[dua] Caraka

6 6 2
                                    

Sebuah mobil mewah terparkir tepat di depan gedung megah yang menjulang tinggi, yang berada persis di tengah ibukota.

Seorang pria dengan tuxedo dari brand ternama menjadi yang pertama keluar. Dengan langkah karismatik, ia memutari mobil, membukakan pintu untuk sang istri tercinta yang juga tampil dengan balutan dress mewah yang membentuk badan idealnya. Dengan gerakan anggun dia menerima uluran tangan sang suami.

Terakhir, pemuda yang tak kalah tampan tampak gagah dengan tuxedo senada dengan Ayah nya.

Cantik dan tampan. Kaya dan mapan. Mereka juga merupakan salah satu keluarga terpandang.

Siapa yang tidak tahu perihal kesuksesannya seorang Deandra Kusuma dalam bisnis perhotelan dan pariwisata. Bahkan dirinya masuk dalam jajaran pebisnis sukses di Indonesia.

Tidak hanya itu, istri dari Deandra Kusuma yakni Hanum Atmajaya adalah seorang Produser film yang beberapa project nya berhasil menembus dunia perfilman Internasional.

Mereka berjalan diatas red carpet dibarengi cahaya blitz dari puluhan kamera yang menyoroti mereka sepanjang perjalanan.

Pasangan itu tak hentinya menebarkan sapaan dan senyuman. Sesekali berinteraksi mesra, menunjukkan citra keluarga harmonis yang melekat pada mereka.

Malam ini mereka tengah menghadiri acara yang cukup bergengsi, yang diadakan oleh salah satu pejabat di kotanya.

Sebuah restoran mewah yang didekorasi dengan gaya elegan dipenuhi puluhan manusia--dengan dress dan tuxedo yang bisa dipastikan dapat membeli satu buah mobil bahkan hanya satu set pakaiannya saja--saling bercengkrama membicarakan seputar bisnis-bisnis mereka.

Mereka tentu harus menjaga image dengan tampil mengesankan. Sebuah moment yang biasanya dijadikan ajang untuk memamerkan harta.

Dean merangkul pinggang Hanum dengan mesra. Mereka tengah berkumpul di salah satu meja yang ditujukan hanya untuk tamu-tamu khusus sang pemilik acara. 

"Makin mesra saja nih, Pak Dean dan Bu Hanum." Mereka berdua tertawa menanggapi  godaan salah satu rekan bisnisnya.

"Iya nih, masih seperti pasangan yang baru saja menikah."

"Bu Lisa dan Pak Damian bisa saja, kami memang seperti ini dari dulu."

"Saya dengar kemarin kalian baru saja merayakan ulang tahun pernikahan yang ke dua puluh?"

"Oh ya? Wah, saya sangat salut dengan keharmonisan keluarga kalian. Kasih tahu tips nya bisa kali ya? Haha," Membuat Dean dan Hanum saling menatap lalu tersenyum kecil.

"Saling percaya dan terbuka. Menjaga komunikasi dengan pasangan juga penting. Menurut saya itu kunci utamanya." Jawab Dean.

"Wah terimakasih tips nya, saya akan mencoba nya nanti jika saya sudah mempunyai pasangan tentunya." Mereka berempat tertawa.

"Sepertinya anda harus segera memberi Caraka adik, Bu."

"Oh iya, anaknya mana bu Hanum?"

Dean mengedarkan pandangan, mencari keberadaan anaknya yang beberapa menit lalu pamit ke toilet.

"Nah itu dia, Caraka kemari nak." Caraka segera menghampiri.

"Wah, anaknya tampan ya." Puji Lisa. Caraka tersenyum menanggapinya.

"Iyalah Bu Lisa, orang Mama-Papa nya cantik dan tampan gini."

"Ah bisa saja, Bu Lisa dan Pak Demian terlalu berlebihan."

"Caraka sekarang kelas berapa?"

"Kelas tiga SMA, Tan."

"Kata anak Om, kamu habis menang Olimpiade Matematika tingkat Provinsi ya? Caraka juga juara umum disekolah."

"Iya Om,"

"Hebat ya Caraka, Bu Hanum dan Pak Dean pasti bangga punya anak cerdas seperti Caraka." Hanum tersenyum, dia mengusap bahu anaknya.

"Pasti. Kami sangat bangga atas semua pencapaiannya. Dari kecil Caraka memang sudah hobi belajar." Jawab Dean tersenyum bangga. Caraka tersenyum masam.

"Jadi Caraka mau ngikut jejak Mama nya atau Papa nya nih?" Caraka terdiam.

"Kami tidak akan memaksa Caraka harus mengikuti jejak kami. Karena apapun pilihan dia, kami akan mendukungnya."

"Lagi pula Caraka pasti masih ingin menikmati masa-masa remaja bersama temannya." Hanum menambahkan.

Dan berlanjut membahas perihal bisnis-bisnis mereka.

Caraka merenung, ia menatap gelas dengan pandangan kosong. Merasa bosan dengan percakapan orang-orang dewasa disekitarnya.

Ia berharap acaranya cepat-cepat berakhir. Ia ingin segera pulang ke rumah.

Ia rindu Ela.

My UniverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang