Prolog

14 6 0
                                    

Happy reading guys

Jika biasanya orang-orang saat sekolah online akan belajar online, menonton drama, dan lain sebagainya. Berbeda dengan perempuan yang kini tengah terduduk diranjang yang ada di kamarnya. Ruqayyah El-Zara, seorang perempuan yang kini tengah terduduk di tahun kedua SMA nya. Zara bersekolah bukan di sekolah pada umumnya, melainkan di sebuah pesantren yang cukup terkenal di kotanya. Zara termasuk anak yang cukup pintar dalam pelajaran umum namun tidak dalam pelajaran agama. Walau bisa dibilang nilainya tak seburuk itu, namun tetap saja, ia tidak terlalu puas dengan hasilnya.

Tapi...

Kondisinya saat ini lebih menegangkan daripada mendapatkan nilai merah dalam pelajaran agama. Saat ini, tepat di ruang tamu kediamannya. Terduduk seorang laki-laki dengan mengenakan jubah berwarna hitam legam dengan warna abu-abu di bagian kerah jubahnya. Ia terduduk dengan menghadap seorang laki-laki paruh baya yang juga terduduk di sampingnya seorang wanita yang umurnya tidak jauh berbeda dari laki-laki paruh baya tersebut. Yap, ia adalah orang tua dari Zara yang tengah berhadapan dengan calon menantu mereka.

Calon menantu? Benar, ia adalah calon suami dari Zara. Mungkin bagi sebagian orang, seorang anak yang bersekolah di pesantren menikah di usia muda sudah menjadi hal yang lumrah. Namun tidak bagi pesantren yang kini menjadi tempat belajar seorang Ruqayyah El-Zara saat ini. Dimana pesantrennya tersebut anak-anak muridnya tidak lagi berpikir demikian.

Pola pikir mereka bukan lagi setelah lulus akan menikah, melainkan pola pikir mereka adalah setelah lulus akan melanjutkan kuliah dimana. Bagi mereka juga, menikah muda untuk zaman yang sudah canggih dan serba modern ini sangat bukan diri mereka. Singkatnya, mereka bukan lagi generasi lulusan pesantren akan menikah melainkan mereka kini generasi lulus pesantren akan melanjutkan kuliah dan menikah mungkin saat usia mereka menginjak 20 tahunan atau lebih.

Jika demikian bagaimana nasib seorang Ruqayyah El-Zara? Jalankan lulus kuliah, kini bahkan ia masih duduk dibangku SMA. Jika boleh jujur, tentu saja Zara masih mau melanjutkan pendidikannya. Tapi, mendengar kedua orang tuanya yang sedang berbincang dengan calon suaminya itu sedikit membuat pertahanan Zara goyah. Bagaimana tidak? Pasalnya kedua orang tuanya sangat bersemangat saat berbincang-bincang dengan calon suaminya itu apalagi sang ibu, Zara bisa mendengar suara ketiganya walau terdengar sedikit samar.

"Nak Ali sekarang kuliah semester berapa?" tanya Hasyimah- Ummi dari Zara

"Ali sekarang sudah lulus kuliah, tante. Dan kini sedang bekerja" jawab Ali- Calon Suami dari Zara

"Nak Ali. Apa kamu yakin ingin menikah dengan putri abi? Pasalnya kamu tahu sendiri kalau putri abi masih duduk di bangku SMA dan tentu Nak Ali tahu resikonya. Apakah kamu siap membina rumah tangga dengan putri abi?" tanya Ahmad- Abi dari Zara

"Insya Allah Ali siap om. Memang membina rumah tangga tak semudah yang dibayangkan. Namun, Ali ingin menikah dengan putri om semata-mata hanya untuk beribadah kepada Allah. Dan tentu om tahu sendiri, jika kita berniat semuanya karena Allah, Insya Allah. Allah akan memudahkan jalan rumah tangga Ali dan putri om" jawab Ali membuat hati Ahmad sedikit terketuk. Pasalnya di zaman sekarang ini, pemuda seperti Ali sangatlah jarang ditemukan. Membuatnya yakin bahwa Ali adalah pilihan yang tepat untuk putrinya.

"Kalau begitu, apakah Nak Ali sudah siap untuk bertemu putri ummi?" tanya Hasyimah pada Ali

"Apakah boleh?" tanya Ali balik dengan binar matanya yang menunjukkan rasa bahagia juga ragu dalam waktu bersamaan.

"Tentu boleh, lagipula orang tua Nak Ali sendiri meminta untuk pernikahan kalian nanti disegerakan. Maka sekalian saja proses nadzar dilaksanakan sekarang" jawab Hasyimah

"Kalau begitu, Insya Allah Ali siap untuk bertemu langsung dengan putri om dan tante" ucap Ali penuh keyakinan.

"Baiklah, tunggu sebentar ya, Nak Ali. Ummi panggilkan dulu Zaranya" ucap Hasyimah sembari bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju sebuah ruangan yang letaknya tak begitu jauh dari ruang tamu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After EvlenmekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang