jangan terlalu berpikir hari ini sama dengan kemarin dan buatlah rencana akan hari besok agar kau siap dengan apapun menerpamu besok
-Athiya Balqis G.------------------
"Iqisssssss!"
Sang abang tak habis pikir punya adik perempuan seperti dia.
'mau jadi apa dia nanti jika sudah punya suami' gumam sang abang yang sudah berdiri depan kamar adiknya."Iqis... bangun dek, bentar lagi kita telat" bujuk sang abang berusaha selembut mungkin.
Tidak dapat jawaban dari dalam, membuatnya pasrah. Dia tidak mau pagi-pagi mencari masalah dengan adiknya. Tiba-tiba....
"BALQIS PUTRI SEMATAWAYANG KELUARGA ALGAZALA" teriak sang mama yang sudah didepan pintu kamar dengan tangan dipinggang seperti ibu-ibu siap memarahi anaknya yang nakal.
"BANGUN ATAU......" mama memberhentikan ucapannya sambil mengambil tarikan napas yang menggebu-gebu.
"UANG JAJANMU BUAT BANG THORIQ!" ucap sang mama dengan penekanan disetiap katanya.Thoriq, abangnya, sontak senang bukan main. Uang jajannya dilebihkan walaupun hanya sedikit karna banyak yang harus dibayar terutama uang kas. Bukan tidak berani hutang namun bendahara kelas adalah salah satu sosok yang diseganin dikelas.
ckleek
Mata bulat, bulu mata lentik, hidung mancung, ditambah bibir berbentuk love menghiasi wajah manisnya. Masih menggunakan piyama, membuat sang ibunda hendak buka suara. namun..
"Maa.... Uang jajan adek hari ini..." dia memberhentikan ucapannya. Takut dia kenak ceramah sang ibunda.
"Kenapa dengan uang jajan adek?" tanya mama dengan tatapan sinis. Tambahan, duga sang mama.
"Ta-tambah boleh ya ma? Hari ini aja maa.. pleaseee" pinta balqis dengan wajah memelasnya.
"Dek"
Suara itu mengalihkan 3 orang yang berada disana. semua mata tertuju kepadanya. Dia Qabid Ar-rashid abang dari mama Balqis.
"Iya bang?" tanya mama Balqis dengan nada lembut, berusaha sopan kepada abangnya.
'Kalau sama abangnya lembut minta ampun. Anaknya malah dijutek-in. Nyebelin' gumamku dalam hati dengan kesal.
"NGAPAIN MASIH DISINI?! SIAP-SIAP SANA!!" lagi dan lagi kenak sembur sang ibunda. Dia memilih menurut daripada bertengkar. Dia bingung dengan keluarganya sendiri. 'keluarga ini aneh' gerutunya sambil mengambil handuk lalu berlalu pergi ke kamar mandi
10 menit kemudian...
Dia siap dengan baju seragam dan rok abu miliknya. namun...
'Jilbabnya dimana lagi?' keselnya sambil membongkar lemari bawah yang berisi beragam jenis jilbab didalam lemari itu.'Ga ada' keluhnya yang mulai capek mencari jilbab tadi. Dia pun berlari ke lantai bawah menemui ibudanya didapur.
"Maaa... jilbab Iqis dimana, ma?" tanya Balqis yang mulai panik setelah melihat jam di hp nya.
"Iqis taruh mana? coba ingat-ingat" ucap mama lembut sambil menyiapkan sarapan
"Lemari ma... tapi, ga ada ma.."
"Coba periksa lagi," intruksi mama
"Bener kata mama coba cari lagi sana... Adekkan ceroboh.." kekeh gazala, papanya
"Iya, pa. Papa jangan tinggalin Iqis ya, pa?" Aku melangkah pergi dan mengikuti perintah mama serta papanya. Ketemu. Dia merutuki dirinya sendiri karna ucapan papanya benar.
Tidak lama dia pun turun dengan tas digandeng dan sepatu yang dipegangnya.
Dia pun memilih duduk disamping abang angkatnya, Irfan Alghazi Jabbbar."Bang," bisik Balqis ke Irfan yang sedang memotong rotinya jadi dua bagian.
"Bilangkan ke mama-"
"Uang tambahan?" Potong Irfan yang dianggukin cepat oleh balqis. Irfan menggeleng kepala nya tidak habis pikir dengan adik bungsunya. Sedangkan Balqis mengganguk tanpa rasa bersalah.
"Ma, Iqis mau uang jajan tambahan" sembur Thoriq ke sang ibunda. Namun bukan uang jajan yang didapat, melainkan pelototan tajam dari sang ibunda.
"Iyaa ... Yaudah Iqis nggak jadi minta uang tambahan" Gadis berstyle seragam SMA itupun bangkit dan berlalu pergi kekamarnya.
------------------------------------------
Dengan wajah tertekuk, gadis itu berjalan malas ke kelasnya. Sepanjang dirinya jalan di koridor, tatapannya tidak fokus berakhir menyenggol bahu beberapa siswa/i disitu.
Tap
Tap
TapBrukk
Suara tabrakan terdengar saksama. Gadis itu berbalik badan ketika merasa nyeri dibagian belakang tubuhnya.
"Eh, maaf kak. Aku tadi-"
"Lo punya mata nggak sih?!" Bentak gadis dihadapannya tatapan sinisnya memandang dari atas hingga bawah keadaannya.
----------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepasang Netra Hazel
Teen FictionTentang gadis yang gagal dalam hubungan percintaan, tapi beruntung dalam hubungan keluarga. Keluarga yang utuh, lengkap dan harmonis adalah salah satu impian banyak anak. Keluarga lengkap dan jati diri kedua orang tua ada didalam rumah hangat terseb...