That's You?

25 2 0
                                    

Rey telah menghubungi Azka dan sekarang mereka hanya perlu menunggu Azka untuk datang ke ruangan Satya.

Tak berselang lama, Azka datang dan memasuki ruangan Satya. Azka pun segera menghampiri Satya yang badannya masih tertidur lemas di atas kasur rumah sakit itu. ”Maafin gua ya, Tya. Gua harusnya bantuin lo, dan nyariin lo hari itu, tapi gua lupa tya, gua minta maaf ke lo banget banget, gua emang seeogis itu, maaf maaf."
Satya hanya mengangguk, dia sudah memaafkan sahabat-sahabatnya, lagian, untuk apa dia berlarut-larut marah kepada sahabat-sahabatnya? Mereka masih mau membantu dia dengan tulus sekarang, dan dia melupakan kesalahan sahabat-sahabatnya.

Setelah Azka meminta maaf kepada Satya, dia pun duduk bersama Rey. Namun Azka merasa ada yang memerhatikannya, dan dia sadar bahwa itu seorang perempuan di kursi seberangnya. Azka pun membulatkan matanya dengan sempurna, saat sadar bahwa sekarang dia sedang berada di satu ruangan dengan Seina.

"Kenapa, suara cowo ini kaya ga asing ya? Oh... aku pernah berjanji mengingat suara ini, tapi... siapa ya?" Batin Seina.
Beberapa saat kemudian Seina pun teringat dan menatap Azka, dan Seina menangkap bahwa Azka menatap dia tanpa berkedip sedikitpun.

Dan sekarang, mereka pun saling menatap satu sama lain. Dari sini, Seina mulai curiga dan sangat yakin bahwa ini adalah
Laki-laki bertopeng di pesta kala itu.
Seina bingung, akan bereaksi apa selain bingung, terkejut dan hanya saling menatap satu sama lain. Azka pun begitu, dia bingung, dia bahkan belum siap untuk bertemu seorang perempuan yang ia cintai sejak pandangan pertama yaitu, Seina. Rey menyadari akan hal itu, dan mulai membuka pembicaraan "are you okay guys?". Seina dan Azka segera berhenti saling menatap, Seina pun segera keluar dari ruangan tanpa mengatakan sepatah katapun. Azka yang melihat itu bingung, dan memilih untuk mengejar Seina.

Ada apa sih? Dengan mereka berdua? Bukannya mereka baru aja kenal?
Kira-kira seperti ini lah isi pikiran teman-temannya itu.

"Sei... sei" teriak Azka sambil berusaha menggapai tangan Seina. Saat tergapai tangan mulus milik Seina itu, mereka berdua pun berhenti. Namun, Seina tidak menoleh ke belakang. "Sei, gua mau ngomong sama lo" ucap Azka, "tanpa lo ngomong, gue udah tau Ka." Jawab Seina tanpa menoleh. "Gua mohon, gua bakal jelasin" mohon Azka. Seina pun menoleh. "Gua tau Sei, lo udah tau kalo ini gua, gua seorang laki-laki bertopeng yang kemarin lo temuin di pesta, yang nyegah lo buat bunuh diri. Maaf gua udah nutupin identitas gua, gua minta maaf kalo selama ini gua ga pernah nampakin diri gua ke publik, jujur aja setelah gua kenal lo di sekolah, gua berusaha meminimalisir buat keluar kelas, Sei. Biar gua ga kenal sama lo lebih lanjut, biar gua ga ketemu sama lo walaupun cuma pas-pasan. Walaupun gua tau, lo ga akan kenal gua, tapi jujur, gua takut buat ketemu lo, Sei." Jujur Azka panjang lebar. Seina hanya diam. Namun, setelah beberapa saat Seina menjawab, "kenapa lo harus takut sama gue Ka? Kenapa? Gua nakutin? Kenapa lo ga mau kenal sama gue? Gue ada salah? Lo tau Ka? Gue selalu inget inget suara lo, biar gue bisa inget lo selalu dan selalu berharap buat bisa ketemu lo. Tapi ternyata, haha, lo ngehindar dari gue ya? Ternyata di sini emang gue doang yang terlalu berharap ya Ka? Emang bener Ka, mending gue pergi dari sini biar lo ga harus takut buat ketemu gue." Ucap Seina dan melepaskan tangannya dari genggaman Azka.

Azka berdiri diam, dia tak bisa mengejar Seina karena jujur saja, dia masih bingung harus apa. Azka, bukan seseorang yang pandai dan fasih dalam hal percintaan. Bahkan bisa dibilang, Azka adalah orang awam soal percintaan.

Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundak Azka, Azka pun menoleh. Dan ia mendapati itu adalah Rey, sahabat dekatnya. "Gua ga sengaja denger percakapan lo tadi sama Seina, lo udah kenal lama sama dia ternyata? Sejak dari pesta itu? Gila... itu lama banget loh. Kejar, kalo emang cinta sama dia, jangan sia-siain kesempatan ini, lo bisa sedeket ini jaraknya." Saran Rey. "Gua bingung, Rey. Gua bingung gua harus apa, gua ngerasa Seina semarah itu ke gua karena jujur gua ngerasa bersalah banget ke dia, gua tau dia pasti tersinggung, karena gua selalu ngehindar dari dia karena takut, tp gua takut bukan karena gua benci tapi gua takut karena gua ga siap jantung gua berdebar kencang disaat gua di samping dia. Lo paham kan apa yang gua rasain, Rey?" Jelas Azka, Rey hanya mengangguk paham. "Tapi kalo gini terus, dan lo ga minta maaf dan ngurangi rasa takut lo, Seina bakal terus-terusan sakit hati karena sikap lo, jangan terus-terusan gini Ka, coba berdamai sama perasaan lo dan mulai deketin dia. Gua yakin perasaan lo juga pengen deket sama Seina kan?" Rey berusaha support temannya itu. Azka merenung sejenak.
Azka pun memilih untuk mengejar Seina.

Ia melihat Seina masih berada di trotoar menunggu lampu merah agar dia bisa menyebrangi jalan raya. Syukur, masih belum terlalu jauh Seina pergi, Azka pun berlari dan menahan Seina. "Sei, tunggu!" Teriak Azka sambil meraih tangan Seina. Seina pun berbalik karena ditarik oleh Azka, dan badan Seina mendekat kepada badan Azka. Mereka pun bertatapan. "Gua minta maaf lagi, gua sekarang bakal lawan rasa takut gua buat deket sama lo, semoga lo masih mau nerima gua, ya?" Ucap Azka sambil tersenyum tipis. Namun, Seina? Tatapannya kosong dan segera melepas pelukan Azka. Lampu hijau untuk pejalan kaki pun sudah mulai, Seina lebih memilih menyebrang daripada harus menjawab pertanyaan Azka. Azka masih diam dan menyisakan senyum tipisnya sedangkan Seina sudah pergi menyebrang, jauh dari posisinya sekarang.

IYA IYA TAUUU, AUTHOR JUGA GEDEG SAMA AZKAAA KENAPA GA SAT SET BANGET SII

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

IYA IYA TAUUU, AUTHOR JUGA GEDEG SAMA AZKAAA KENAPA GA SAT SET BANGET SII. Tapi emang karakter Azka di sini anaknya polos banget ya guys, jadi mohon maklum kalo dianya emang bingung dan gengsian.
Hehe chapt ini lumayan panjang, semoga suka deh yaaa, jangan lupa vote && komennya yaa 🧏🏻‍♀️💁🏻‍♀️🤍💐

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hold You Tight. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang