"kamu jangan egois, Maraka!"
Seru seorang lelaki yang tengah menatap kesal putra sulung nya yang ia panggil Maraka tersebut.
"papa yang egois. Papa ga sadar? Papa rela Maraka nikah dengan perempuan pilihan papa itu yang jelas-jelas udah keliatan sifat busuknya."
Jaziel-ayah Maraka- terlihat sudah lelah sekali dengan sifat putra nya yang satu ini. Tentu saja Jaziel ingin menikahkan anak sulungnya dengan perempuan yang menurutnya baik. Tapi kenapa Maraka selalu menuduh perempuan tersebut yang tidak-tidak?
"tapi Asther baik, ga seburuk yang dipikiran kamu, Maraka."
"justru Asther ga sebaik yang dipikiran papa." balas Maraka dan segera berlalu pergi meninggalkan papa nya.
---
Maraka, gue setuju. gue mau terima tawaran lo.
Maraka tersenyum senang, ia segera membalas pesan Abel.
okay, dateng ke cafe wynter sekarang. gue mau lo tanda tangan kontrak nya hari ini juga.
Abel tidak membalas pesan Maraka, ia langsung bersiap dan menuju cafe yang dimaksud Maraka.
"gue pergi bentar, sey. Mau ketemu Maraka."
"iya, semoga berhasil ya." ucap Casey sambil tertawa.
———
Abel membaca selembar kertas didepannya dengan teliti, sesekali ia meminum hot chocolate miliknya.
"'tidak boleh pergi tanpa seizin Maraka'? Lo mau ngurung gue atau gimana, anjir?!"
"ya engga. Maksud gue, biar lo ga kenapa-napa."
"gue udah dua puluh tahun kalo lo mau tau. Jadi gue bisa jaga diri gue sendiri."
"kalo lo diculik gimana? bisa bahaya, Abel."
"gak ada yang mau nyulik gue, Maraka. Emangnya gue siapa, sih? bukan orang penting juga."
"bentar lagi lo bakalan jadi orang penting, lo bakalan dikenal orang-orang sebagai pacar Maraka."
Abel terdiam, berusaha mencerna kata-kata Maraka barusan. Memang sepenting itukah Maraka?
"bentar, bentar. Gimana?" ucap Abel sambil menatap wajah Maraka. Maraka mengambil kertas yang berada di tangan Abel, lalu menunjuk poin ke-16 di kertas tersebut.
"ini, baca."
Abel membaca dengan seksama poin tersebut, ia menjerit tertahan setelah membacanya.
"gue bakalan dikenalin ke keluarga dan media? maksud lo? Maraka, gue ga ngerti."
"jangan bilang lo ga tau gue, Abel."
"apaan sih?! gue aja baru kenal lo barusan."
Maraka menghembuskan nafas pasrah, ia mengusap wajahnya kasar.
"gue Maraka Keenandra. CEO Jz corp."
Abel menatap Maraka tidak percaya, "lo serius?"
Maraka mengangguk yakin, "gue ga percaya sih kalo lo ga tau perusahaan gue."
"sombong banget, anjing. mentang-mentang orang kaya juga" gumam Abel.
"gue masih bisa denger, Arabella."
Abel terkekeh pelan, "tapi lo serius ini mau ngasih fee berapapun yang gue mau?"
"iya gue serius. Tapi lo harus jadi pacar palsu gue selama 3 bulan. Selama 3 bulan biar gue yang biayain kebutuhan lo."
Abel tersenyum, dengan cepat ia mengambil pena dan segera menandatangani kertas di depannya.
"ini, gue setuju."
Selesai ia menandatangani kertas tersebut, ia menyerahkan lembaran tersebut kepada Maraka. Maraka tersenyum, lalu menatap Abel.
"okay, gue anggap lo setuju dengan perjanjian yang udah lo baca barusan."
———
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend Rent | Mark Lee
FanfictionAbel memutuskan untuk membuka jasa girlfriend rental atas usul temannya, Casey. Sejak saat itu, Ia bertemu dengan lelaki bernama Maraka. Mereka berdua memiliki perjanjian, mereka akan menjalin hubungan palsu selama 3 bulan. 3 bulan bukan waktu yang...