Terkadang dunia emang terlalu jahat bagi seseorang karena itulah seseorang itu harus kuat untuk menghadapi dunia.
Mungkin banyak hal sakit yang sudah di lalui, banyak hal yang tidak bisa diceritakan tapi jangan lupa untuk berterimakasih pada diri s...
Mumpung lagi mood, aku update lagi🍒 Sebenarnya ini cerita udah tamat di dalam otak cuma pas mau ngetik tuh suka ngeblank dan males tiba tiba.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis dengan baju putih abu itu memandang langit biru seperti ada sesuatu yang ingin sekali dia ambil. Yang ia butuhkan saat ini adalah sebuah dekapan hangat, pertemuan tanpa percakapan pun tidak masalah ia ingin raga itu tetap berdiri di sampingnya menatap langit biru bersama. Keiza merindukan mamanya, empat tahun sudah berlalu tapi nyatanya rasa kehilangan dan rasa sepi itu tidak kunjung mereda.
Rindu dengan ciptaan yang sudah bersama Penciptanya rasanya terasa sakit ya, tidak ada yang bisa dilakukan selain mendatangi tempat terakhirnya.
Disinilah Keiza berada, sebuah pemakaman yang menjadi tempat tujuan dan tempat pulangnya kelak. Ia menatap teduh batu nisan yang bertulisankan nama mamanya. Mengelus pelan batu itu dengan telapak tangannya, tak terasa air matanya ikut jatuh.
"Mama apa kabar?"
"Maaf ya ma, Keiza baru bisa datang."
Datangnya Keiza ke pemakaman adalah rutinitasnya setiap Minggu hanya saja belakangan ini ia tidak melakukannya karena sibuk, yang awal mulanya karena pernikahan dan masalah yang beriringan datang.
"Keiza kangen banget sama mama, semoga mama bahagia selalu disana ya."
"Mama kapan datang ke mimpi Keiza lagi? Keiza pengen cerita sama mama," ujarnya pelan, sembari menghapus air matanya.
"Belakangan ini Keiza ngerasa jadi lebih sensitif, bukan cuma soal Gala tapi soal Fauzan yang tiba tiba balik. Dia bilang mau ngejelasin semuanya ma, Keiza belum siap untuk tahu ceritanya tapi Keiza ngerasa Keiza juga harus tau secepatnya. Malam ini Keiza mau tidur dirumah kita dulu Ma, kayaknya disana Keiza jadi lebih tenang."
"Keiza pulang dulu ya ma, lain kali Keiza bakal sering-sering datang kesini."
Gadis itu melangkahkan kakinya pergi, sesekali ia memejamkan matanya sambil berjalan rasanya sangat capek.
ʕっ•ᴥ•ʔっ
"Keiza lo dimanaaaaa?"
"Keizaaaaaaaa!!!"
Gadis itu berlari kesana kemari, menanyakan setiap murid apakah ada yang melihat Keiza. Sejak Keiza di hukum tadi ia tidak melihat sahabatnya itu, harusnya ia ada di kantin karena ini jam istirahat tapi kelihatan batang hidungnya pun tidak.
"Laudia!" Mendengar suara namanya dipanggil Laudia membalik dan berlari menghampiri orang tersebut.
"Eh Elaina, kenapa?" tanya gadis itu. Napasnya terengah-engah akibat berlari. Masih ingat dengan Elaina? Iya, dia pacar Daniel kembarannya Devan yang Keiza dan Laudia kenal di Kantin waktu itu.