I m.

223 9 0
                                    

Pagi hari cerah di dalam rumah mewah yang sunyi terdapat wanita berparas bak bidadari yang sedang terhanyut dalam mimpinya namun  beberapa saat kemudian terganggu akibat sinar matahari yang mulai menyapa indra penglihatanya.

Sedikit demi sedikit dia menggeliat pertanda sebentar lagi iya akan bangun dari tidurnya cantiknya,perlahan matanya mulai terbuka menampilkan mata yang indah yang membuat siapapun yang melihatnya akan terpesona akan kehindahannya.

" Woy bngn tidur mulu lo. " suara yang ku benci.

Tidak aku tidak sepenuhnya membencinya namun terkadang sifatnya membuat ku terkena masalah.

sifatnya yang selalu memaksa, kekanak kanakan, dan tukang mengadu. Tapi terlepas dari sifat ya yang agak mines, dia menjadi anak kesayangan di keluarga ini apalagi mama.

Namun sering kali aku mengalah, bukan sering lagi namun setiap detik, setiap menit. aku yang di paksa untuk menerima perbuatan yang tak pernah ku lakukan, setiap kesalahan yang adik ku lakukan aku yang selalu kena imbasnya, bahkan dari hal hal kecil hingga besar.

" Apasi lo, pantes kamar gwe auranya negatif ternyata ada biangnya. " Ucap ku dengan nada bercanda.

" Mama liat kaka masa bilang aku setan, Dan katanya aku g berhak hidup. ucapnya yang sontak membuat ku melotot.

brukk...

suara gebrakan pintu kamar ku terdengar, suara yang nyaring membuat kuping ku pengang bayangkan saja setiap hari aku selalu mendengar suara itu, bahkan saat tertidur pun aku selalu memimpikan suara itu.

" kamunya udah di sklahin tinggi tinggi liat kamu udah besar udah punya otak hrsnya mikir, kamu beda sama adek kamu adek kamu selalu juara satu tapi kamu apa cuman bikin malu keluarga aja, kamu yang g berhak hidup atau adik kamu. " Ucap mamaku yang membuat jantung berdebar kencang.

bayangkan saja, mamaku sendiri yang berbicara kepadaku, seolah olah aku tak pantas untuk hidup padahal aku tak berbicara seperti itu pada adik ku.

" sna lo mandi udah jam berapa telat mulu lo kerjaan lo. " ucap adik ku yang mulai ikut campur.

" Diem lo. " bentak ku, air mata yang sudah tak tahan akhirnya ku lepaskan, mendengar ucapan mama  hati ku seperti tersayat sayat,    

" Ara... " Bentak mama ku.

" apa? Mama selalu belain dia yang jelas jelas salah. " Ucap ku dengan nada tinggi.

" Salah dari mananya kamu yang mulai duluan, ya jelas adik kamu marah lah dasar anak tolol. " ucap mama ku dengan asal.

mendengar mama ku menyebutku dengan kata ( tolol ) ucapan tadi blm sempat lupa, di tambah kata yang bisa menusuk dada ku secara perlahan

" seterah. " Ucap ku sambil menyeka air mata.

aku pun segera bangun lalu bergegas ke kamar mandi, saat berada di kamar mandi tiba tiba saja pintu yang tadinya terbuka tiba tiba saja tertutup.

gubrak....

" Mampus lo, gwe matiin juga ah lampunya biar lo ketakutan bay bay pecundang. "

aku yang mendengar pintu  kamar mandi ku tertutup mulai panik, aku sudah tau pelakunya tanpa berfikir lama.

" Buka... "  Teriak ku.

" dasar pecundang, buka aja sendiri. "

" buka.. gwe mau sklh buka tolong. " Ucap ku memelas.

" haha, lo ga usah sklh lo udah pntr, biar gwe yang gblk yang sklh, ngerti lo. "

Tiba tiba saja suara itu mulai menjauh dan hening seketika.

same feelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang