❊ᬼ⨳。°˖

238 24 2
                                    

フレーバー

───˖°。✿。°˖───

Angin malam berhembus lumayan kencang. Meniup dedaunan dan ranting-ranting pohon yang kering. Tak terasa semakin gelap, udara malam menjadi semakin dingin.

Gadis itu mengelus bahunya pelan, merasakan hawa yang lumayan dingin menyentuh kulitnya. Yuzuha masih setia berdiri menatap kosong jajaran bintang yang tampak berkilau di langit malam.

Sudut bibir dan tangan kanannya tampak lebam. Meski sudah tak mengeluarkan darah, rasa sakitnya masih sangat terasa.

Tangan kanannya terangkat ke atas. Menyamakan dengan letak satu bintang yang terlihat paling terang diantara bintang-bintang lainnya.

Hingga pandangannya teralihkan pada tangan kanannya yang membiru lebam akibat kejadian tadi siang. Hal itu membuatnya selalu teringat dengan Ibunya dan adiknya, Hakkai.

"Mitsuya, kenapa kau menghentikanku saat itu?" Yuzuha berucap lirih, kembali memandang langit.

"Dōshite .., kau melarangku untuk membunuhnya?"

[Kenapa]

Setiap malam ia selalu memikirkan masalahnya. Masalah yang membuatnya jengah. Selalu terlarut-larut dengan kebencian hingga sempat melupakan ikatan darah diantara dirinya dan kakak laki-lakinya, Taiju.

Memandang langit adalah salah satu cara Yuzuha untuk megeluarkan segala masalahnya.

Tetapi nyatanya masalah itu hanya menghilang untuk sejenak, tak selamanya.

Setelah kematian Ibunya, Yuzuha hanya memiliki Hakkai, adik laki-lakinya. Yuzuha dan Hakkai saling menyayangi dan menjaga satu sama lain sedari mereka kecil hingga sekarang. Berbeda dengan kakak laki-lakinya, Taiju. Ia adalah orang yang paling Yuzuha benci saat ini.

Karena Taiju selalu membuat Hakkai dan dirinya terluka.

Taiju mungkin sebenarnya sayang dengan kedua adiknya, tetapi cara yang ia sampaikan salah. Ia selalu menggunakan kekerasan untuk setiap hal yang ingin dia mau.

Yuzuha masih ingat saat itu. Dimana hari itu pertama kali Taiju mengajari Hakkai bela diri, Taiju selalu memukul Hakkai karena kesalahan kecil yang Hakkai perbuat, padahal masih tahap belajar. Dan hal itu mengalir sampai sekarang. Yuzuha dan Hakkai besar dengan didikan keras kakak mereka.

Yuzuha sangat menyayangi Hakkai, karena hanya Hakkai yang ia punya. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu melindungi Hakkai dari Taiju.

Begitupun dengan Hakkai, ia juga akan terus melindungi Yuzuha. Tetapi ia selalu merasa gagal. Saat ia berniat melindungi Yuzuha, Yuzuha justru lebih dulu melindunginya dengan menjadikan tubuh gadis itu sendiri sebagai tameng dari kekerasan Taiju.

Hakkai melihat bagaimana Yuzuha dipukul bahkan ditampar oleh Taiju kala itu.

Hakkai selalu memprotes tindakan Yuzuha, tetapi Yuzuha selalu menyangkalnya dengan berkata..

Sudah menjadi tugasku, sebagai kakakmu.

Hingga saat dimana Hakkai melihat Yuzuha bersama Mitsuya, Hakkai merasa Yuzuha terlihat bahagia. Yuzuha tersenyum lebar terlihat seolah beban yang gadis itu pikul di kedua pundaknya menghilang.

𝕱𝕷𝕬𝖁𝕺𝕽. [𝕸𝖎𝖙𝖘𝖚𝖞𝖆 𝖝 𝖄𝖚𝖟𝖚𝖍𝖆.]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang