-hanya berterimakasih dengan Draken-nii". Ucapnya menatap Shinichiro dengan mata biru bulatnya yang berkaca-kaca.
"Ugh...". Shinichiro yang melihat wajah ingin menangis Takemichi sungguh tidak kuat.
"Tapi tidak dengan ciuman!". Karena kesal Mikey menyela lalu tanpa sadar membentak. Yang sontak membuat Takemichi yang sudah menahan air matanya akhirnya menangis.
"Ukh... Hiks... Mi-Michi hanya... Hiks berterimakasih pada Draken-nii... Hiks... Huwaaaa". Pecahlah tangisan Takemichi dan membuat ketiga lelaki disana kalang kabut, suasana ruangan yang tadinya berat kini menjadi kepanikan. Jika tangisan Takemichi sampai tembus keluar ruangan maka habislah mereka ditangan Emma. Dan tidak sadar jika ruang kerja Shinichiro kedap akan suara.
"Kenchin! Ini semua salah mu". Mikey menuduh sahabatnya itu dan membuat sang empu tidak terima.
"Apa maksudmu Mikey!".
"Huwaaaa... Jangan sa-salahkan Draken-nii". Takemichi semakin meraung dengan kedua tangan mengelap air mata yang jatuh mengaliri pipi tembam nya.
Sedangkan Mikey serta Draken sudah berada di dunianya sendiri, adu mulut serta sedikit adu hantam tak memperdulikan Takemichi yang melihat keduanya dengan pandangan ketakutan.Shinichiro yang melihat Takemichi ketakutan menepuk pelan punggung mungilnya agar tenang." Daddy... Hiks... Hiks...".
"Yosh-yosh daddy akan menghentikan mereka berdua". Shinichiro menutup kedua mata Takemichi dengan tangan kirinya tak lupa memberikan headset berbentuk telinga rubah. Yang memang ia sediakan diruangan meja kerjanya khusus untuk anaknya." Sekarang Michi tidur. Ini sudah jam 1 siang waktunya untuk tidur".
Takemichi hanya mengangguk disertai isakan sebagai jawaban dan beberapa detik kemudian hanya nyanyian lembut yang Takemichi dengar, dan lambat laun membuat nya mengantuk lalu tertidur.
"SANO MANJIRO, RYUGUJI KEN! BERHENTI BERMAIN-MAIN". Iris hitam Shinichiro menatap kedua orang bodoh didepannya tajam.
Keduanya yang merasa ditatap tajam hingga merasuk kedalam tulang. Akhirnya berhenti untuk saling adu mulut serta baku hantam, lalu dengan patah-patah menoleh kearah Shinichiro yang memangku Takemichi sedang mengeluarkan aura hitamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] My Little Baby
Aléatoireapapun yang terjadi Shinichiro sebagai ayah akan selalu melindungi sang anak. Meskipun dirinya seorang pemimpin mafia sekalipun. apalagi dirinya harus membuat sang anak berjalan kembali dengan kedua kakinya. akibat dari kecelakaan. Dan tak lupa deng...