Masa pacaran

19 0 0
                                    

Kejadian yang berawal hanya karna rasa penasaran ku aja, berujung bencana yang lebih besar kedepannya.
Setelah aku mengiyakan ajakan arga, aku belum memiliki perasaan yang lebih ke arga hanya saja aku merasa aneh dengan diriku sendiri. Dalam hati ku berkata "kok bisa aku terima ya".
Keesokan hari nya aku bekerja seperti biasa. Aku bertemu dengan arga di pagi hari dan kami juga telah sepakat untuk tidak memberitahu siapapun tentang hubungan kami termasuk itu si ayu.
Karna kami hanya ingin hubungan ini hanya kami saja yang merasakannya, tiga hari berlalu. Malam ini aku sudah bertekad untuk memutuskan hubungan ku dengan arga, aku mau jujur ke arga jika sebenarnya aku telah memiliki pacar sebelum arga.
Aku berusaha menelpon arga berkali kali tapi tidak ada satu panggilan pun di angkat oleh arga, hati ku semakin deg deg kan untuk mengatakan ini tapi tekad ku sudah bulat aku tak ingin menyakitin arga lebih dalam lagi. Setalah panggilan kesekian arga baru angkat telpon ku, aku langsung to the point ke arga kalau aku mau putus. Jelas arga kaget dan menanyakan alasan ku kenapa mau memutuskan hubungan dengan nya, aku langsung menjelaskan secara detail ke arga kalo arga sebenernya selingkuhan ku. Tapi semua nya di luar dari dugaan ku. Jawaban arga tak sesuai dengan harapanku bukan nya mengiyakan ajakan ku, arga mala tetap memilih untuk bertahan dengan ku walaupun dia kekasih keduaku.
Beberapa hari berlalu seperti nya arga memenuhi syarat pacar impianku. Karna sejujurnya pacarku yang pertama itu sikapnya kasar, posesif, main tangan. Tapi setiap aku minta putus denganya dia selalu mohon mohon dan aku tetap bertahan di hubungan yang tidak sehat itu.
Tak terasa sudah berlalu satu bulan hubungan ku dengan arga berjalan dengan sempurna. Arga tetap menjadi seseorang yang sempurna di mataku tak ada kekurang sedikitpun, anginpun menerpa hubungan kami, pacar ku pulang. Kontrak kerja nya di luar kota telah selesai, dia sama sekali tidak memberitahuku tentang kepulangannya.
Arga sama sekali belum mengetahui kalau pacar ku itu pulang, aku masih belum punya keberanian untuk itu aku takut kalau arga nanti akan sedih. Tapi tiba tiba, waktu aku satu sift kerja sama arga pacar ku menjemput aku di toko. Sumpah aku kaget, bingung nggak tau harus bagaimana. Seketika arga langsung menghindarin ku entah apa yang arga pikirkan sudah lah aku sudah tidak tau lagi.
Sepulangnya aku dari tempat kerja, pacarku singgah di rumahku menyapa kedua orang tua ku dan bercerita sedikit dengan ku. Entah ada angin apa tiba tiba aku jadi kepikiran untuk bikin sebuah status di fb waktu itu aku bikim status dengan lagu rosa yg takdir cinta yg isi nya begini " andaikan ku bisa lebih baik pada cinta kau dan dia, aku bukan nabi yang bisa sempurna ku tak luput dari dosa. Biarlah ku hidup seperti ini takdir cinta harus begini ada kau dan dia bukan ku yang mau oh tuhan tuntun lah hati ku ".
Beberapa hari setelag kejadian itu aku, arga dan teman teman toko ku yang lain memutuskan untuk makan bareng sehabis pulang kerja. Baru tiba di tempat tujuan hape aku berbunyi ternyata itu telpon dari pacarku. Aku sama arga masih statusnya pacaran hanya kami bertemu cuma di tempat kerja bukan aku tidak peduli tentang perasaan arga tapi bukankah ini juga resiko yang harus di jalanin dari keputusannya.
Setelah selesai makan pacar aku nelpon untuk memberitahu aku kalau dia bakal jemput aku, beres makan aku pun langsung berpamitan dengan teman teman ku yang lain termasuk arga.
Sampai di rumahku pacarku miscal ke no aku yg satunya ternyata aku lupa slient hape aku itu, karna aku bilang sama dia kalau hape aku yg satunya itu rusak makanya pake hape yang ini. Dalam hati aku langsung berkata mampus lah aku. Pacarku tau aku berbohong tentang hapeku yang rusak dia langsung rampas hape itu dari aku dan dia liat semua isi sms dan bbm aku sama arga yang emang nggak pernah aku hapus sebelumnya. Pacarku marah besar sama aku karna aku selingkuh di belakangnya, dia mulai ngebentak aku dan mulai cari info seberapa jauh hubungan aku dengan arga. Sampai pacarku nanya ke aku aku sudah ngapain aja dengan arga, seketika aku langsung terdiam dalam hati aku berkata " emang aku cewe semurah itu ya " langsung mau di apa2in sama orang ya walaupun aku cinta. Aku cuma bisa nangis tapi sama sekali aku nggak minta maaf karna sejujurnya perasaan aku udah hilang ke dia, karna sikap dia yg suka main tangan membuat perasaan aku terkikis oleh waktu. Pacarku dengan puas bentak bentak di muka aku, dia minta aku untuk berhenti kerja, terus dia nyuruh aku buat putusin dan jauhin arga. Dan bodohnya aku mengiyakan kemauan nya padahal hati aku cukup kuat untuk menolaknya. Hape aku pun dia ambil biar malem ini aku nggak ada kontakan sama arga, tapi aku nggak kehilangan akal aku pinjam hape orang yang ada di rumahku untuk nelpon si arga. Untungnya aku ingat dengan jelas no telpon arga, aku pun berbicara di telpon dgn arga dan minta ketemu dengan arga saat itu juga. Tapi jelas arga nggak bisa, karna aku yang minta buat ketemu arga jadi aku yang menghampirin arga kerumahnya.
Mungkin itu tepat pukul jam 12 malam karna rumah aku dengan arga nggak terlalu jauh, aku memberanikan diri membawa motorku untuk ketemu dia.
Setelah melakukan perjalanan singkat aku pun sampai di rumah arga dan memang aku minta arga untuk menungguku di depan rumah nya, dan aku pun mulai bercerita dengan arga tentang apa yang terjadi dengan ku. Saat itu arga cuma menenangkan ku, saat ketemu dengan arga tekad ku sudah bulat ingin memutuskan hubungan dengan pacarku itu walaupun harus dengan berbagai cara tapi aku harus coba. Dan arga jelas di situ mendukungku, dan saat itu aku memeluk arga dan mengatakan kalau aku nggak mau kehilangan dirinya dan meminta dia untuk tetap sabar menungguku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu, Kado Terindah Sekaligus Luka TerhebatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang