II.

1.3K 189 0
                                    

⋇⋆✦⋆⋇ 

Chapter II. Back To Life - 2

Sejak dari tadi, Name masih saja bingung mengapa Gusion tidak bisa melihat Aamon? Padahal laki-laki itu sedang berada di dekatnya saat ini. Aamon hanya menghela nafasnya, setelah Gusion pergi dari kamar Name ia lalu menghampiri gadis itu dan menceritakan kembali apa yang sedang terjadi sehingga dia bisa hidup kembali dan hanya Name dan anaknya nanti saja yang bisa melihatnya.

"Name, aku ingin bicara sesuatu kepadamu,,"

Tak sempat melanjutkan kata-katanya, tangan dingin nan putih milik Aamon menyentuh pipi Name. Pria itu menyatukan keningnya dengan kening Name.

"Disaat diriku benar-benar mati nanti, ku harap kamu bisa menerima kenyataan"

Kata-kata yang baru saja diucapkan oleh Aamon tiba-tiba saja membuat hati kecil Name kembali bersedih. Dia tidak mau kehilangan pria yg amat dicintainya untuk kedua kalinya. Wajah Name juga berubah murung, tidak ada senyuman diwajahnya setelah mendengar perkataan Aamon. Tetesan air mata kembali membasahi pipi Name.

"K,kenapa?"

Aamon yang tak tega melihat Name menjadi menangis karenanya, ia lalu memeluk Name. Sambil mengusap-usap rambut Name, Aamon sempat berbicara kepada hatinya.

'Maafkan aku tidak bisa terus bersama mu, Name'

❃.✮:▹ ◃:✮.

Dengan wajah datarnya, Gusion mulai menuruni tangga setelah pergi dari kamar Name. Lesley yang sempat berada di ruang tamu menanyakan soal apa yang terjadi sehingga membuat Gusion menjadi sedikit murung.

"Jelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi dengan Name"

Gusion terdiam. Ia tidak membalas sama sekali pertanyaan Lesley. Tatapan mata Gusion sedikit membuat Lesley menjadi sulit untuk melanjutkan perkataannya. Gadis berambut pink keunguan itu segera pergi dari ruang tamu dan bergegas menghampiri kamar Name.

"Name! Kau tidak apa apa kan?" Lesley memunculkan dirinya disaat Name sedang memeluk Aamon yang sekarang sudah berubah jadi hantu.

'Apa yang terjadi disini? Mengapa Name terlihat seperti sedang memeluk seseorang yang tak kasat mata? Apakah ini hanya halusinasi ku saja? Atau memang ada orang di dekat Name?'

Disaat Lesley ingin menghampiri Name, tiba-tiba saja dirinya teleportasi ke kamarnya sendiri. Lesley yang sadar bahwa dia di teleportasi oleh seseorang, langsung menelpon Miya.

'Halo?'

"Azria, kau bisa pulang sekarang? Ada sesuatu yang sangat aneh terjadi pada Name"

'Aneh? Maksudmu?'

"Nanti ku jelaskan, sebaiknya kau cepat pulang oke?"

Tut

Lesley menutup teleponnya. Gadis penembak itu sekarang pergi kembali ke ruang tengahnya sambil menunggu gadis yang ia panggil Azria itu, Lesley menuangkan secangkir teh hangat untuk menghangatkan pikirannya saat ini. Tiba-tiba saja salah satu foto anak sulung Paxley jatuh dan kacanya berubah menjadi serpihan-serpihan kecil. Keringat dingin mengucur di kening Lesley, ia merasakan bahwa ada seseorang yang sedang memperhatikannya.

WOSHHH

Lesley berhasil menangkis serangan sebuah pisau berbentuk beling (shard). Mata lesley melebar setelah melihat pelaku yang melemparkan pisau itu kearahnya.

"Aamon? Itu kau?"

"Apa kabar Lesley?"

Senyuman kecil hadir di sisi bibir Aamon. Name yang menyusul kemudian ia menjelaskan semuanya kepada Lesley dari pertama kalinya Name bertemu dengan Aamon.

'Jadi saat ini, Aamon adalah sosok arwah gentayangan?'

⋇⋆✦⋆⋇ 

Ghost?! - Aamon × Reader [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang