Happy Reading~~~
___________________Selama perjalanan menuju mansion milik orang tua Nyx yang dulu, Venxa hanya melihat pemandangan lewat kaca mobil tapi tiba-tiba mobil berhenti yang membuat Venxa menyerngit heran
"Kenapa?" tanya Venxa kepada supir taksi tadi
"Anu... maaf non, didepan macet sepertinya ada yang tawuran," jawab supir taksi gugup karna nada Venxa yang terkesan dingin
"Ck!" decak Venxa, dirinya sudah lelah dengan perjalanan yang tidak sedikit itu niat pulang ingin langsung tidur tapi terganggu karena tawuran yang sudah pasti tidak jelas
Dengan sangat amat terpaksa Venxa keluar dari taksi dan berjalan kedepan menuju tempat tawuran itu berada, didepan sana sudah banyak yang baku hantam tapi harus terhenti karena terdengar suara tepuk tangan pelan tapi seolah-olah menggema di jalanan itu dan aura Venxa yang terkesan menyeramkan
Seluruh pasang mata yang ada disana mengalihkan pandangan jadi menatap Venxa yang saat ini sudah ditengah-tengah jalan
"Lanjutkan!" perintah Venxa, tapi bukannya berlanjut mereka malah mundur dan berkumpul dengan anggotanya sendiri
"Kok mundur?" tanya Venxa seraya menaikkan salah satu alisnya
"Siapa yang suruh kalian mundur?" tanya Venxa lagi dengan menatap tajam mereka
"Um...a-anda siapa ya?" tanya salah satu dari mereka yang ikut tawuran dengan gugup
"Saya? Saya hanya orang biasa, sekarang saya yang tanya dengan kalian," jawab Venxa
"Kenapa kalian tawuran tidak jelas seperti ini? Ingin jadi jagoan iya?" tanya Venxa dengan tangan yang dilipat didepan perut
"Maksud anda apa ya!" ucap pria bersurai hitam, seragam yang acak-acakan dengan nada sedikit dinaikkan
"Kamu marah sama saya? Yang saya ucapkan itu benar kan?" timpal Venxa santai
Sebelum mereka menjawab Venxa berucap lagi. "Dengan kalian tawuran yang sudah pasti tidak menguntungkan siapa-siapa, bahkan merugikan orang lain untuk apa?"
"Kalau memang kalian ingin seperti ini lagi, lain kali jangan dijalanan yang banyak lalu lalang orang, cari tempat yang sepi menyusahkan saja."
"Mau kalian sampai bunuh-bunuhan pun saya tidak peduli, yang terpenting jangan di jalanan yang masih dilalui kendaraan," ucap Venxa panjang lebar yang membuat mereka semua terdiam
"Huft! Gara-gara kalian waktu istirahat saya jadi tertunda," keluh Venxa yang masih mempertahankan wajah datarnya
"Sudahlah, sekarang kalian bubar pulang kerumah kalian masing-masing!" suruh Venxa yang langsung dituruti oleh mereka tapi masih ada beberapa yang berada disana
"Kenapa kalian masih disini?" tanya Venxa, salah satu dari mereka berjalan mendekati Venxa dengan kepala ditundukkan
"Kami minta maaf," ucap pemuda yang kini sudah dihadapan Venxa
"Hm, lain kali jika saya masih melihat kejadian yang seperti ini kalian akan habis ditangan saya!" balas Venxa dingin yang diangguki oleh pemuda dihadapannya
Setelah mendapat respon seperti itu, Venxa membalikkan badannya dan berjalan menuju taksi yang ditempatinya tadi tapi sebelum itu. "Tunggu." ucap pemuda tadi dengan nada yang sedikit tinggi
Venxa menoleh menatap pemuda yang kini sudah menaikkan kepalanya lagi dan menatap Venxa
"Boleh tau nama kakak?" kenapa dia memanggil Venxa kakak, ya karena jika dilihat Venxa sudah seperti wanita kantoran yang berumur 20 an
"Nyx Estreilla Vetrix, ingat itu!" jawab Venxa singkat dan melanjutkan langkahnya menuju taksi yang sudah menunggunya dari tadi
