Hari-hari belakangan ini

153 28 20
                                    

Lelaki itu membeku didekapan wanita berambut panjang lurus itu. Mata ia hanya mengarah ke depan. Tak lama kemudian, wanita cantik itu melepas pelukannya dan mengulurkan tangannya.

"Gue Caca!" Caca mengajak lelaki itu berkenalan dan hanya dibalas dengan tatapan sinis oleh laki-laki itu. "Gue ga mau kenalan sama lo, lo tuh ya kalo diliat liat beban banget. Kalo gini mending gue ga kenalan sama lo." Ucap laki-laki itu dan meninggalkan Caca yang masih membeku dengan tangan mengulur kedepan tatapan kosong dan senyuman yang perlahan memudar.

"Dih ya udah kalo ga mau kenalan sama gue!" Ucap Caca yang mulai beranjak pergi dari tempat itu. Caca sekarang menuju mading karena ingin mengecheck apakah ada info baru disana. Karena kemarin ia tidak sengaja mendengar bahwa hari ini akan ada berita yang heboh di mading!

Dan benar saja, didepan mading sudah penuh dengan siswa siswi yang terlihat sudah tak sabar membaca berita heboh disana!

"Wah gue ga sabar banget!"
"Gila demi apa?!"
"Lo ikut ga? Sekali seumur hidup loh!"
"Gila gue mah bakal ikut!"

Itu perkataan sebagian besar siswa siswi yang ada disana, entah apa yang membuat mereka terlihat sangat heboh itu. Caca segera menyerobot barisan siswa siswi itu agar bisa segera membaca berita itu dan menginfokan nya pada Seina sahabatnya.

"Pengadaan PESTA TOPENG untuk seluruh siswa siswi disekolah ini. Tema topeng sesuai kemauan siswa siswi tersendiri. Wajib mengikuti PESTA TOPENG, dan membawa pasangan masing masing (wajib lawan jenis)."

Hah?! Apaansih! Pesta macam apa coba kayak gini, bukannya ga semua siswa siswi punya pasangan ya?! Kok disuruh bawa pasangan, mana lawan jenis lagi! Hduh mending kalo gini Caca ga ikut!

Caca merasa sangat malas menuju kelas, karena mood nya telah rusak setelah membaca berita heboh dari mading itu. Caca kira itu akan menjadi berita heboh yang menyenangkan, ternyata tidak. Caca bingung apa yang harus ia lakukan setelah ini. Apakah dia harus mengikuti pesta itu? Atau tidak?

Ku kira iya? Daripada dia tidak mendapatkan nilai dari gurunya, tapi apa hubungannya dengan nilai? Seharusnya masalah seperti ini tidak ada hubungannya dengan nilai. Tapi pikiran Caca selalu ke nilai. Ku rasa ia sudah fanatik dengan nilai nya. Ia selalu ingin menjadi yang pertama dari siswa siswi lain.

Sampailah ia di kelasnya.

"Sei" panggil nya pada wanita berambut keriting panjang dan hidung mancung. "Ada pesta topeng, kita harus nyari pasangan mana wajib lawan jenis, gue males bgt!" Jelas Caca dengan muka masam nya. "Ya ga usah ikut lah, gimana sih" jawab Seina dengan santainya. "Enak aja lo bilangnya, ini pesta wajib anjir!" Ucap Caca dengan nada tinggi pada Seina yang seperti biasa wanita itu terlihat plonga plongo.

"Au ah males gue punya temen kayak lo" kesal Caca yang segera duduk disebelah Seina karena tempat duduknya memang disebelah Seina.

Malam itu...

Lelaki itu sedang ada di toko, ntah akan membuat apa. Ia membeli cat, plastik, lem dan juga tali.
"Berapa kak harga semuanya?" Tanya lelaki itu. "15 ribu" jawab sang penjual. Dan segera di bayar oleh lelaki itu.

"Reyhan!"
Panggilan itu terdengar sangat familiar, lelaki itu menoleh ke asal suara itu dan menghampiri nya. Saat sudah sampai di sumber asal suara itu, ia hanya melihat cahaya putih entah apa itu. Dia selalu mengalami ini, seperti ada yang mengontrol dirinya sehingga ia selalu menghampiri suara yang terus menerus memanggilnya tanpa melihat dimanapun posisi lelaki itu.

"Kau akan bahagia setelah ini, tetapi ada satu kekurangan yang harus kamu alami. Jadi, nikmatilah hidup mu sebelum kamu akan menyesal. "

Bugh...

Hold You Tight. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang