Gift (Bahasa)

1K 64 166
                                    

Author's note :

1. Something light and happy and fluffy for Christmas!

2. Hubungan antara tokoh di sini aku banyak terinspirasi dari membaca Loveshot karya fenomenal @kuroelf. Kuroo, I hope you don't mind!

3. Aku jarang nulis yang light and fluffy – irii sama yang bisa dengan gampang tulis yang lucu. Kalau disini banyak OOC, mohon dimaklumi yah hehehe.

4. I hope you enjoy!! Dan walaupun agak terlambat, selamat Natal bagi teman-teman yang merayakan - semoga damai dan sukacita Natal selalu menyertai.





Semakin sore di tanggal 23 Desember itu, asrama Cipayung semakin sepi.

Selain para anggota Pelatnas yang beragama Kristiani yang pulang untuk merayakan Natal bersama keluarga masing-masing, jadwal latihan yang senggang di akhir tahun banyak dimanfaatkan untuk berlibur melepas kepenatan rutinitas latihan sebelum tahun yang baru dimulai dan latihan kembali padat.

Hendra termangu di ruang duduk asrama.

Tahun ini, dia tidak pulang ke Pemalang untuk merayakan Natal. Bulan lalu dia sudah pulang kampung untuk menghadiri pernikahan sepupu dekatnya di kampung halamannya, sekaligus libur agak panjang atas ijin khusus dari pelatih kepala.

"Supaya nggak habis di ongkos juga, toh?" kata ibunya, walaupun yah, ongkos pulang kampung bukan lah masalah buat Hendra. Sekarang pun dia pulang, juga sebetulnya tidak akan mengganggu keuangannya.

Hanya saja, orang tua dan keluarga kakaknya selama Natal hingga tahun baru ini berlibur ke luar negeri atas ajakan sang kakak ipar. Orangtuanya terlihat sangat senang dan bersemangat membicarakan liburan ke Hongkong dan Shanghai ini, liburan pertama mereka dengan membawa cucu-cucunya. Hendra tersenyum sendiri mengingat antusiasme ayah ibunya mempersiapkan perjalanan liburan itu.

Hendra sempat berpikir untuk ikut, tapi ah, tidak enak rasanya meminta libur panjang lagi ke sang pelatih. Ibunya pun untungnya tidak memaksa, paham betul bahwa 'kegilaan' badminton putranya ini seringkali menjadikan olahraga tersebut menjadi di atas banyak hal, termasuk, ya, liburan keluarga.

Tapi sekarang, Hendra agak sedikit menyesal. Asrama yang biasa hiruk pikuk kini rasanya lengang dan sunyi, dan entah kenapa Hendra, yang sebenarnya juga bukan seorang people-person, merasa cukup kesepian.

Di mana ya, si Ahsan? batinnya.

Dia tau pasangannya itu juga akan menghabiskan masa Natal dan tahun baru di asrama. "Nemenin kokoh!" kilahnya ketika Hendra menanyakan kenapa dia tidak pulang kampung. "Nanti kokoh kesepian di asrama."

Hendra tersenyum kecil teringat partnernya itu. Entah sejak kapan, keberadaan Ahsan menjadi hal yang sangat berarti baginya. Entah sejak kapan bertemu Ahsan, berlatih bersama Ahsan, melihat dan mendengar gelak tawa Ahsan dan mendengar celotehan Ahsan menjadi bagian dari hari-harinya yang selalu dinantikan.

Hendra sering bercerita tentang Ahsan kepada Markis dan Butet – secara terpisah tentunya, dan hanya berdasarkan definisi 'sering' yang dimiliki seorang Hendra yang pendiam. Dan belakangan ini, secara terpisah, mereka pun menatapnya dan bertanya, "Lu suka sama Ahsan ya, Kis?"

Sukakah dia dengan Ahsan? Hendra masih belum tau jawabannya. Dia tau bahwa rasa sayang terhadap laki-laki yang lebih muda itu sudah tumbuh dan berkembang dalam hatinya. Tapi rasa sayang sebagai apa? Sebagai teman dekat? Sebagai kakak kepada adiknya? Sebagai orang yang jatuh cinta?

Hendra masih belum tahu.

Hendra masih belum bisa membayangkan dirinya jatuh cinta. Dia pernah suka seseorang. Dia pernah sayang seseorang. Tapi dia tidak yakin dia pernah jatuh cinta pada seseorang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fireflies - a HS x MA Oneshot CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang