Suara dentingan sendok yang beradu dengan piring memenuhi ruang makan. Selasa pagi yang cerah namun berbeda dengan suasana hati Aldo.
"Kemarin om Vino nungguin kamu sampe jam setengah sepuluh lho Kak, tapi kamunya nggak keluar keluar sampe di cariin"
Aldo menghentikan aktivitas sarapanya, lagi lagi topik ini, ia benci ketika mamanya mulai membicarakan tentang orang itu lagi.
"Aku pulang bareng Davy" jawab Aldo sekenanya sembari mempercepat makanya.
"Kenapa nggak bilang dulu? Handphone kamu juga nggak aktif?" Tanya Shani.
"Lowbat"
"Ya tapi--"
"Maa.." ucap Aldo dengan nada jengah
Belum sampai Shani menyelesaikan ucapanya Aldo telah membalikkan sendok dan garpunya. Pertanda ia menyelesaikan sarapanya.
"Nggak mama anterin?" Tanya Shani ketika melihat putranya ingin berpamitan padanya.
Aldo menggeleng
"Enggak, aku sama Ferrel, nanti pulang setengah 5" jawab Aldo sembari mencium pipi mamanya dan mulai berjalan keluar.
***
"Ji bangun Lo anjir"
Tepukan di pipi kirinya membuat remaja itu melenguh, merasa terganggu.
"Paan si Lan, masih pagi ini" ucap Zee dengan mata masih terpejam.
"Pagi pale bapak Lo, ini jam 7 kurang 15 bego!" Teriak Orlan melihat salah satu temanya yang masih asik mengulet di karpet tebal apartemenya.
"CHRIST! JASSON! LO BERDUA JUGA BANGUN KEK" teriak Orlan, lagi.
Jasson yang tengah bermimpi indah terpaksa membuka mata sipitnya ketika merasakan wajahnya basah, Zee dengan raut wajah yang masih semrawut tengah memegang gayung berisi air yang di cipratkan ke wajahnya. Sementara Orlan menjepit hidung Christ membuat remaja itu terbangun.
Bahkan ketika empat remaja itu melewatkan sarapan dan hanya mandi bebek, mereka tetap sampai di SMA Ganadhipa jam 07:37. Dan tak ada toleransi dari pak Roby, satpam sekolah yang terkenal tak mudah di sogok.
"Ah elu si Zee, ngajakin PS an sampe subuh" ucap Orlan mencoba menyalahkan Zee
"Dih apaan apaan, salah siapa lu mau" ucap Zee tak terima
"Alah bacot lu berdua, telat jam nya Bu Neneng nih" Ucap Jasson setelah mengecek jam dari ponselnya.
Sementara Christ hanya menyenderkan tubuhnya di tembok belakang, masih mengantuk.
"Bolos aja lah, ke warung Abah" usul Orlan
"Ayok dah, laper gue semalem cuma makan Pizza doang" sahut Jasson sembari menarik tangan Christ, menyuruh pemuda itu bangkit.
Zee melepas seragam atasanya, menyisakan kaos hitaam yang sedikit berkeringat karna udara paanas yang menyengat
Selasa itu, 4 remaja kelas 2 SMA memilih untuk membolos.
***
"Selamat pagi dokter Shanii"
Sapaan yang setiap harinya ia dapatkan hanya mendapat anggukan ramah dari dokter itu. Setelah mengangguk sebagai sapaan balik Shani segera berjalan cepat ke arah ruangannya.