III.

1.1K 159 10
                                    

⋇⋆✦⋆⋇

Chapter III. Target ,,

Sehabis mendengarkan semua penjelasan Name, Lesley mencoba untuk memahami situasi yang agak rumit saat ini. Lesley sebenarnya sudah pernah melihat sosok hantu 7 tahun yang lalu dimana ia pertama kali pergi ke pemakaman tua yang terletak di pinggiran kota tempat dimana para hantu mulai menampakan diri mereka. Gadis itu sekarang sedang bertanya-tanya, Bagaimana cara Aamon bisa hidup kembali? Dan apa yang ia inginkan sebenarnya?. Disaat Name dan Lesley berbicara, Miya sang gadis elf memunculkan dirinya.

"Disini kalian ternyata," Ucap Miya dengan nafas terengah-engah. Lesley yang melihat temannya seperti itu lalu menanyakan sesuatu.

"Dari mana saja kau, Azria? Sudah dari tadi aku menunggumu"

"Name, sebaiknya kau kembali ke rumah lamamu" Name memiringkan kepalanya.

"Apa yang terjadi? Dan mengapa Name harus pulang ke Prancis?" Tanya Aamon dari balik kegelapan. Suara itu, bulu kuduk Miya berdiri sendiri,seperti ada hantu di kamar Lesley. Name menjelaskan semuanya kepada Miya, namun entah kenapa tiba-tiba saja terdengar suara pertarungan dari luar. Merasa ada yang tidak beres, akhirnya Lesley, Miya dan Name serta Aamon yang sekarang menjadi arwah bergegas pergi ke tempat suara berisik itu berasal.

Betapa terkejutnya mereka ketika melihat Gusion dan beberapa penjaga sedang bertarung melawan beberapa pasukan Abyss dan juga pemimpin mereka, Pangeran Dyrroth.

"Kalian! Cepat bantu, aku kelelahan melawan mereka semua sendirian!" Teriak Gusion yang sedang menangkis serangan dari monster Abyss. Lesley, Miya lalu mengambil senjata mereka dan membantu Gusion dibantu pasukan Moniyan yang diperintahkan oleh Silvanna, ratu kerajaan Moniyan. Name juga pergi kearah pertarungan, namun ia ditahan oleh tangan dingin nan pucat milik Aamon. Dia melarang kesana agar Name nantinya tidak bernasib sama seperti dirinya.

"Biar aku saja, kau tetap disini. Jika ada abyss mendatangimu, panggil aku."

"T, Tapi" Belum menyelesaikan kata-kata nya Aamon langsung terjun kedalam pertarungan dengan wujud hantu. Entah kenapa, para pasukan Abyss terutama Thamuz bisa mengetahui kehadiran Aamon, padahal ia tidak bisa dilihat kecuali dengan Name. Name saat ini sedang sendirian di lantai atas, Dyrroth yang kebetulan melihat Name, langsung melompat ke Gadis tersebut.

"Kau mungkin tidak bisa menipu diriku, tetapi aku mungkin bisa melukai kekasihmu"

Dengan cepat, Dyrroth menusuk Name menggunakan kekuatannya dari arah yang berlawanan. 'Srakkk! Pangeran Abyss itu berhasil melukai Name, sementara Aamon yang sedang berada di medan perang merasakan jika ada seseorang yang melukai Name. Betapa terkejut nya Aamon ketika melihat Name yang sedang berlumuran darah dan tak sadarkan diri.

"Name!!" Aamon lalu berlari dari pertarungan. Tangan dinginnya meraih pipi Name yang hampir pucat,namun sedikit kecewa ketika tangannya itu hanya menembus wajah Name. Mungkin Aamon terlalu banyak menggunakan tenaganya disaat bertarung tadi. Tiba-tiba, Gusion bisa melihat Aamon yang sedang menunduk kearah Name dengan mata biasa.

"Name, kumohon". Karena penasaran, Gusion pun datang dan menanyakan apa yang terjadi kepada Name sehingga membuatnya menjadi seperti ini. Aamon tidak menjawabnya, entah tiba-tiba saja Gusion melirik ke mata pria itu yang sekarang perlahan mulai berubah warna. Anak laki-laki itu juga merasakan aura kegelapan menyertai didalam tubuh Aamon.

"Matanya, ada apa dengan matanya? "
"Apa ini semua karena,,"

⋇⋆✦⋆⋇

Ghost?! - Aamon × Reader [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang