Achazia seorang gadis yang cantik, pandai, dan bisa di bilang sukses di usia muda nya, Harus menikah dengan seorang laki-laki yang hampir tak pernah di kenalnya sama sekali. bahkan dia tak pernah tau apakah laki-laki itu mencintai nya, atau tidak s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AUTOR's Pov
"Cut.."
Para pelakon itu pun menepi dan mengambil waktu break nya masing-masing. hanya tinggal beberapa pengambilan gambar terakhir dan shooting akan selesai. terlihat seorang yang tengah sibuk bergelut dengan layar ponsel nya.
"Heii.. serius banget deh."
dia melirik ke arah sumber suara dan tersenyum
"Hehehe.. iyah mumpung lagi break, lo sendiri gak istirahat nad?"
"Iyah nanti dulu, gue kangen bareng sama lo."
"ya elah kan tiap hari juga ketemu ."ucap pemuda tampan itu dengan seulas senyum.
"ketemu sih iya. ngobrol jarang" ucap gadis bernama nadia tersebut yang langsung menyenderkan kepalanya pada fatah.
nama nya nadia evelline musisi sekaligus aktris blasteran indo australia. dia sahabat sekaligus satu satunya mantan fatah. yah tidak menutup kemungkinan bukan, mantan masih akan tetap sedekat ini meski sudah tidak ada komitmen yang terikat di antara mereka, mereka pun masih berteman baik, bahkan sering terlibat dalam satu film,endorse, bahkan mereka juga bernaung dalam satu menegement yang sama. karena lain dari suatu hal yang menyebab kan mereka mengakhiri hubungan mereka. yah meski banyak fans mereka pula yang tidak setuju dan sangat menyayangkan dengan keputusan yang mereka ambil untuk mengakhiri hubungan yang di rasa sangat serasi itu.
Entah ada angin apa nadia seolah enggan mengangkat kepalanya, fatah adalah tempat ternyaman nya untuk bersandar, dan rumah ke dua nya untuk pulang. seolah akan ada kerinduan yang sangat dalam pada fatah, meski bisa di bilang hampir setiap hari mereka bertemu di lokasi syuting, tapi tidak menutup kemungkinan juga kerinduan itu datang menyerangnya. dia memang bukan tipikal orang yang gengsian hingga malu hanya untuk mengungkap kata rindu, apalagi sok ngambek atau berantem hanya untuk mengatakan sesuatu yang ia rasakan. setitik air berhasil lolos dari pelupuk matanya. fatah yang menyadari itu pun menghadapkan tubuh nya berhadapan dengan nadia.
"why? knp bidadari ku menangis ? siapa yang berani nyakitin? sini cerita.! biar gue hajar Laki-Laki berengsek mana pun yang bikin wanita secantik kamu sampek nangis kayak gini " sapa fatah dengan sangat hangat sambil menghapus air mata nya
"aku gak tau. Alasan apa yang mendasari aku sampek aku nangis " nadia mengangkat kepala nya menatap fatah yang semulannya hanya menunduk.
"terus kenapa? " sambil membelai pipi nadia
"promise me some things!? "
"yes I promise! "
"You never leave me, because I can't be without you. you take care of me, because you are my most comfortable home."
"Well, didn't I promise that before?!"
nadia mengeratkan pelukan nya sekali lagi. Memang jika di tanya perihal rasa, rasa itu tetap sama, tidak akan pernah berubah Apalagi berkurang.Dan fatah paham akan hal itu.
