Vibrator

21.8K 938 86
                                    

1821+

Dio merutuki kebodohannya yang lupa menaruh dimana remote control dari vibrator yang sedang dia pakai sekarang.

Pemuda tampan itu berharap agar remote itu tidak dicurigai seorangpun walau dia sendiri tidak yakin akan hal tersebut.

Saat sedang asik mencarinya, getaran yang diberikan oleh vibrator tiba-tiba saja bertambah, membuat Dio seketika merapatkan kakinya yang terasa lemas.

Untungnya kejadian itu hanya berlangsung sebentar, getaran vibrator kembali normal. Dio memutuskan untuk berhenti mencari remote itu karena pembelajaran sudah di mulai.

Seorang guru muda memasuki kelas, seorang guru sejarah yang begitu diidolakan oleh para siswi karena ketampanan dan tentunya karena dia masih lajang.

Pak Harris namanya.

Guru itu tersenyum lembut kepada murid-muridnya, dan matanya berhenti ketika melihat Dio. Dio yang ditatap hanya bisa tersenyum simpul untuk menghormati sang guru.

Pak Harris mengeluarkan beberapa alat mengajarnya, sambil membacakan tentang sejarah dunia. Dio yang tadinya mulai menyimak pembicaraan Pak Harris kini merasa terganggu.

Getaran yang diberikan oleh Vibrator nya bertambah, membuat Dio mengerang tertahan. Di sela mengajarnya dapat Dio lihat guru di depannya itu tersenyum miring padanya.

Pak Harris merapikan peralatan mengajarnya, "Dan untuk Nak Dio, temui bapak di ruangan bapak saat istirahat nanti"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pak Harris merapikan peralatan mengajarnya, "Dan untuk Nak Dio, temui bapak di ruangan bapak saat istirahat nanti"

Dio menghela nafasnya berat, gara-gara vibratornya yang tiba-tiba bergetar hebat membuat dirinya tidak mendengarkan perkataan yang Pak Harris ucapkan.

Itu sebabnya mengapa Dio disuruh menemui Pak Harris di ruangan beliau.

Pembelajaran berlangsung lancar tanpa ada getaran mendadak dari vibrator miliknya, dan kini Dio tengah berjalan menuju perpustakaan yang menjadi tempat pribadi Pak Harris.

Pak Harris itu tidak terlalu menyukai guru-guru yang selalu mengajaknya bergosip ria, sehingga pria itu memilih menjadikan perpustakaan sebagai ruangannya sekaligus menjaga perpustakaan.

Dio melepaskan sepatunya, mengetuk pelan ruangan yang ada di pojok kanan perpustakaan.

"Permisi pak, ini Dio" pintu terbuka menampilkan sosok guru sejarah yang terlihat begitu tampan walau umurnya hampir mendekati kepala 3.

Dio duduk berhadapan dengan Pak Harris, "Jadi kenapa kamu tidak mendengarkan perkataan bapak saat mengajar di kelas kamu?"

"Maafkan saya pak, saya tadi kepikiran tentang barang saya yang hilang di sekolah" jawab Dio sedikit berbohong, bagaimana mungkin dia berbicara jujur tentang remote control vibrator yang ada di bagian belakangnya sedang hilang.

Little Sweet | BoysloveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang