"Nanti malam ada rapat. Lo harus ikut kalo nggak nanti kena hukuman".
5 menit berlalu dan seorang yang sedang duduk menyetir di sebelahnya masih terdiam. Membuat gadis berambut sebahu itu mendengus kesal. Merasa di abaikan.
" Gue cuman bilang. Lo harus ikut, kalo nggak ikut, yah lo harus ikut pokoknya ".
Ucap gadis itu lagi sebelum menyumpal earphone ke telinganya." Gue sibuk" Suara tegas itu memecah keheningan di dalam mobil.
"Ada urusan yang harus gue selesain"." Lo nggak bisa kaya gini terus. Itu rapat juga penting!" Suara gadis itu terdengar tegas.
"Gue nggak bisa Adira. Gue ada urusan".
" Gadis yang di panggil Adira itu mendecih. "OKE. Tapi jangan salahin gue kalo lo kena hukuman!"
Tepat di lampu merah dan laju mobil terhenti. Rafael memutar sedikit tubuhnya sehingga dia bisa berhadapan dengan Adira, "Ngomong sekali lagi coba?"
"Lo kena hukuman!" Teriak Adira berani sebelum akhirnya dia mengadu.
"Sakit Rafael!"" Itu yang lo dapet setiap kali teriak di depan gue".
Adira masih mengusap kepalanya yang baru saja di jitak oleh cowok yang saat ini berstatus sebagai temannya. Dengan wajah cemberut.
"Sakit?"
"Menurut lo? " Jawab adira sewot😏
"Sini".Rafael membawa kepala adira ke dadanya sebelum di usapnya pelan bagian yang baru saja dijitaknya.
" Jangan bandel makanya".***
Selamat membaca. Kalo nggak suka di skip aja!
#Jangan lupa comment & Tinggalin jejak yah 🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL ALDIBARA
General FictionKisah dari seorang pendaki gunung Raung (Rafael Aldibara) yang menemukan bahwa dia dapat melihat penglihatan yang tidak dapat di pahami tentang kematian yang terjadi di gunung Raung. Karena itu, dia bekerja bergandengan tangan dengan seniornya (Adir...