Prolog

33 13 0
                                    

"Adakah mimpi tentang langit kusam dan kejam?"


























Yang tak ingin kau tunjukan pada siapapun.

Bahkan pada cahaya rembulan sekalipun.






















"Masa depan yang tak bisa kulihat."





























Jejak hitam tertinggal di setiap langkah.
Semakin hitam tiap kali melangkah.






























"Wahai warna yang lebih pekat dari malam, kemana kamu akan pergi?"






























"Menuju sekuntum bunga yang kelopaknya telah gugur tertiup angin."





























Berjuta-juta kali mimpi.
Bunga itu tak pernah mekar kembali.


























"Wahai warna yang lebih pekat dari malam, ayo pergi bersama menelusuri mimpi langit yang kusam dan kejam itu."




























"Tidak. Kau tak bisa melihat mimpi buruk ku."



























"Tapi aku bisa melihat mimpi indahmu."












































Tangan kanan terulur.
Tanpa mengikat janji apapun.
Sampai ke akhir mimpi.


























"Sampai kita terbangun bersama."



































"Sampai aku menemukanmu sekali lagi."



















- 夢の中で合う-

Tbc

Halo, aku kembali publish cerita ini.

Entah kenapa akun ku sering log out dan error. Bahkan kemarin-kemarin aku cek ternyata beberapa chapter di draft malah ke delete. Sakit hati banget🥲 Alhasil harus ku ketik ulang. Ya semoga aja aku bisa sabar, semoga kendalanya bisa membaik dan aku bisa rajin post.

Aku suka banget lagu di atas, mungkin bakal relate dengan cerita ini. Semoga kamu juga ikut suka ya🤗

Meet in a Dream [夢の中で会う]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang