Kau Lagi

13 3 0
                                    

(.))

Sementara ini saja: yang kuingat hanya namamu.

Karena aku sepenuhnya lupa bisikan satu jengkal di tengah kita.
Aku tak ingat sekilas detak yang mengencang tanpa kira.

Tiba saja aku tuli: suaramu memonopoli.

Rumah peri bahkan menari selagi nada abstrak kau beri.
Jangan bercanda dengan tawa,
Kau berisik, debu pun jatuh hati.
























26.12.21
Jatuh.

GrahitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang