• Nam

108 14 1
                                    

Vote bentar sis.
--

Felix bilang, lelaki itu akan berlibur 2 hari 1 malam bersama 8 teman nya ke Puncak. Felix sudah izin dan aku mengizinkannya. Tak apa, dunia Felix tak harus selalu tentang aku.

Ini hari ke 1 nya di Puncak.
Ditengah sunyi nya malam, aku yang sedang menunggu pesan ku dibalas Felix tiba tiba pikiran ku melayang.
Melayang jauh ke pengaduan Daira mengenai omongan jahat yang temanku dengar itu.

Benar, aku memang tak secantik Yiren.
Aku akui itu benar adanya.
Untuk aku yang belum sadar kalau aku tak ada apa apanya, aku sudah mengerti. Aku memang tidak cocok bersanding dengan Felix.
Tapi selama 5 hampir 6 bulan bersama Felix, Felix tak pernah membahas itu. Lelaki itu bahagia bersama ku.

Aku salah?

Ting.

Aku langsung melihat ke arah handphone yang ku pegang. Chat Daira terlihat dan aku langsung membuka pesan nya.

Dairaa

| lo harus tau ini
19.14

apa? |
19.14

| cowo gw blng mereka g cm ber 8
| Yiren sm tmn tmn ny ikut
| kliatan gatel bgt ngarah ny psti ke
  cwo lo
19.15

Tanpa sadar aku meremas ponselku.
Felix tak bicara soal ini.

mksh infony |
19.15

Aku langsung menuju roomchat teratas.
Felix.

Lixiee🐥

Lix? |
19.15

Sungguh, aku dilanda overthinking.
Sudah lama aku seperti ini.
Aku takut menahan sendirian. Aku juga takut melepaskan Felix.

Mengingat Felix mendekatkan wajah ke Yiren membuat ku hilang kendali.

aku rasa kmu emg cocok |
bgt sm yiren
ga seharusnya cwe ky aku |
sampingan sm kmu
jujur aku nyimpen ini sndrian |
krna tkut nambahin beban
km
aku ga pnts sm kmu lix |
19.16

sbnrnya aku terus ngerasa |
minder dismpng kmu
kmu cantik, ganteng, baik, manis, |
ramah, sopan dan sgala poin plus km
aku ga ada apa apa nya |
maaf aku ganggu liburan kmu |
19.17

kita smpe sni aja ya? |
temuin kebahagiaan kmu di org lain |
mungkin sm aku smpe dsni aja
sehat terus |
semoga bahagia selalu |
19.18

You blocked this contact

Tak terasa selama mengetik air mataku mengalir. Bahkan hatiku terenyuh sakit sendiri.

Apa aku keterlaluan?
Aku menggeleng memikirkan kemungkinan itu.

Bisa saja disana Felix langsung menembak Yiren atau bahkan mengiyakan kata putus ku. Bisa saja Felix disana sedang membuat api unggun untuk menghangatkan diri bersebelahan dengan Yiren.
Memikirkan itu tangis ku semakin deras.

• _ • _ •

Author POV

Di tengah acara barbeque an, Felix terduduk di kursi dengan kaki terlipat yang naik ke atas kursi dan dipeluknya.
Baru kali ini ia merasa gelisah tanpa alasan.

"Woy, Lix! Hp lo geter mulu, noh!" suara Jake membuat Felix mengangkat kepala. Felix berdiri dan melangkah mengambil handphone nya.

Mendudukkan diri diatas sofa yang tersedia di vila besar ini lalu ia membuka penyebab ponselnya terus bergetar.

Spam chat dari Akasia?

Dengan senyum mengembang, ia membuka roomchat pacarnya itu.

Seketika senyum nya lenyap bersama dengan hati yang yang hancur. Apa maksud pesan itu? Yiren? Ada apa?

Ingin membalas namun ia urungkan ketika tidak terdapatnya profile photo pada kontak Akasia. Akasia memblokir nomer nya?

Dengan cepat Felix berlari ke kamar nya yang ada di vila ini, mengambil jaket serta kunci mobil nya.

"Gue balik duluan! Ada urusan penting!" seru nya tanpa menoleh ke teman teman nya.
Yang lain menatap Felix terkejut dan bertanya.

"Lix, korek nya!" seru Han tak ditanggapi Felix karena lelaki itu sudah melangkah jauh.

•『 ♡ 』•

Tetap up walau yang baca tidak ada!

Beauty Lix | Lee Felix [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang