0.

535 43 0
                                    

Cahaya mentari yang menyinari tiap sudut dunia kian beranjak naik menandakan aktivitas manusia sudah di mulai. Begitu pula kegiatan belajar mengajar yang ada di sekolah. Murid-murid itu berdatangan secara berkala dan berbondong-bondong memasuki area sekolah.

"JAKE!" teriak seseorang dari arah gerbang membuat beberapa murid menaruh atensi pada sumber suara.

Sang pemilik nama tersebut sontak memberhentikan langkahnya serta menoleh ke arah belakang. Yang ia dapat adalah sahabatnya sedang berlarian kecil mendatanginya, satu tarikan di sisi bibirnya tercetak jelas bahwa ia senang melihat kehadiran sahabatnya—yaitu Sunghoon.

Begitu Sunghoon sampai mendatangi Jake, ia berkacak pinggang seraya mengatur napasnya yang berderu akibat berlarian tadi.

"Hahh—hampir saja aku terlambat," ujarnya yang masih mencoba mengatur napasnya meski sudah sedikit teratur.

Sunghoon mulai berjalan yang di iringi Jake di sampingnya. "Tumben sekali kau datang terlambat," ujar Jake.

"Kemarin malam aku baru ingat kalau ada tugas fisika, jadi mau tak mau ya aku kerjakan! Malas sekali, ada 10 soal. Awas saja kalau tidak dikumpulkan." Sunghoon berdecih.

Jake dibuat terkekeh oleh penuturan sahabatnya itu sebab Sunghoon berbicara sambil memajukan bibirnya.

"Sudah, sana kau masuk ke kelasmu. Bentar lagi bel berbunyi." tangan Jake terangkat mengusap helaian rambut milik Sunghoon.

Kini mereka berhadap-hadapan, "Ya sudah, sampai jumpa di kantin!" ucap Sunghoon yang di angguki oleh lawan bicara di depannya.


To Be Continued..

Love   ‹JakeHoon [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang