Fake Nerd - ot23 (Markhyuck)

FNMH - 4

Helooooooowww

Ingat ingat ingatttt.

Ini bxb.

Ini Markhyuck.

Jangan.

Salah.

Lapakeu.

Happy reading.

>^³^>|}-------------<3

"Mark Jeno, tolong bawain buku-buku ini ke ruang saya," ucap Lucas dan berlalu disusul Mark Jeno yang membawa buku.

Mereka bertiga berjalan melewati koridor 11 ipa lalu menuruni anak tangga.

Mereka melewati uks yang berisik.

"Bentar," ucap Lucas menyuruh Mark Jeno berhenti.

Mereka bertiga masuk ke dalam uks.

Sebelumnya.

"Jem, lo gak kesel apa?" tanya Renjun pada Jaemin yang tidak marah-marah.

"Kesel kok," jawab Jaemin.

"Dia itu diem bukan berarti gak kesel, coba aja kita bisa denger suara hati dia, beuh," ucap Haechan, karna ia tahu Jaemin pasti mengumpat dalam hati.

"Btw kain dimana?" tanya Renjun.

Mereka menggelengkan kepala, sumpah ni kain pas dibutuhin gak ada, eh pas gak butuh malah ada.

Es batu sudah ada, tinggal kain aja ajg.

"Pake salep weh atuh," kata Haechan.

"Nah si salep oge di simpen dimana coba!" kesal Renjun.

"Lama-lama gue bakar juga kalau gak ketemu," ucap Renjun.

"Njun sabar, lu kalau marah serem, padahal badan lu kecil," kata Haechan mengingat.

"Iya Njun, coba tenangin diri," kata Jaemin menepuk bahu Renjun.

"Ck haaaa, iye iye."

Saat sibuk mencari kain dengan beberapa umpatan kecil -yang pastinya Renjun dan Haechan mengumpat- seseorang masuk membuat ketiganya melirik ke arah pintu masuk.

Disana ada dua murid dan satu guru menatap mereka heran.

"Lagi ngapain kalian? jangan-jangan mau bolos ya?" tuduh Lucas. Sengaja sih Lucas nuduh mereka, soalnya dia gengsi kalau nanya, 'siapa yang sakit' dah lah mending nuduh aja.

Jeno mendengar kata 'bolos' langsung menatap tajam Jaemin.

Mark melirik Haechan. Ngapain dilirik? kan cuman sebatas teman. Yahaha prenjon.

"Enggak!" jawab mereka serempak. Enak aja main nuduh.

"Terus?"

"Kita tadi disiram si lon-- Sonam pake air panas, alhasil Injun, Echan, kulitnya dikit melepuh, eh kalau Jaemin air nya kena paha, tuh basah celananya," jelas Renjun sambil menunjuk Jaemin.