1821+
Sejak saat Kei mengetahui tentang video dewasa, pemuda itu seperti kecanduan dan penasaran tentang rasa seks.
Dan seiring berjalannya waktu, Kei akhirnya sadar bahwa dia tidak menyukai wanita. Terbukti dari banyaknya video yang dia tonton, hanya ada video pria tengah masturbasi.
Pemuda manis itu membuka pintu kamarnya dengan cemberut, dia sedang sedih karena pria incarannya sudah memiliki kekasih.
Demi menghilangkan pemikiran sedihnya, Kei meraih boneka beruang miliknya yang berukuran besar dan memeluknya.
"Lan, kenapa gak jadi manusia aja sih, padahal kamu seenak ini buat dipeluk. Apalagi kalau kamu manusia, ukuran punyamu pasti gede" gumam Kei.
Kei menatap lekat kearah boneka beruang coklat itu, lalu menjauhkan wajahnya dan mengambil laptopnya untuk menonton video dewasa.
Tangannya dengan lihai membuka situs kesukaannya, mata Kei menatap layar itu dengan penasaran pada video-video yang tersedia.
Pilihannya jatuh pada seorang pemuda manis yang sepertinya tengah masturbasi di samping boneka beruang yang mirip dengan Lan.
Tanpa Kei sadari dia juga mengikuti pergerakan pemuda yang ada di dalam video itu, mengeluarkan kejantanannya dan mulai mengelusnya.
Geraman-geraman halus mulai terdengar dari celah bibir tipis Kei, pemuda itu menikmati permainannya sendiri sambil memejamkan matanya.
Tanpa pemuda itu sadari, sebuah tangan kekar penuh dengan urat yang menonjol ikut mencoba menyentuh kejantanannya.
Kei yang merasakan sentuhan asing lantas membuka matanya, menatap kearah belakangnya dan melihat seorang pria asing bertubuh besar.
Pemuda itu lantas memekik keras, bergerak menjauhi pria asing itu sambil menutupi bagian bawahnya.
"Siapa kamu!" Teriaknya keras. Saat ini dia tengah sendirian di rumah, kedua orang tuanya ada perjalanan bisnis dan hanya ada dia di rumah ini.
Pria itu menyerngit bingung, "Ini Lan, tuan" sahutnya mencoba menyakinkan.
Kei menggeleng, matanya mencoba mencari dimana boneka beruangnya, "Lan?" Panggilnya membuat pria itu membalasnya.
Beberapa kali pun Kei memanggil nama Lan dan selalu disahuti oleh pria asing itu.
"Padahal tuan sendiri yang menginginkan Lan menjadi manusia, tapi kenapa sekarang tuan malah tidak mempercayai Lan?" Pria itu mulai mendekati Kei.
Memeluk si kecil untuk membuatnya percaya, Kei sempat memberontak tapi lambat laun pelukan itu terasa nyaman seperti saat dia memeluk boneka beruangnya.
"Lan?" Panggil Kei memastikan, tangannya terulur mengelus rahang tegas Lan.
Tanpa membalas Lan langsung mencium lembut Kei, bibir yang selalu memanggil namanya itu benar-benar terasa manis.
Saking manisnya Lan bahkan tidak rela untuk melepas kalau bukan karena Kei yang kehabisan nafasnya, "Tuan, izinkan Lan membantumu"
Tangan kasar Lan menelusuri lekuk tubuh ramping Kei, membuat pemuda itu mengerang nikmat dan meminta lebih.
Dadanya yang membusung segera dilahap buas oleh Lan, saat mulutnya sibuk dengan puting kiri Kei, tangan kekar Lan juga tidak kalah gencar menggoda puting kanannya dengan mencubitnya.
Desahan Kei mengalun merdu menyebut nama Lan disetiap erangannya, tangan si kecil juga tidak diam dan turut ikut menyentuh tubuh sang dominan.
Geraman halus dapat Kei dengar saat dia menyentuh telinga Lan dan menggigitnya.
Setelah cukup puas bermain dengan puting Kei, pria itu mulai turun ke bagian bawahnya. Mengoral kejantanan tuannya sembari melonggarkan lubangnya.
"Angh Lannh– ngh" racau Kei saat mengeluarkan muatannya di dalam mulut Lan.
Pria itu meludah mengeluarkan muatan Kei dan menggunakannya sebagai pelumas untuk melonggarkan lubang tuannya.
Lan mengeluarkan kejantanannya yang sudah berdiri tegak, Kei meneguk ludahnya sendiri saat melihat kejantanan Lan yang berukuran sangat besar dari miliknya.
Selain warna kulit mereka yang kontras, ukuran keduanya juga sama dan membuat Kei takut.
"Tidak apa tuan, Lan jamin itu" ucap Lan sambil memukul-mukul kepala kejantanannya ke bibir lubang berkerut milik Kei.
Memasukkan perlahan sambil terus mencium bibir Kei lembut, jemari Kei mencakar kuat punggung Lan menyalurkan rasa sakit yang diterimanya akibat penyatuan mereka.
Lan melepas ciumannya, menatap buas kearas Kei yang terengah-engah di bawah dominasinya. Kepala Lan menunduk lalu menjilati telinga Kei sensual.
"Saatnya makan" Lan menarik kejantanannya hingga tersisa kepalanya saja di dalam tubuh Kei, dengan sekali sentakan keras kejantanan itu kembali masuk.
Kei yang menerima itu secara mendadak lantas memekik keras dan mengeluarkan muatannya.
Lan terkekeh kecil lalu kembali menusukkan miliknya dengan tempo cepat, kasur Kei berdecit seiring permainan mereka.
Bibir bengkak Kei tanpa hentinya mendesah nikmat akan permainan Lan yang terus menggempurnya.
Bosan dengan gayanya, Lan tanpa melepaskan penyatuan mereka mengangkat tubuh mungil Kei dan kembali menusuknya.
Temponya memang melambat tapi dengan kekuatan yang kuat, seakan-akan Lan ingin menghancurkannya. Tapi bukannya kesakitan, Kei malah semakin menikmatinya.
Sudah ketiga kalinya Kei menembakkan muatannya dan baru sekarang Lan juga akan mengeluarkannya cairannya.
Terbukti dari cara permainan Lan yang kini menaikkan temponya, membuat Kei kewalahan menghadapi serangan beruang itu.
Lan kembali menghempaskan tubuh Kei ke kasur, menusuknya kembali sedalam mungkin dan mengeluarkan muatannya yang sangat banyak di dalam sana.
Kei menatap Lan dengan sisa tenaganya, dapat dilihat pria itu tersenyum manis padanya.
"Terima kasih atas makanannya, tuan" setelah itu Kei tertidur sebentar dan terbangun saat mendengar alarm hpnya berdering.
Kei menatap kearah Lan yang kini berbentuk boneka beruang, tidak ada yang aneh ruangan seperti biasanya seperti tidak terjadi apa-apa.
Bahkan layar laptopnya masih menampilkan halaman situs yang terakhir kali dia buka, yang itu berarti yang terjadi padanya itu hanyalah mimpi.
Selisih waktunya juga begitu tipis, tapi kalau itu hanyalah mimpinya, cairan putih kental hangat yang ada di lubangnya itu milik siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sweet | Boyslove
Teen FictionCerita oneshot cowo sama cowo yang pedas-manis gimana gitu