"I didn't want to fall in love, I didn't need someone. But when you appeared, I started wanting everything."
•••
[this is how we met]
"Vendel-nya tiga aja nggak sih? Buat dekan, terus ketua umum, prodi."
Dari matanya, ia tampak berfikir keras mengingat siapa saja jajaran kampus yang perlu ia berikan cindera mata untuk kegiatan Diklat organisasinya. Oh iya, ia koordinator Sie Acara omong-omong. Jadi semuanya perlu persetujuannya dan perlu bertanya apa saja yang ia dibutuhkan untuk tiap-tiap divisi di kegiatan ini.
"pembina dikasih nggak sih, Kook?" tanya Lisa, sepertinya baru ingat ada yang terlewat.
Jungkook mengangguk, "oh iya, pembina organisasi ya. Yaudah berarti empat."
"jadi empat ya, Kook?" yang bertanya untuk memastikan tadi adalah Kaeun, koordinator Sie Kesekretariatan yang lemah lembut, agak susah Jungkook keras dengan Kaeun.
"hooh, jangan lupa absensi panitia sama peserta udah dicetak ya lusa, terus jangan lupa juga id card panitia sama peserta juga. Sisanya yang udah gue kirim lewat whatsapp list-nya. Pokoknya lo siapin buat Opening Ceremony, lo kan di pasca osjur juga salah satu anak kesek. Jadi lo tau lah ya harus gimana." Jungkook mengoceh, memastikan segala sesuatu tidak terlewat.
Kaeun yang diberi arahan cukup panjang itu mengangguk, mengerti dan paham yang dijelaskan oleh Jungkook sebagai salah satu juru kunci kesuksesan kegiatan Diklat Organisasinya.
"paham Kook, yaudah thanks ya."
"yoi!"
Setelahnya, Jungkook kembali fokus pada lembaran-lembaran berisi draft acara yang membuatnya sedikit pusing untuk memikirkan durasi yang tepat untuk tiap-tiap susunan acara.
"menurut lo, ishoma ini kebanyakan nggak sih setengah jam?" Mingyu yang baru datang lima menit lalu menimbrung, membuat Jungkook bersungut-sungut. Tidak suka ketika anggotanya datang tak sesuai jadwal yang telah ditentukan.
"nggak sih, kan pesertanya bisa dibagi ada yang mau makan dulu, atau mau ibadah dulu. 15 menit ibadah, 15 menit makan. Biar nggak kesorean juga pulangnya, kan harus ada evaluasi sama gladi buat kegiatan besok."
Tahu kalau sahabatnya itu sedang kesal dengannya, tapi masih saja sibuk memprotes. "ya kan gue nanya kenapa kok setengah jam, disini kan nggak ada penjelasannya."
"ya sejak kapan draft ada penjelasannya bapak Mingyu? Lo pikir Rundown? Aneh lo. Udah telat juga, makanya dateng awal biar tau rasionalisasi-nya."
Mingyu mendengus sebagai respon. Mengobrol dengan sahabatnya itu memang butuh ekstra sabar, karena hobinya yang suka mengomel dan juga marah-marah. "iya bos, maafin yak?"
"starbucks abis pulang rapat."
"anjing! Gue miskin, Kook."
"yaudah, nggak dimaafin." Jungkook tidak menoleh, kembali fokus berdiskusi dengan anggota Sie Acara lainnya. Tidak peduli umpatan Mingyu yang terdengar jengkel.
Anggota Sie Acara yang melihat itu tertawa melihat betapa lucunya wajah Mingyu menghadapi Jungkook yang tidak punya rasa iba pada kawan manis-nya itu.
"Kook-"
Hingga Yoongi, si Ketua Panitia Diklat itu menghampirinya dengan seseorang yang ikut dibelakang. Jungkook kenal anak itu, tapi tidak terlalu menyukainya. Jarang bertegur sapa-- malah tidak pernah sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US [TAEKOOK ONESHOOT(s)]
FanficCompilation of TAEKOOK Oneshoot [maybe twoshoot]. Enjoy💜