Happy reading
Aira membuka kelopak matanya, pandangan nya masih terlalu buram untuk menyesuaikan cahaya di ruangan ini.
"Lo udah sadar?"
Aira menoleh ke samping kirinya. "Kamu, siapa?"
"Gue yang angkat lo kesini. Tadi lo pingsan pas upacara." Ujar lelaki berperawakan tinggi yang kini sedang mengaduk bubur.
"Nih, makan. Kata temen lo, sebelum upacara tadi lo ngeluh belom makan." Ujarnya seraya menyodorkan mangkuk yang berisi bubur yang masih hangat.
"Em, bisa bantu aku?"
Lelaki itu mengerutkan keningnya. "Lo mau modus?"
Aira terkejut. Tentu saja dia tidak ada niatan modus sekecil pun, gadis itu hanya ingin meminta tolong karena tangannya masih terlalu lemas untuk memegang semangkuk bubur yang lumayan terasa cukup berat untuk kondisinya yang sekarang.
Aifa menggeleng kuat. "Aku engga modus kok. Aku cuma minta tolong, soalnya aku masih lemas." Aurel benar-benar berkata jujur.
"Kalo kamu ga mau bantu, bisa tolong panggilin temanku? Namanya Key, mungkin yang tadi bilang kalo aku belom makan." Lanjut gadis itu.
"Lo nyuruh gue?"
Gadis itu menggeleng lagi. "Aku minta tolong, aku yakin kamu ngerti sama bahasa aku."
Lelaki itu melipatkan kedua tangannya didepan dada, "kalo gue ga ngerti bahasa lo, lo mau apa?"
Gadis itu berdecak. "Kamu ini niat bantu aku ga sih?"
Lelaki ber-name tag Arga Devana Pratama itu menggeleng. "Engga, gue terpaksa. Tadi temen lo narik-narik tangan gue, padahal males amat."
Aira rasanya kehilangan selera makannya. Demi apapun lelaki di sampingnya ini sangatlah menyebalkan. Jika bisa memilih, Aurel rasanya ingin dijemur dilapangan saja dari pada harus berduaan dengan lelaki aneh ini.
-----
Di lain tempat seorang laki laki juga kelimpungan mencari keberadaan Aira yang menghilang setelah upacara tadi.pikirannya hanya tertuju pada gadis itu hingga satu orang terlintas dalam benaknya "key pasti tau dimana Aira"Kaki jenjangnya menulusuri koridor sekolah hingga masuk kedalam ruangan kelas lalu mengedarkan pandangan mencari keberadaan key.
Matanya berhenti beredar ketika seseorang menepuk bahunya dari belakang "permisi gue mau lewat"ujar seorang gadis yang dicari cari sedari tadi oleh azka
"Kemana aja sih daritadi gue cariin"ucap azka sembari memegang kedua pundak key yang membuat jantung sang empu tak aman.
"Tumben nyariin gue"sahut key seraya melepaskan tangan azka dari kedua pundaknya.
"Aira mana?"tanya azka to the point
"Hmm Aira kan tadi pingsan..emang lo kemana sih sampe temen sekelas pingsan aja ga tau"keluh key dengan memutar mata malasnya saat mendengar pertanyaan azka
"Tadi gue ada urusan osis dulu jadi ga ikut upacara"jawab Azka lalu pergi meninggalkan key tanpa sepatah kata pun menuju uks
"Dih ga bilang thanks dulu gitu "sewot key dengan menghentak hentakan kakinya kesal
"Oh iya makasih key"teriak Azka diambang pintu ketika mendengar ocehan key lalu melanjutkan langkahnya menuju uks saat melihat gadis tersebut menganguk
Setelah berjalan menuruni undakan tangga Azka pun sampai didepan pintu uks yang tertutup rapat lalu mendorongnya pelan dan menampakan aira yang sedang kesusahan menyuapkan bubur kedalam mulutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Aira
Teen FictionBanyak perasaan dimulai dari pertemanan dan banyak pertemanan yang berakhir karna perasan