|2 ≈ Peringatan

34 11 4
                                    

I hope you enjoy this story
and
Happy reading


Tandai typo

Di sebuah meja yang tak jauh dari tempat Jenika dan Fani, terdapat tiga laki-laki yang salah satunya menatap lekat gadis yang tengah memakan bakso dan dengan asik menatapi layar ponsel. Siapa lagi jika bukan Jenika?

Laki-laki itu dibuat gemas melihat pipi menggembung Jenika ketika mengunyah, wajah gadis itu yang tampak risih karena rambut panjangnya.

Oh astaga, gadis yang telah mencuri perhatiannya sejak hari pertama MOS itu, membuatnya ingin memiliki.

Tepukan di bahunya membuat laki-laki itu tersadar dan dengan cepat mengalihkan pandangannya.

"Lo ngeliatin siapa sih?" tanya laki-laki yang menepuk pundaknya itu, sambil ikut mengedarkan pandangannya ke sekitar.

"Lo gak tau, Zaf? Dia udah lama suka sama Jenika Zamora, XI IPA 2," sahut laki-laki di hadapan keduanya.

"Serius lo, Sam? Jenika yang sama gebetan gue itu?" Laki-laki bernama Zafran itu menunjuk ke arah Jenika dan Fanira yang asik berbincang.

"Oh jadi temennya itu gebetan lo?" gumam laki-laki itu yang kembali fokus ke pandangan awalnya, Jenika.

"Lo suka dia? Kenapa gak coba deketin aja?" tawar Zafran dengan posisi tangan yang menyilang di atas meja.

"Heh, yang bener aja. Lo gak usah nyari penyakit." Laki-laki bernama Sammy itu menatap laki-laki di depannya penuh peringatan.

"Apa salahnya sih? Kalau suka ya di coba," protes Zafran pada Sammy yang menurutnya aneh.

"Gue gak yakin." Laki-laki itu tertunduk lesu. Zafran terdiam melihat wajah tak mengenakan temannya itu.

"Weekend nanti gue mau jalan sama Fanira," ucap Zafran dan menaruh sebelah lengannya pada pundak laki-laki itu.

"Terus? Bukan urusan gue, Zafran." Laki-laki itu menurunkan tangan Zafran.

"Ini gue kasih kesempatan lho, minimal lo sama Jenika bisa kenalan." Zafran menaik turunkan alisnya ketika temannya itu mulai tertarik dengan penawarannya.

"Maksud lo gimana? Gue gak paham." Zafran kira penawarannya akan langsung diterima, nyatanya temenannya itu malah tak paham.

"Saran gue sih, otak lo perlu di update. Loading lama, astaga."

"Udahlah, Zaf. Jangan menjerumuskan temen ke lubang patah hati," sahut Sammy tetap pada pendiriannya untuk mencegah temannya itu.

"Heh, kapan lagi dia suka sama cewek?"

"Back to topic, Zafran," ucap laki-laki itu penuh penekanan, benar-benar mengabaikan peringatan Sammy.

"Kaya kata gue tadi, weekend gue bakal nonton sama mbak gebetan dan lo bisa ikut. Buat ngajak Jenika biar jadi urusan gebetan gue, jadilah kita double date." Zafran tersenyum lebar ketika laki-laki di sebelahnya mengangguk semangat.

"Okaylah, nanti kabarin aja. Thanks." Laki-laki itu menepuk pundak Zafran dengan tersenyum senang.

"J, gue udah ingetin lo. Kalau nanti lo patah hati, jangan dateng ke gue," ucap Sammy menatap tajam ke wajah bahagia temannya itu.

Mas CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang