Pernahkah kamu merasakan kehampaan yang sangat, sampai merasa tidak dapat menemukan satu sosokpun? Aku, hampir selalu merasakannya setiap saat bahkan ketika berada di tengah keramaian. Hingga saat ini juga tidak mengerti apa yang sebenarnya tengah terjadi, semuanya terlihat lengkap. Makanan yang enak, tempat tidur yang nyaman, ponsel untuk berselancar di dunia maya, dan orang yang mengatakan bahwa ia mencintaiku secara utuh.
Kata seorang manusia aku kurang bersyukur.
Mungkin benar, tapi aku juga tengah berusaha. Aku lelah menjelaskan kepada manusia yang tidak mengerti tentang apa yang sebenarnya tengah aku rasakan.
Tertawa untuk sekedar menghargai, mencoba untuk lebih berempati. Kata-kata yang selalu kuucapkan tanpa pernah hampir merasakannya. Lubang hitam yang entah akan tertutpi oleh emosi bertajuk apa.
"Aku sayang kamu." terdengar manis, tapi bahkan aku tidak merasakann apapun ketika mengatakannya. Ungkapan itu seperti mantra agar seseorang tidak pergi, membiarkanku sendiri, atau hanya sekedar tidakan preventif agar tidak menjadi alien di tengah lautan manusia.
Apa menjadi normal sesusah ini?Harus sampai pada titik mana, agar manusia mampu menghayati makna hidup? Melihat diri sebagai sesuatu yang utuh, tanpa kepingan dan pecahan yang berserakan. Haruskah berada pada keadaan diabang keputus asaan, penuh keterhimptan agar bisa memaknai hidup? Seperti yang dilakukan oleh Frankl dengan logoterapinya?
Jogja, 05 Juni 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tenggelam (Telan)
RandomSelamat datang di duniaku yang entah aku harus menyebutnya berantakan atau apa. Kau menemukan kata yang lebih tepat untuk mengambarkan ketidakteraturan? Saat memabaca ini semoga kau masih ingat jalan pulang, jangan sampai tenggelam atau bahkan tert...