•~•
Saat ini Venxa sudah duduk dikursi mobil, kendaraan yang semula berhenti mulai berjalan dengan normal lagi
Sesampainya Venxa di mansion milik orang tua Nyx, Venxa langsung memasuki masion yang sudah tak dihuni oleh siapapun selama 15 tahun kecuali orang suruhan Nyx untuk sesekali membersihkan mansion ini
Kaki jenjang Venxa berjalan menuju lift yang berada tak jauh dari pintu utama. Sekarang Venxa berada di lantai 3, lantai yang terdapat kamar Nyx dulu dan orang tua Nyx juga
Langsung saja Venxa masuk ke salah satu ruangan yang diyakini adalah kamar Nyx, saat membuka pintu yang berwarna coklat itu Venxa disuguhi kamar yang tidak terlalu besar maupun kecil
Selera nya dengan Nyx sebenarnya tidak terlalu jauh jika Venxa menyukai apapun yang berwarna hitam dan ungu sedangkan Nyx menyukai apapun yang berwarna hitam dan biru
Venxa melemparkan badannya diranjang berwarna biru milik Nyx, dirinya menutup mata lelah dengan perjalanan panjangnya ini belum kejadian tadi yang membuat Venxa sedikit pusing
Sebelum terlelap tidur, Venxa bangkit dari tidurannya dan berjalan menuju kamar mandi setelah menyambar handuk dari lemari milik Nyx
~•~
Venxa sudah menyelesaikan mandi nya dan sedang duduk didepan meja rias yang masih belum terisi apa-apa karena dari Belanda pun Venxa hanya membawa 1 black card dan baju yang dibelinya di toko baju
Jika kalian bertanya dimana Venxa mendapatkan baju yang sedang dipakainya ini dari orang suruhannya tadi yang sempat membeli beberapa pakaian untuk nya
"Ngga mungkin, gue cuma ngandalin ni black card doang. Besok gue bakal beli laptop dan mulai menghack." ujar Venxa seraya menatap dirinya dicermin yang menampilkan wajah putih mulusnya, dan agar orang sekitar tidak curiga ia akan membeli sebuah perusahaan yang hampir bangkrut lalu akan ia kembangkan menjadi perusahaan yang maju dan berkembang
Memikirkan nya membuat Venxa tersenyum senang akan idenya yang jenius, dengan begitu ia mendapatkan pemasukan yang lebih banyak dari keduanya apalagi sekali menghack ia mendapat ratusan juta atau bahkan lebih
Saat ini yang paling penting adalah mengistirahatkan tubuhnya ini Venxa beranjak dari duduknya berjalan menuju ranjang yang akan ditempatinya beberapa tahun kedepan atau mungkin selamanya(?)
Venxa mengistirahatkan tubuhnya di ranjang berwarna biru laut, sebenarnya ia menyukai warna tersebut tapi ia lebih suka warna hitam dan merah bahkan mungkin di Mansion nya saat berada ditubuh aslinya hampir seluruh Mansion dipenuhi warna hitam dengan sedikit sentuhan ungu dan abu-abu
Ya, kalian bisa membayangkan betapa suramnya Mansion seorang Venxaca Serephone. Lama-kelamaan mata yang tengah memperhatikan langit-langit kamar pun terpejam dan terdengar lah dengkuran halus yang membawa keheningan dalam kamar tersebut
•~•
___________________
Hai! Saya harap kalian menikmati nya, karena jujur saya rasa di chapter ini agak membosankan. Saya usahakan di chapter selanjutkan tidak akan se-membosankan ini
Thank u semua~
Sampai ketemu di chapter selanjutnya👋
Tertanda
•Afa•
KAMU SEDANG MEMBACA
Venxaca (Slow Update)
RandomVenxaca Serephone, nama yang bagus bukan? tapi sayang sekali diumurnya yang menginjak 18 tahun dirinya dinyatakan meninggal tertembak oleh salah satu musuhnya Bukan nya terbangun di neraka ia malah terbangun disebuah kamar hotel dengan seorang pria...