"Gue suka sama Lo kak, kakak mau gak jadi pacarku?" Pernyataan mengejutkan itu terlontar dari bibir tebal Putra.
Reza yang ditembak oleh adik kelasnya itu mematung, tidak percaya. Di saat teman-temannya ditembak oleh gadis imut, dia malah ditembak sama pemuda yang memiliki segudang prestasi di non-akademik.
Walaupun sangat kaget, Reza tetap mencoba tenang dan bertanya alasan kenapa Putra bisa menyukainya.
"Lo manis kak, bahkan anak cewek di kelas gw aja sampai minder" selain itu, Putra juga mengatakan bahwa dia adalah tipe cowok kesukaannya.
Pemuda manis itu termenung, dia memang ingin pacaran bahkan ini adalah doanya yang kemungkinan didengar oleh Tuhan, tapi karena tidak spesifik jadilah begini.
Reza meringis pilu dalam batinnya, tapi dia ingat kata orang kalau kesempatan tidak datang 2x seumur hidup apalagi 3x sehari.
Reza tersenyum, "Boleh, tapi cuma trial 3 hari ya"
Senyum sumringah mengembang di wajah tampan Putra, pemuda dengan tinggi 184 cm itu segera memeluk erat Reza.
"Gapapa deh trial, tapi nanti kalo nyaman boleh diperpanjang gak?" Tawar Putra yang yakin kalau dirinya bisa nge-treat Reza sebaik mungkin.
Pemuda yang lebih tua mengangguk dengan menggoyangkan kepalanya, Putra jadi meleleh dibuatnya.
Putra tersenyum manis, "Lucu banget pacar aku" pekiknya sambil tetap memeluk tubuh kecil Reza.
Setelah mendengar bel sekolah berbunyi, Putra akhirnya melepaskan pelukannya. Yang tadinya mereka berdiri, kini jadi duduk di rumput karena Reza tertidur.
"Ka, bangun. Jam istirahat udah habis" Reza merenggang tubuhnya layaknya seekor kucing, tidak lupa dengan geraman-geraman halusnya.
Wajah Reza masam, tidurnya kurang lama padahal dia sudah menemukan tempat yang nyaman yaitu pelukannya Putra.
Pantas saja Dito suka cuddle sama Mira setiap hari, kalau seenak dan senyaman ini Reza juga gak masalah.
Reza merapikan pakaiannya, "Gu-aku pergi dulu" katanya sambil berlari ke kelas.
Yang lebih muda menutup mulutnya tidak percaya, Kalau kakak kelasnya yang sudah menjadi miliknya itu bisa bertingkah semenggemaskan itu.
"Lucu banget, ini pacaran sama kak Reza bakalan bikin diabetes gak sih" gumam Putra sambil tersenyum riang.
Dan begitulah awal dari pacaran trial yang dilakukan Putra dengan Reza.
Hari pertama, sorenya Putra menelpon Reza. Bertanya apa dia sudah selesai kegiatan ekskulnya.
"Bentar lagi sih Ta, palingan sekitar 10 menit deh" Reza menjauh dari kerumunan anggota PMR nya, untuk mengangkat telpon.
Putra mengangguk dari sebrang telpon, dirinya kini tengah bersiap untuk menjemput sang pujaan hati.
"Mau nitip apa, biar dibeliin" tanya Putra.
Reza tersenyum kecil, "Beliin goo* *ay rasa Carrebian Nut ya, di warung mbak Ayu yang deket kuburan depan sana. Pake coklat serut"
Putra mengangguk, "Oke kak. Aku berangkat ya, dah manis" telpon diputus bertepatan dengan bunyi motornya yang dihidupkan.
Tidak lama kemudian, yang lebih muda datang dengan es pesanan sang pacar. Reza tersenyum manis dan menyambut baik Putra.
"Makasih dek" Tangan kecil Reza terulur mengelus rambut lebat Putra, membuatnya tersenyum senang.
Putra menyerahkan helmnya dan menyuruh Reza untuk naik ke motornya, "Malam nanti mau nge-date gak kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Sweet | Boyslove
Teen FictionCerita oneshot cowo sama cowo yang pedas-manis gimana gitu