Soraru POV

139 24 0
                                    

Soraru memandangi makhluk yang ada di hadapannya ini, ada perasaan sedih waktu melihatnya "kau... Benar benar ingin pindah? Apakah yakin? Ga berubah pikiran kan? Entar kalau ga ada yang masakin gimana? Entar kalau ga ada yang bangunin buat kerja bagaimana?"

Mafu tersenyum kecil mendengar pernyataan tersebut "astaga Soraru, aku sudah besar, sudah dewasa, semua urusan tersebut aku bisa melakukannya sendiri, ga usah khawatir" walaupun begitu perasaan Soraru sama sekali tidak enak

"Tapi kamu kan ceroboh" lagi dan lagi Mafu di buat tersenyum oleh Soraru "tenang saja, tidak usah khawatir. Ohh apa jangan jangan Soraru tidak ingin aku pindah?" Mendengar itu Soraru langsung memalingkan wajahnya "yah engga juga, lagian kalau kamu pindah rumah ini jadi tentram kembali, aku suka"

'iya, tolong jangan pergi'

Tak kuasa menahan tawanya, Mafu terduduk lemas di kasur "hahaha lucu sekali, coba duduk sini deh" Soraru mah nurut aja, toh itu kasurnya "Soraru lihat mataku, tidak ada keraguan yang perlu kamu khawatir kan, aku akan baik baik saja, toh nanti kamu juga bisa mampir kan? Aku senang kamu khawatir kepada ku, tapi Soraru menurut ku ini adalah pilihan yang terbaik" ucapnya sambil mengelus lembut tangan Soraru

"Lagian aku tidak mau membebani mu" lanjutnya

'tidak, aku sama sekali tidak terbebani'
'aku cukup senang kamu disini'
'sangat senang'

MafuMafu mengusap pelan surai Soraru yang berantakan, lalu mengecup pelan pucuk rambut tersebut. Dirinya tersenyum, Soraru yang diperlakukan seperti itu tidak bisa menahan rona merah didalam pipi nya lebih lama lagi "hehe manisnya" ujar MafuMafu

Tak lama supir yang akan mengantar barang barang Mafu telah tiba, mengganggu aktivitas kedua makhluk yang sedang beraktivitas didunia nya sendiri, jadi mau tak mau Mafu dan Soraru harus turun ke bawah

"Aku pergi dulu ya, dadah"

Sebelum benar benar pergi, Soraru mencegahnya, tangan kecilnya memegang ujung kaos Mafu "mau peluk, untuk terakhir kali" Mafu yang mendapat perlakuan tersebut sangat senang, super duper mega senang "hehe lagian kita bisa pelukan kapan saja, di kantor juga boleh kok"

Soraru yang mendengarnya mencubit perut Mafu pelan, dirinya ia tenggelam ke dalam dada Mafu. Menghirup aroma parfum yang tertempel dari lawan peluknya, melepaskan segala beban yang ia pikirkan sedari tadi

Selesai berpelukan, Mafu memegang kepala Soraru di cium nya seluruh wajah tersebut, dari pipi dahi hidung dan mulut "mwah mwah mwah, udah ya ga ada lagi kan yang Soraru mau? Entar kalau ada datang aja ke tempatku, dadah Soraru terimakasih untuk segalanya disini"

Entah kenapa kalimat tersebut terdengar menyakitkan di telinga Soraru, segera ia tutup pintu tersebut dan terduduk setelahnya. Soraru mengambil nafas banyak banyak dan membuangnya dengan kasar, dia bingung sangat bingung

Kenapa rasanya sangat aneh, rasanya sangat sakit, ingin marah, ingin mencegat Mafu dan membiarkan untuk hidup bersamanya, dia tidak tahu, sangat tidak tahu

Hati kecilnya berkata untuk mencegat nya, tapi fikirannya mengatakan 'kenapa ia harus mencegatnya?' sungguh bingung, sangat bingung

Rasanya tidak rela, tapi sesaat dia berfikir bahwa hubungannya dengan MafuMafu tidaklah jelas, mereka hanya dekat tidak lebih dari itu mereka hanya teman, sekedar teman.

Sampai saat ini, Soraru tidak mengetahui bahwa dirinya sedang jatuh cinta...

end.

Masih Temenan ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang