Chapter 2

14 0 0
                                    


Haiiii....readers,

Menjelang detik-detik perggantian tahun, mari kita sambut tahun 2022 dengan penuh semangat dan keceriaan. Pada sudah siap-siap dengan bahan BBQ belumm...di rumah ^.^ ingat jaga prokes yaaa....

Happy new Year yaaaaaa.....   n...........

HAPPY READING......


Maddy tertawa sinis, "Lalu apakah kau akan setuju dan tahan jika istrimu berkelakuan seperti itu?"

"Tentu saja tidak." dengan suara tenang James menambahkan. "Namun, semuanya tergantung keadaan."

"Kau pria yang plin-plan." Maddy merasa kesal.


********


"Wah, ternyata kau gadis yang muda tersinggung. "

"Maaf, seharusnya aku tidak berkata begitu."

"Kenapa tidak? Aku rasa aku memang patut dimarahi." 

"Tidak seharusnya aku berbicara seperti itu pada tamu ayahku."

"Sebagai tamu sepertinya aku terlalu lancang menilai dan mengutarakan pendapat mengenai kehidupan keluarga mu."

"Kudengar kau akan bekerja di perusahaan ayahmu." James mengalihkan pokok pembicaraan.

"Ya, Mrs White akan pensiun dan aku akan menggantikannya."

"Apakah itu memang kehendakmu?"

"Maksudmu, apakah aku terpaksa?"

"Benarkah?"

"Tidak. Aku selalu ingin meneruskan tradisi keluarga. Mereka mendirikan perusahaan sejak zaman kakek buyutku awal abad 18 dan mereka mewarisikan kepada keturunannya secara turun temurun. Perusahaan itu sampai sekarang masih berdiri kokoh."

"Ya, perusahaan itu berlokasi di tempat yang bagus dan strategis."

Sedikit terkejut, Maddy bertanya, "Kau sudah melihat perusahaan ayah?"

"Ya, aku langsung menuju kesana dari bandara dan bertemu ayahmu disana."

Sambil menyesap minumannya dan merenung menatap perapian, James menunggu reaksi Maddy. Maddy terlihat bingung dan daripada merasakan hal yang lain seperti rasa sebal yang mulai menerpa. Maddy mengisi kesunyian di antara mereka yang semakin cangggung, ia berkata, "Bagaimana dengan keluargamu?"

"Ayahku orang Italia dan ibuku orang Inggris. Mereka meninggal ketika usiaku 12 tahun akibat kecelakaan  saat mereka menikmati pendakian mereka, lalu aku di kirim untuk tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ibuku."

Maddy teringat saat ia kehilangan ibunya, "Kehilangan orangtua itu saat yang berat."

"Ya, untuk beberapa saat. Namun kakek dan nenekku orang yang luar biasa, mereka mengasihiku  sepenuhnya. Mereka mengerti kesedihanku dan ikut merasakannya tanpa pernah mengeluh. Walaupun bisnis mereka sukses, mereka sebenarnya orang yang sangat bersahaja dan merupakan pejuang yang berjuang dari nol. Kehidupan mereka mulai naik dan berkembang saat ibuku lahir." James menambahkan dengan tersenyum lebar.

💞💖 L O V E..💖💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang