.
.
.
.
Di pagi hari yang cerah ini, sekelompok anak remaja tengah berkumpul. Entah untuk apa mereka berkumpul pagi-pagi sekali, di tempat yang sangat sepi ini.
Bukannya ke sekolah, lima remaja ini malah tengah bersantai menikmati waktu dimana mereka bolos sekolah.
"Gimana? Pada setuju gak nih sama saran gue?" tanya pemuda jangkung itu.
Salah satu diantara keempat temannya menoleh dengan wajah datar tanpa minat, "Udahlah mending kita gak usah cari masalah dulu buat sementara. Ingat loh, cuma untuk sementara." tekan nya memilih kembali untuk terlelap.
"An Lo gimana?" tanya David mengenai saran dari Nadhirka yang di tolak mentah-mentah oleh Arjuna.
"Lo dah tahu jawabannya." Mendengar nya membuat Nadhirka tersenyum. Sedangkan Arjuna? Sudahlah dia lelah, tidak ingin ikut campur atau ikutan hal semacam itu. Mending tidur.
Betul, menurut Arjuna tidur lebih baik dari segala-galanya.
Emang dasar koala ya.
"Gue gak ikut. Mau tidur aja, bye." Setelah itu, tatapan ketiganya beralih ke arah remaja lainnya yang tengah melamun.
"Vin Lo ikut kan?" tanya Nardian tak juga di jawab oleh Kevin yang masih melamun. Entah apa yang ia pikirkan hingga sampai membuat nya melamun.
"KEVIN!" Sang pemilik nama terperanjat kaget, menatap ketiga orang yang tengah menatap dirinya kesal. Tanpa tahu apapun, Kevin mengangguk. Lagian, kemanapun Nardian pergi ia akan selalu mengikuti nya. Arjuna memandang keempat temannya, "Hati-hati aja. Gue ngerasa ada bangsawan lain yang turun ke dunia tempat manusia, hewan, tumbuhan serta yang lainnya hidup. Gak tahu tuh bangsawan nya baik atau enggak, pokoknya kalian berhati-hati aja.", Setelah nya kembali ia melakukan bogan. Bobo ganteng ala Arjuna si koala.
..
.
"Rael Lo udah buat PR Matematika?" Rael mengangguk seraya memberikan buku nya pada orang yang ada di sebelah nya. Rael sudah apal betul tabiat teman semeja nya ini."Makasih Rael ganteng~" Rael lagi-lagi mengangguk tanpa menoleh ke arah teman nya itu. Ia sedang sibuk mengerjakan tugas Fisika yang Bu Rena berikan. Sedikit memusingkan, tapi menyenangkan menurut Rael.
"Eh tahu gak? Katanya Genk nya si Nardian lagi-lagi buat ulah." ucap nya setengah berbisik tapi sayang masih bisa Rael dengar dengan jelas. Indera pendengaran nya cukup tajam hingga dapat mendengar bisikan-bisikan seperti dua orang cewek tengah menghibah tersebut.
Pernah Rael berpikir apa enaknya ghibah? Dari pada membuang waktu hanya untuk menghibah lebih baik mengerjakan tugas-tugas yang belum selesai. Apa mereka yang sering menghibah tidak kapok dan malu mendapatkan nilai terendah satu angkatan serta satu sekolah? Jika itu Rael maka ia akan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nobleman
FanfictionMereka bukan sembarang bangsawan. Juga bukan sembarang manusia. LOKAL! Gak suka? TINGGAL PINDAH LAPAK SAJA! Jadwal update: kalo lagi mood