Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• ꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡ •
"Baiklah anak-anak, sampai di sini dulu materi kita. Selamat sore, dan sampai jumpa kembali"
"Baik, pak. Terimakasih"
-
Tak terasa hampir 8 jam sudah mereka di kampus, menjalani aktivitas mereka sehari-hari sebagai seorang mahasiswa.
Semua orang di kelas itu bersiap untuk segera kembali ke rumah, namun ada dua sejoli yang bukannya bersiap-siap namun masih setia pada bangku masing-masing
"Baby yeon....."
Pemuda berambut pendek dengan bibir yang tebal itu memanggil lelaki yang berada di sebelahnya, memecah keheningan
"Iyaaaa?"
Yang dipanggil pun segera membalasnya dengan suara yang lembut dan ekspresi yang menggemaskan
"Aduhhh..... aku mleyot by"
"Serius ih, by"
Meskipun mulutnya berbicara seperti itu, aslinya Jooyeon sangat terbawa perasaan hingga pipinya merah merona seperti tomat. Gaon sangat ingin mencubit pipi merah itu, tapi ia lebih takut jika pacarnya akan sebal. Jadi, ia urungkan niatnya.
"Hehe iya-iya nih aku serius. Kemarin kan kamu menang balapannya, nah.. sekarang aku mau nepatin janji aku"
Jooyeon berdiam diri sementara sebelum mengingat janji yang Gaon sebutkan
Tentu saja, ekspresi Jooyeon menjadi sangat berbinar-binar disaat mengingat seluruh hal yang Gaon katakan sewaktu hari Minggu kemarin
"By!!! Kirain kamu cuma becanda aja kemarin, ih"
"Ya engga mungkin, lah. Apa pernah aku ga serius sama omongan ku?"
Jooyeon menggeleng
"Nah, yaudah yuk siap-siap. Hari ini aku udah beliin tiketnya"
Mereka berdua segera membereskan seluruh buku-buku pelajaran, dan merapikan kembali bangku yang mereka gunakan
Namun belum saja mereka bergerak menuju ke luar kelas, Jooyeon secara tiba-tiba memegang lengan Gaon. Menahannya untuk mengatakan sesuatu.
"By..... How lucky I am to have you, by. Makasi ya ❤️"
Jooyeon mengatakannya dengan menggenggam tangan Gaon dan menatap matanya tulus. Seolah-olah dunia adalah milik mereka, sampai-sampai tak memperdulikan angin yang melewati mereka.
Untuk membalas perkataan Jooyeon, Gaon secara perlahan berjalan mendekati Jooyeon. Melepaskan genggaman yang mereka lakukan, dan berganti dengan memegang pinggang ramping Jooyeon.
