What is wrong? Of course about all your bad thoughts ...
...
Ruangan bawah tanan kediaman besar Jongcheveevat mendadak ramai hari ini.
Ramai seperti reuni keluarga? Tiga keluarga yang berkumpul di satu tempat. Mengharukan bukan?
Saint melangkah menjauhi salah satu remaja tinggi yang berhasil tertangkap hari ini dengan senyum miring, setelah melayangkan satu pukulan keras tepat di kepala, sebab bajingan itu terus berteriak!
“DIAM!” bentaknya lagi. Saint merasa sudah cukup sabar dengan tak melubangi kedua mata bajingan itu saat amarahnya sudah meletup-letup sejak tadi. Apa perlu ia mengganti posisi bajingan itu agar tergantung terbalik?
“T-tuan ampuni kami.” Suara khas manusia renta yang malang.
Saint malah semakin ingin menghancurkan kedua tahanan utama di depan sana dengan brutal. Dua pemuda sampah yang menjanjikan. Lihat bahkan tatapan mereka tak meredup sedikitpun.
“K-kami ... kami akan mengajari anak-anak itu dengan baik.”
Begitu? Lucu sekali.
Gema suara tawa mengalun dari sosok lain yang masih betah duduk dengan posisi terlampau anggun di atas kursi tunggal tak jauh dari tiang gantung. Mata setajam elang itu melirik keberadaan beberapa manusia yang bersujud hampir mencium lantai.
Dua bajingan yang masih hidup dari tiga bajingan yang menjadi target, berhasil Saint gantung di atas sana.
Saint bahkan juga dengan mudah menangkap orang tua dari ketiga bajingan yang berani menyakiti keturunan Jongcheveevat!
Ethan Lame, dengan orang tua tunggal laki-lakinya.
Caleb, dengan dua adik perempuannya.
Dan bajingan yang sudah mati—Ryan, dengan kedua orang tua rentanya yang masih utuh.
Pembalasan harus sedikit lebih kejam.
“Tuan ... kami akan menutup kasus anak kami. Anggap s-saja tak terjadi apa-apa dan Ryan memang tewas karena bunuh diri.”
Memang harus begitu! Gulf menegakkan tubuh tiba-tiba, kemudian melangkah panjang-panjang menuju keberadaan kedua tersangka utama di tiang gantung. “Merasa menyesal?”
“Y-ya. Lepaskan kami sekarang.” Itu suara Caleb yang terdengar penuh getar.
Gulf terkekeh datar. “Namun aku tak melihat penyesalan itu.”
CTAK! JLEB!
“T-tidak! TIDAK!.”
Lemparan yang akurat. Kedua hazel gelap Gulf bahkan tak berpaling dari tiang gantung, namun lemparan belatinya sukses menembus kepala salah satu adik perempuan Caleb.
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHOMAFIA [The Line Family]
FanfictionPsychomafia [The Line Family] Takdir yang menyatukan mereka hingga titik yang tak dapat di bayangkan. Setelah selesai dengan kisah masa lalu beserta segala macam lika-likunya, Mew berhasil mencapai sebuah kehidupan baru bersama Gulf beserta empat pu...