"gimana, Abel?" tanya Casey tepat pada saat Abel membuka pintu kamar mereka.
"gila lo ya, gue baru sampe loh ini?"
"cepetan cerita, Abel! Gue penasaran."
Abel duduk disebelah Casey, " Maraka itu ternyata CEO Jz corp, anjir! Percaya ga lo?"
"OH MARAKA KEENANDRA?! DEMI APA LO?!"
Abel mengangguk, menatap Casey heran.
"iya, Maraka Keenandra."
"Terus gimana? Maraka buat perjanjian apa sama lo?"
"ya gitu, dia mau gue jadi pacar palsunya selama 3 bulan, tapi katanya gue harus mau dikenalin ke orang-orang lewat media."
"jadi artis lo, bel. Gue jamin hidup lo abis ini ga bakalan susah lagi."
Abel mendorong badan Casey pelan, "kalo kontrak nya abis gue miskin lagi dong, sey."
"gapapa, seenggaknya lo pernah nyoba jadi orang kaya."
"bisa bisanya lo."
---
"Abel, lo bisa dateng ke kantor gue sekarang juga?"
"hah? ngapain anjir?"
"cepetan, urgent."
Maraka mematikan sambungan teleponnya, lalu kembali mengerjakan berkas-berkas yang ada didepannya.
"Maraka." Jaziel memanggil putra sulungnya itu, lalu mendekati nya.
"kamu beneran ga mau sama Asther?"
"pa, udah berapa kali Maraka bilang, Asther itu perempuan ga bener."
"tapi papa tau betul Asther-"
"papa ga tau Asther sebenernya gimana, pa. Papa ga tau sama sekali sifat asli Asther."
"kalau kamu ga sama Asther, kamu mau menikah dengan siapa, Maraka? umur kamu udah cukup buat menikah."
"Maraka punya pacar, pa."
Tepat saat itu, Abel memasuki ruangan Maraka, ia melihat dua lelaki itu menatap Abel.
"come here," ucap Maraka kepada Abel, Abel mendekat ke Maraka, setelah itu Maraka tanpa ragu merangkul pinggang Abel.
"ini Abel, pacar Maraka."
Jaziel menatap Maraka dan Abel tidak percaya. Ia lalu ikut berdiri didepan Abel, lalu mengulurkan tangannya.
"saya Jaziel, ayah Maraka."
Abel membalas uluran tangan Jaziel, "Abel, om."
Jaziel menatap Maraka, lalu mengangguk sambil tertawa pelan, "you think she's better than Asther?"
"udah pasti, she's better than Asther."
"terserah kamu, Maraka. Papa muak sama kamu."
Jaziel meninggalkan ruangan Maraka, ia membanting pintu ruangan tersebut dengan cukup keras.
Sementara itu, Maraka dan Abel yang masih di satu ruangan terlihat canggung. Maraka melepas rangkulannya dan berjalan menjauh menuju meja kerjanya lagi. Maraka menghela napas nya kasar, ia memijat pelipis kepalanya.
"Asther siapa, sih?"
Maraka menoleh kearah Abel, "cewek yang mau dijodohin sama gue."
Abel mengangguk pelan, tiba-tiba ia teringat kepada perempuan yang akhir-akhir ini mengganggu hubungannya dengan Deka.
"Asther satu kampus sama lo." ucap Maraka lagi.
"Asther anak hukum bukan?"
"i don't know, kayanya bukan sih. Gue liat-liat dia sering bolak-balik ke gedung fakultas HI."
"anjir! itu selingkuhan cowok gue!"
"hah? cowok lo selingkuh? Sama Asther?"
Abel mengangguk yakin, ia menatap mata Maraka serius, "iya, dan nyebelin nya lagi, cowok gue gak mau ngelepas gue. Maraka, gue tau banget Asther bukan cewek baik-baik."
Senyum Maraka mengembang, ia menatap mata wanita didepannya itu senang.
"kalo gitu, lo bisa buktiin ke papa gue biar dia tau kalo Asther bukan cewek bener?"
Abel menatap Maraka tidak yakin, ia menunduk.
"gue ga janji, Maraka. Tapi gue usahain, soalnya gue juga udah kesel banget sama tuh cewek. Gue juga mau banget lepas dari cowok gue"
Maraka menarik dagu Abel perlahan, membiarkan Abel menatap matanya.
"gue bantu. Gimanapun caranya. Dengan gitu, lo bisa lepas dari cowok lo, gue juga bisa lepas dari perjodohan gak jelas ini."
Dari jarak sedekat ini, Maraka bisa melihat wajah Abel yang menurutnya- lumayan cantik. Maraka yang menyadari suasana disekitarnya menjadi sedikit canggung, langsung menyingkirkan tangannya dari dagu Abel.
"uhm- iya gitu intinya. Lo untung, gue juga dapet untung nya. Mau kan?"
Abel mengangguk, "iya, Maraka. Gue mau."
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Girlfriend Rent | Mark Lee
ספרות חובביםAbel memutuskan untuk membuka jasa girlfriend rental atas usul temannya, Casey. Sejak saat itu, Ia bertemu dengan lelaki bernama Maraka. Mereka berdua memiliki perjanjian, mereka akan menjalin hubungan palsu selama 3 bulan. 3 bulan bukan waktu yang...